Ikan Dewa Penghuni Wisata Cibulan

Ikan dewa, begitu sebutan ikan satu ini. Kalau dilihat sekilas nampak seperti ikan mas pada umumnya. Ikan mas berwarna kehitaman. Kemiripan fisik ini rupanya yang membuat sekilas mereka nampak seperti satu kerabat.

Ikan dewa yang saya tahu itu ada di objek wisata pemandian air dingin Cibulan, Kuningan, Jawa Barat. Tepatnya berada di Desa Maniskidul.

Ada kisah-kisah legenda yang melekat dengan ikan dewa ini. Penduduk lokal banyak bercerita bahwa ikan dewa ini adalah bala tentara Prabu Siliwangi yang membangkang, yang kemudian dikutuk oleh Prabu Siliwangi. Prabu Siliwangi punya beberapa tempat peristirahatan atau istana. Prajurit yang membangkang di beberapa istana inilah yang menjadi cikal bakal ikan dewa. Karena di beberapa wilayah di Kuningan, Jawa Barat, terdapat kolam yang diisi ikan sejenis yang dikenal dengan ikan dewa ini, selain kolam pemandian air dingin Cibulan. Lokasi lainnya ada di kolam pemandian air dingin di kawasan Linggarjati (museum perjanjian Linggarjati), Kecamatan Cilimus. Kemudian di kolam cigugur, Kecamatan Cigugur dan kolam darma loka di Kecamatan Dharma. Ada juga ikan serupa di kolam daerah Pasawahan.

Yang membuat kisah legenda ini unik adalah ikan dewa yang ada di kolam-kolam itu jumlahnya tidak bertambah maupun berkurang, alias jumlahnya selalu tetap. Memang, tidak ada yang mencoba menghitung pasti berapa, sehingga bisa dibuktikan secara ilmiah. Bahkan berdasarkan cerita penduduk lokal, ketika kolam dikuras, ikan dewa ini katanya sih menghilang. Kisah-kisah inilah yang turun-temurun diceritakan dan disebarkan hingga saat ini, bahkan ketika saya menuliskannya di sini. Saya sendiri pun penasaran dan mencoba datang ke objek wisata ini. Saya amati dengan mata telanjang, ya nampak biasa saja, sama seperti ikan mas pada umumnya. Mungkin yang membuat ikan ini nampak “abadi”, itu karena kualitas air dimana ikan ini hidup selalu bersih. Inilah sebenarnya kunci dari kesehatan ikan-ikan di kolam ini. Kisah lainnya yang dipercaya penduduk adalah, barangsiapa mencoba mencuri atau mungkin membunuh ikan dewa ini, akan mendapatkan kemalangan.
Foto ikan dewa, dari kolam besar, diambil dengan action cam Brica Bpro AE Mark II

Foto ikan dewa, dari kolam besar, diambil dengan action cam Brica Bpro AE Mark II

Sebenarnya LIPI sudah pernah melakukan ekspedisi terhadap ikan jenis ini. Ikan jenis ini sebenarnya ikan yang dikenal enak jika dimakan. Namun kepercayaan penduduk lokal membuat ikan ini “dilindungi” mitos, karena memang kelangkaannya. Bahkan ketika mati, ikan ini dikuburkan layaknya menguburkan manusia yang mati. LIPI sendiri belum mengidentifikasi secara rinci ikan yang disebut ikan dewa ini. Hanya jenis berdasarkan fisiknya masuk ke dalam kelompok jenis Tor. LIPI baru berencana mengamati lebih dekat, namun mengambil sampel dari ikan yang hidup di alam (bukan dari kolam dimana ikan dewa berada sekarang ini). Mungkin ada “ketakutan” akan mitos masyarakat setempat.

Ikan dewa ini ternyata punya beberapa jenis dan nama ilmiah berdasarkan spesiesnya, antara lain Neolissochilus soro atau Labeobarbus douronensis atau Tor douronensis, atau masyarakat lokal sering menyebutnya ikan kancra bodas. Meski begitu yang ada di kolam Cibulan masuk ke dalam jenis yang mana, belum bisa diidentifikasi lebih jelas, seperti yang disampaikan tim peneliti LIPI.

Ukuran ikan ini cukup bervariasi dari 20 cm hingga 100 cm. Wilayah penyebaran ikan jenis ini  mulai dari Trans Himalaya (Pakistan, Nepal, India, Myanmar), kemudian kawasan asia tenggara seperti Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Indonesia (Kalimantan, Sumatera, Jawa). Habitat ikan jenis ini sebenarnya ada di hulu sungai, dekat dengan mata air dengan dasar air berbatu.

Karena ekosistem yang makin memburuk, membuat ikan ini langka dijumpai di alam liar. Kualitas air yang baik dan sejuk serta kadar oksigen yang tinggi membuat kualitas hidup ikan jenis ini baik pula.

Kesimpulannya, belum ada penelitian yang pasti mengenai ikan yang berada di kolam Cibulan dan sekitarnya. Termasuk ke jenis yang mana dari beragam  spesies Tor (keluarga ikan mas). Mengingat yang diketahui, jenis ikan mas sangatlah banyak, lalu jenis ikan mas yang manakah yang menghuni kolam Cibulan?

Ikan di kolam Cibulan ini sangat jinak, kita bisa berinteraksi berenang bersama di kolam, ada pula ikan lainnya dengan ukuran lebih besar, bisa jadi dijadikan antraksi berfoto. Terlihat unik ketika begitu banyaknya ikan di kolam, bisa dipanggil pawangnya, untuk kemudian diangkat untuk berfoto dengan pengunjung. Sebelum itu pawangnya membaca doa, entah doa apa, tapi si pawang nampak berkomat-kamit. Keunikan inilah yang membuat kisah mitos/  legenda lokal terus bertahan hingga sekarang.

Harapan saya, kedepannya ada yang mau meneliti lebih detail mengenai ikan ini secara ilmiah, sehingga bisa disajikan dari sisi keilmuan berdampingan dengan mitos penduduk lokal. Tujuannya sebenarnya agar kita yang paham, mau menjaga ikan ini dari kepunahan. Di bawah ini beberapa link informasi terkait ikan dewa yang saya temukan dari google. Semoga resume ini bermanfaat. Cpr.

Sumber Informasi:
Wikipedia. Semah | diakses tanggal 30 Desember 2016
Wikipedia. Cibulan | diakses tanggal 25 Desember2016
Wikipedia. Kancera | diakses tanggal 30 Desember 2016

Posting Komentar

5 Komentar

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6