Kembali Mengejar Asa

Akhirnya saya bisa kembali merasakan atmosfer persaingan. Sudah sejak kemarin saya persiapkan segalanya untuk kembali ke ibukota. Kembali dengan misi yang telah saya siapkan sebelumnya. Pagi ini saya sudah bersiap, dan berangkat menuju stasiun, kereta akan mengantar saya kembali ke ibukota.

Stasiun demi stasiun dilewati hingga akhirnya atmosfer kota besar mulai terasa. Dipastikan dengan suara kereta commuter line yang melintas di sisi rel kereta yang saya tumpangi. Stasiun demi stasiun terlewati, hingga akhirnya kereta yang saya tumpangi berhenti di stasiun terakhir di ibukota, yakni di Beos. Sepanang perjalanan sejak masuk di wilayah ibukota, suasana yang terlihat hanya kekumuhan, ya masih sama seperti dulu ketika saya pertama kali datang menginjakan kaki di ibukota.

Ibukota sudah saya anggap sebagai kawah candradimuka diri saya. Karena awalnya memang saya tidak menghendaki untuk berada di kota ini. Karena dia yang membuatku berada di sini, melawan rasa ketidaksukaanku pada keadaan tersebut, rasa sayang dan keinginan untuk terus ada dekat dengan dia yang saya sayangi membuat ketidaksukaan saya coba dihilangkan sedikit demi sedikit, meski secara manusiawi ada kejenuhan yang muncul ketika sudah sampai dititik tertentu. Tetapi kembali rasa sayang dan keinginan untuk dekat dengan orang yang kita sayang mencairkan semuanya, sehingga apapun keadaannya bisa dinikmati.

Malam ini saya cukup merasa senang. Setidaknya saya bisa bertemu kembali dengan dia, dan melakukan kegiatan yang biasa saya lakukan selama ini. Tapi kebetulan sudah beberapa bulan terakhir kegiatan itu tidak saya lakukan. Apa yang saya lakukan malam ini seperti melepas rasa kangen pada kegiatan tersebut, meski ada rasa berbeda. Kegiatan itu adalah menjemput MDK pulang kerja, di tempat biasa, di kolong flyover tol TB. SImatupang, Tj. Barat. Saya cukup senang karena saya bisa menikmati waktu bersama dia, untuk sekedar makan malam. Menjadi kesenangan buat saya karena keadaan yang berbeda diantara kami sekarang ini. Tapi inilah salah satu tujuan saya kembali, yakni mengejar asa, sebagai salah satu diantara misiku kembali ke ibukota.

Rasa senang itu tidak bisa saya tunjukan padanya, ya karena mungkin juga tidak berarti apapun bagi dia. Entahlah, tapi itu yang saya rasakan. Corat-coret ini saya buat sebagai luapan rasa senang saya malam ini, setidaknya ini jadi catatan harian saya. Dan belum tentu besok-besok saya ada waktu untuk menuliskan semua yang saya rasakan, karena kesibukan di ibukota ini. Biarlah semua yang nanti akan saya alami berjalan mengalir seperti air. Entah nanti ada yang bisa saya tuliskan akan saya tulis di blog pribadi saya ini, Naturality. Karena di sini tempat saya berkeluh kesah dan bercerita tentang apa yang saya rasakan dan alami.

Sebagai penutup catatan saya malam ini, saya mau bilang terima kasih buat MDK yang mau bersedia meluangkan waktunya untuk saya jemput kembali. Entah kedepannya bagaimana, tapi setidaknya ini jalan awal yang bisa saya manfaatkan untuk mengembalikan semuanya seperti dulu dan melanjutkannya ke tahap yang lebih serius lagi. Saya mau bilang, "Aku tetap menyayangimu seperti dulu, tak berubah, dulu, sekarang atau nanti." Terima kasih buat malam ini, meski sederhana, tapi berarti buat saya. Gbu.

Posting Komentar

0 Komentar