Belakangan ini smartphone China banyak masuk ke
Indonesia. Smartphone asal negeri tirai bambu ini datang dengan menawarkan tipe/
model kekinian dan harga yang sangat bersaing, terutama jika dibandingkan
dengan smartphone merk terkenal asal Amerika (Iphone, Blackberry dll). Apalagi
ketika memasuki eranya 4G LTE, makin banyak lagi serbuan smartphone asal China
ini.
Saya sendiri jadi salah satu yang kepincut dengan
smartphone asal China ini. Hingga akhirnya saya berhasil mengupgrade ponsel
saya sebelumnya ke model yang lebih baru. Dari beragam merk smartphone asal
China, pilihan saya jatuh pada Xiaomi. Sebelumnya memang sudah melakukan penelitian
dulu sih, mana tipe yang cocok. Tidak mudah untuk dapatkan smartphone merk ini
dengan tipe yang kita mau. Karena tidak semua tipe/ model masuk atau dijual
resmi di Indonesia. Hanya beberapa tipe saja yang masuk resmi dijual di
Indonesia, yaitu Redmi 2, Redmi Note 2, Mi4i dan lainnya, yang jelas tidak
banyak model yang bisa jadi pilihan. Permasalahannya karena terkendala aturan
TKDN ponsel impor yang belum mampu dipenuhi Xioami untuk jajaran model
smartphone yang diproduksinya. Kembali ke pilihan ponsel saya tadi, akhirnya
jatuh ke Redmi Note 3.
[Reno 3 tampak depan] |
Redmi Note 3 ini berhasil saya boyong dari toko online
BL. Meski awalnya ragu, tapi saya beranikan diri. Untungnya karena beli di toko
online, saya jadi punya banyak pilihan menyesuaikan harga dengan budget yang
saya punya. Pasaran Reno 3 ini Rp 2.100.000 – 2.500.000 untuk Reno 3 2/16 dan
untuk Rp 2.600.000 – 3.500.000 untuk Reno 3 3/32. Saya sendiri beruntung boyong
Reno 3 2/16 dengan harga Rp 2.100.000, itu sudah include ongkir + asuransi. Oh
iya, maksud “2/16 atau 3/32” adalah RAM 2GB dan memory internal 16GB dan RAM
3GB dan memory internal 32GB. Reno 3 ini memang tidak disediakan slot untuk
memory external, jadi memang hanya mengandalkan ROM internalnya 16GB atau 32GB.
Reno 3 ini smartphone unibodi, artinya bodynya merupakan satu kesatuan, tidak
bisa dibongkar pasang, karena baterainya sudah menyatu (tidak bisa dilepas),
untungnya kapasitas baterainya cukup besar 4050 mAH. Kemudian hal lain, oleh
karena smartphone ini tidak resmi dijual di Indonesia, OS bawaannya MUI yang
digunakan adalah OS untuk pasar China, sehingga untuk Bahasa Indonesia tidak disediakan,
oleh karena itu kebanyakan OS yang dipakai adalah OS modifikasi, untuk
smartphone yang akan dipasarkan di luar China. Ini yang jadi beberapa kelemahan
Reno 3 yang dibeli dari reseler “tidak resmi”. Untuk spesifisikasi Reno 3 yang
saya punya lebih lengkap saya sajikan di bawah ini, karena saya tidak apal hihi:
Model
|
Redmi
Note 3
|
Rilis
|
November
2015
|
Ukuran
|
164g,
8.7mm thickness (150x76x8.7 mm)
|
RAM/ROM
|
2GB/16GB,
no slot external memory
|
OS
|
MUI
7.0/ Android v5.0.2 Lolipop
|
Layar
|
5,5”
1080x1920 pixels IPS LCD capacitive touchscreen 16M
|
Kamera
depan/ belakang
|
13MP
1080p / 5MP, f/2.2, phase detection autofocus, dual-LED (dual tone) flash
|
Baterai
|
4000mAh
Li-Po
|
Jaringan
|
GSM/HSPA/LTE
|
SIM
|
Dual
SIM LTE
|
Chipset
|
Mediatek
MT6795 Helio X10
|
CPU
|
Octa-core
2.0 GHz Cortex-A53
|
GPU
|
PowerVR
G6200
|
WLAN
|
Wi-Fi
802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, WiFi Direct, hotspot
|
Bluetooth
|
v4.1,
A2DP, LE
|
GPS
|
Yes,
with A-GPS, GLONASS, BDS
|
Infrared
|
YES
|
Radio
|
Yes,
with A-GPS, GLONASS, BDS
|
USB
|
microUSB
v2.0, USB On-The-Go
|
Sensors
|
Fingerprint,
accelerometer, gyro, proximity, compass
|
[Reno 3 tampak belakang] |
Dari spesifikasi
yang ada, menurut saya sudah cukuplah. Hal lain yang mendorong saya tetap
membeli ponsel ini adalah karena ekslusifitasnya (mirip Iphone, tapi harganya
murah tapi tidak murahan), kualitas kameranya bisa dibilang mumpuni, satu lagi
adalah fitur fingerprint-nya. Karena waktu awal rilis Reno 3, smartphone merk
lain tidak ada yang bekali smartphonenya dengan fingerprint, kalau pun ada
harganya relatif mahal. Namun Xiaomi dengan Redmi Note 3 nya menawarkan harga
menarik.
