Akhirnya tiba juga waktu yang ditunggu, hari bahagia
untuk Adyana yang telah
melangsungkan pernikahan. Persiapan demi persiapan sudah mereka lakukan
beberapa bulan sebelumnya, tepatnya mungkin awal tahun 2015, Januari, hingga
akhirnya di pertengahan Mei ini.
Seperti yang sudah direquest pasangan ini sebelumnya,
saya diwajibkan hadir. Oleh karena itu saya persiapkan jauh-jauh hari, bahkan
sejak proses pacaran request soal ini sudah disampaikan, bahwa nanti saat
mereka menikah wajib hadir. Satu bulan sebelumnya, untuk tanggal yang telah
ditentukan, tiket kereta PP Jkt-Pwt sudah dipesankan. Plan nya berangkat dengan
teman-teman dari Jakarta, tapi apa dikata rencananya batal, jadi hanya beberapa
saja yang bisa hadir. Tapi tidak mengurangi tujuan trip kali ini.
Cukup panjang jika mengisahkan proses pacaran Adyana, sejak jadian delapan tahun lalu
hingga sampai saat ini. Ada kisah menyenangkan, mengharukan, berantem,
berbaikan, dll. Macam-macam kisah sudah terjadi diantara mereka. Tapi pada
akhirnya, mereka pula yang berhasil membawanya ke proses yang lebih, yaitu
proses berumah tangga. Tentunya sebelumnya harus melalui apa yang disebut
pernikahan.
Tanggal 17 Mei 2015, dipilih sebagai hari bersejarah
bagi Adyana. Dimulai dari acara
pemberkatan di Gereja Katedral, Purwokerto dilanjutkan resepsi di Lobby
Ballroom Wisata Niaga, Purwokerto. Pemberkatan dilakukan secara Katolik menurut
keyakinan Adyana beserta keluarga inti.
Ketika pengantin baru datang ke lokasi pemberkatan di Gereja Katedral Kristus Raja,Purwokerto |
Ketika mengikuti
proses itu semua, saya pribadi yang mengikuti jalan kisah cinta mereka sejak
awal merasa terharu. Suka duka yang terjadi hingga akhirnya bisa diresmikan
didepan altar itu sungguh mengharukan. Apalagi, kalau saya tahu latar belakang
dari masing-masing keluarga. Itu semua terlihat dan terasa ketika prosesi
pemberkatan. Bapaknya Adi sendiri sempat tersedak (berucap terbata-bata, karena
haru) ketika mengucapkan berkat atas pernikahan Adyana. Terlihat juga raut haru kebahagiaan di keluarga Diana, karena
Diana berhasil melalui proses pacaran, pendekatan keluarga hingga akhirnya pada
hari Minggu, 17 Mei 2015 berhasil melakukan pemberkatan secara Katolik. Saya
pun yang mengetahui proses itu semua, juga merasakan keharuan berbalut
kebahagiaan.
Setelah proses pemberkatan, ini lagi tanda tangan Akta Pernikahan Gereja (Sakramen Perkawinan Katolik) |
Sesi foto bersama, Adyana bersama keluarga inti, didampingi Romo yang memberkati pernikahan mereka berdua |
Acara lepas balon "cinta" di depan halaman Wisata Niaga, Purwokerto sebelum resepsi |
Prosesi makan kue "cinta" |
Pelaminan Adyana "Happy Wedding" |
Saya selalu berdoa untuk Adyana, agar mereka selalu dimampukan untuk menyelesaikan masalah
demi masalah kedepannya berdua. Apa yang sudah dipelajari selama pacaran
mudah-mudahan menjadi pelajaran berharga dan bisa dijadikan bahan untuk
kedepannya hidup berumah tangga. Meski diawal berumah tangga ini harus terpisah
jarak, saya yakin cinta pada nantinya yang akan menyatukan mereka. Untuk Adi
cobalah lebih dewasa lagi, dan cobalah mulai sekarang berpikirlah untuk
kehidupan rumah tangga ke depannya tidak lagi berpikir untuk diri
sendiri, karena semuanya kini untuk keluarga kecil kalian dan keluarga
besar. Untuk Diana pesan saya, untuk lebih sabar lagi dan selalu sabar ke
depannya. Untuk keduanya, karena sekarang sudah bersatu, mudah-mudahan untuk
menyelesaikan masalah tidak lagi pakai ego, selesaikanlah dengan baik untuk
kedepannya lebih baik. Semoga kalian
bisa mengemban tugas, setelah janji pernikahan di altar terucap, beban dan
tanggung jawab ada dipundak kalian berdua. Mewujudkan keluarga kudus, seperti
Yusuf dan Bunda Maria, serta kanak-kanak Yesus. Hal terpenting dalam Katolik, “apa
yang sudah persatukan Allah tidak bisa diceraikan oleh manusia”, ingatlah itu.
Ingatlah pula proses yang telah kalian lalui hingga saat ini ketika kalian
menghadapi masalah, setidaknya dengan itu bisa jadi alat mempererat kembali
hubungan kalian. Selamat berbahagia Adyana,
Tuhan selalu memberkati dan melindungi keluarga baru kalian, keluarga kecil
kalian hingga nanti menjadi keluarga besar. Amin.
Bingung mau berkata-kata atau bercerita apa lagi, semuanya saya sampaikan di foto diposting ini bisa jadi cerita tersendiri. Sekali lagi berkat untuk Adyana, Happy Wedding, Tuhan berserta kalian selalu, sepanjang masa, sampai kakek nenek, sampai beranak cucu. Salam dari cocoper6, rekan seperjuangan kalian. Cpr
4 Komentar
Setelah semuanya berlalu, kini yang dirasakan adalah hampa, rasanya seperti berjuang sendiri. Rasanya sama seperti saat "pisah perjuangan" dengan kalian. Bahtera kalian sudah berangkat, entah kapan bisa menyusul kalian. Tapi posting ini akan selalu ada sampai nanti kalau aku atau kalian kangen. Hihi, berlayar dengan baik ya kawan
BalasHapusNgegerisi... terutama dari pihak pria hehehehe
BalasHapusHahahaha
HapusFoto ini jadi kenangan, sama Pak Bambang, hari ini beliau dipanggil Bapa, karena sakit, tapi, momen ini adalah momen paling bahagia buat bapak, momen lainnya adalah ketika kelahiran cucu pertamanya, Raya. Sayang, keinginan beliau buat mengantar Raya sekolah tidak bisa diwujudkan, Bapa tahu yang terbaik.
BalasHapusTinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6