Hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati

Berkah dalem, Puji Tuhan, saya bersyukur sekali pada Tuhan atas kebaikannya padaku, padahal seringkali aku tidak mendengar apa yang Dia sabdakan. Sore ini, aku diingatkan-Nya melalui sabda-Nya di hari minggu biasa yang ke-25 21/9/2013.

Pesan Yesus kali ini membuka mataku, aku yang selama ini bertindak dan berlaku seolah-olah takut untuk melakukan sesuatu. Yesus mengajarkan untuk tidak seperti itu. Jadilah awam Katolik yang seperti biasa, menggunakan apa yang ada di dunia ini untuk memenuhi segala kebutuhan hidupmu di dunia, dengan tetap memperhatikan aturan-aturan dari Tuhan yang telah ditetapkan.

Pada awalnya saya merasa aneh dengan bacaan Injil hari ini, saya lupa tulisan pastinya, tapi yang saya ingat adalah “… ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur, supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.” [Luk 16:9] Hal yang membuat saya bingung, karena kenapa pesannya seperti itu. Tapi ternyata bukan diartikan seperti itu, Romo berpesan bahwa Yesus memberikan pesan dari apa yang dikatakan-Nya itu agar kita menjadi orang yang cerdas, pintar dalam mengusahakan segala sesuatu di dunia, dengan segala keduniawian untuk meraih surgawi dengan pedoman/ berpegangan pada iman akan Tuhan.

Kita sering dengar, bahwa orang Katolik itu sudah jadi orang kaya, kalau berdagang pasti jujur, kalau bekerja pun sama misalkan jadi pegawai dll. Banyak hal yang mengatakan hal demikian, sehingga membuat kita orang Katolik sulit berkembang. Kadang juga ada yang berusaha menjadi kudus, namun segala tindakannya tidak mencerminkan kekudusan yang dimaksud itu. Inilah tantangan kita sebagai orang Katolik. Romo berkata, bahwa kita juga bisa jadi kaya, bisa juga jadi sukses, bukan berarti kalau kita Katolik harus jadi miskin untuk masuk Kerajaan Surga. Romo berkata, Kerajaan Surga itu buat siapa saja, tidak pernah memandang kaya atau miskin, iman yang dibuktikan yang menuntun untuk mencapai itu semua.

“… hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” [Mat 10: 16]

Romo  berpesan, jadilah awam ya seawam-awamnya. Atau kalau jadi pedagang ya jadilah pedagang yang baik, kalau jadi pegawai atau karyawan ya jadilah karyawan yang baik. Jangan jadi pedagang tapi berlaku seperti biarawan/ biarawati, atau seorang karyawan atau pegawai berlaku seperti itu juga sehingga melupakan hal-hal yang sebenarnya harus dilakukan sebagai awam. Kalau kita berlaku demikian maka ada banyak hal dalam kehidupan kita sebagai awam yang diabaikan dan Tuhan tidak suka itu. Lakukan apa yang jadi porsi dan pilihanmu. Jadilah awam yang baik, atau jadilah biarawan/ biarawati yang baik dan lakukan sepenuh hati dengan iman akan Tuhan. Di kesempatan lain Yesus pun berpesan “… hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” [Mat 10: 16]

Oleh karena itu, kita harus pintar dalam mehamai hidup ini. Pergunakanlah apa yang ada di dunia untuk mencukupi kebutuhan kita untuk mencapai tujuan yang surgawi, dengan berpedoman pada iman dan perintah-perintah-Nya. Pesan Tuhan ini membuat saya terbuka, agar saya lebih cerdik dan pintar dalam hidup, mengusahakan segala sesuatu agar tercukupinya kebutuhan hidup ini. Karena jika itu tidak aku lakukan, maka akan banyak hal yang terbengkalai. Inilah yang jadi bahan instropeksi diriku, seperti yang aku alami sekarang. Aku ditinggalkan seseorang yang aku sayang karena aku tidak mampu cerdas dalam mengusahakan segala sesuatu untuk mencukupi kebutuhan. Aku harus berubah, dan tidak ada kata terlambat untuk berubah, aku akan menunjukannya. Yang jelas, aku punya iman dan aku punya pedoman bahwa perintah-Nya tidak boleh aku langgar. Menata diri agar cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Semoga demikian amin.

Posting Komentar

0 Komentar