Sedikit tips
ketika membeli smartphone bukan dari distributor resmi, (dalam arti smartphone
yang mau kita beli ini tidak resmi dijual di Indonesia). Pertama adalah
pastikan dulu tipe smartphone yang kita incar ini, merk/ modelnya. Kemudian
warna yang tersedia dan harga, setelah disesuaikan dengan budget yang dimiliki.
Kedua, pastikan originalitas gadget, OS yang terinstal, tersediakan bahasa
Indonesia jika diperlukan. Pastikan ke reseler smartphone yang dijual ini bisa
langsung dipakai tanpa perlu seting ini itu. Intinya spesifikasi harus sesuai
dengan deskripsi produk yang dijual. Setidaknya jalin komunikasi dengan
reseler, untuk meyakinkan kita. Ketiga,setelah yakin bandingkan lagi dengan
produk jual lainnya, lihat deskripsinya bandingkan saja, sambil meyakinkan pada
pilihan kita. Keempat, pastikan itu order di toko online yang terpercaya,
jangan sekali-kali coba order produk dari kontak reseler via BBM, WA atau
sosial media lain, karena keamanannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Jika
sudah yakin semua, baru lakukan order dan tunggu dengan sabar produk sampai
dengan selamat. Saya sendiri perlu waktu 2-3 minggu untuk meyakinkan, bahkan
saya sempat keliling ke toko-toko di ITC untuk bandingkan harga, sebagai bahan
pertimbangan lain untuk meyakinkan bahwa beli dari online merupakan pilihan
yang tidak salah. Oh iya satu lagi, kelemahan beli smartphone Xiaomi yang tidak
dijual resmi di Indonesia, OS yang diinstal di gadget adalah OS develop,
sehingga OS ini banyak dibenamkan app yang merugikan kita, seperti sering
muncul iklan-iklan, kemudian download otomatis aplikasi yang tidak diinginkan.
Masalah ini bisa diselesiakan dengan mereset ulang OS dengan OS global atau OS
yang lebih murni, atau seting/ utak-utik sendiri untuk menonaktifkan pop up
yang merugikan itu seperti yang saya lakukan.
Dari sejak
smartphone saya terima sekitar Februari 2016 hingga sekarang, tidak ada masalah
berarti. Hanya di minggu-minggu pertama, saya kebobolan kuota internet, karena
Reno 3 saya selalu muncul iklan dan download aplikasi yang tidak diinginkan.
Tapi masalah itu sudah selesai, ketika saya non aktifkan dan unistal aplikasi
bawaan yang menurut saya “aneh”. Untuk masalah lain, tidak saya temui, paling
masalah hang di sistem keyboard, tapi itu mungkin karena saya pakai aplikasi
keyboard pihak ketiga. Untuk baterai, masih berjalan normal sejauh ini, sekali
charge bertahan 18-20 jam jika digunakan normal (chat, browsing). Kalau dipakai
masif (download, music, game, tethering wifi serta aplikasi yang memakan kuota
data) konsumsi baterai relatif boros paling 12-15 jam saja. Untuk suhu ponsel
sendiri, relatif normal, tidak terlalu panas berlebih. Beruntungnya materai
body slim Reno 3 ini kombinasi metal jadi mudah dingin jika dimainkan di
lingkungan dingin atau AC, jadi suhu ponsel akan cenderung stabil. Hal lainnya,
Reno 3 ini hanya cocok di-charge dengan charge bawaan Xiaomi, jika tidak maka
pengisian baterai akan makan waktu lama. Sejauh ini hanya itu saja pengalaman
saya menggunakan Reno 3. Over all, Reno 3, stabil dan tidak banyak masalah.
[Pilihan hardcase Reno 3] |
Jadi, yang mau
pilih Reno 3 jadi gadget kesayangan, ada rekomendasi baik. Oh iya,
dengar-dengar, Xiaomi Redmi Note 3 ini
sudah masuk resmi ke Indonesia melalui distributor TAM, harganya dilepas
Rp 2.600.000 untuk 2/16. Relatif lebih mahal, ya pastinya karena garansi after
sales resmi. Reno 3 ini masuk dengan box yang sudah ditranslate ke Bahasa
Indonesia, OS nya dipastikan juga aman dari OS abal-abal, sehingga bisa lebih
dipertanggungjawabkan. Wajar jika dilepas dengan harga yang lebih mahal. Kalau
berminat, monggo dicari. Salam dari Xiaomi user ... cocoper6.
1 Komentar
Mas-e, susah nih navigasi blog mu, mosok masuk blog langsung artikel, gak ada halaman muka blognya ya? capek nyari artikel mu...
BalasHapusTrus aku agak pusing baca artikel xiaomi mu, kayaknya kurang terpisah sub topik sub topiknya, tercampur, gitcu...
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6