[Diary] Corat-coret 23 September 2013

23 September 2013

Kuawali hariku dengan mendoakanmu bahagia di sana. Ini yang aku lakukan, rasanya mirip seperti syair dari lagu milik Sheila On 7 yang berjudul Pemuja Rahasia. Ya benar sekali. Memang lagu itu jadi inspirasiku selama ini, entah karena kebetulan sekali apa yang dituangkan dalam lirik lagu itu mirip apa yang aku rasakan sembilan tahun terakhir. Aku yang memulai diriku sebagai pemuja rahasia, dulu, kini dan sekarang pun tetap menjadi pemuja rahasia. Sebenarnya tak hanya lagu itu saja, banyak lagu milik Sheila On 7 yang benar-benar mewakili perasaan yang aku rasakan selama ini, ya seputar percintaan yang aku alami.

Pagi ini sambil menemani aktivitas pagiku, aku memutar MP3 dari hapeku, tak sengaja koq lagu yang terputar pertama itu lagu dari miliknya Glenn Fredly – Akhir Cerita Cinta. Langsung saja saya ganti lagu itu, entah kenapa, aku tak mau mendengar lagu itu. Jujur memang lagu itu sebenarnya mewakili juga apa yang aku rasakan, dan sebenarnya saya suka dengan lagu itu. Tetapi  aku tidak mau apa yang tersyair dalam lagu itu aku alami. Karena aku merasakan kesedihan yang dalam lagi ketika mendengar lagu itu. Mungkin juga lagu-lagu lain yang memang mewakili apa yang aku rasakan, dan aku pun sebenarnya menyukainya tapi aku tak mau mendengarnya untuk saat-saat ini. Lebih baik tutup kuping, atau kalau bisa aku matikan lagunya dan berlalu pergi.

Semalam aku sempat kontak dengan dia. Dia mengawali kontak pertamanya dengan menanyakan soal gadget BlackBerry ku yang rencananya aku jual. Tapi aku berubah pikiran, ya karena gadget ini aku dapatkan dengan susah payah. Kemudian juga awalnya aku tidak menyukai gadget ini, tetapi karena dia aku jadi mengusahakan dan melawan ketidaksukaanku dan akhirnya kini aku menggunakannya dan merasa nyaman dengan gadget ini. Dia mengatakan sesuatu bahwa gadget BlackBerry yang selama ini dia pakai akan diberikan pada adiknya. Mendengar ini aku pun merasa terpukul ya entah, karena aku merasa dengan gadget ini aku bisa memperhatikannya dari jarak jauh, tapi jika nanti gadget ini diberikan pada adiknya, aku pasti akan merasa jauh. Sekarang ini dia memang sedang menggunakan gadget androidnya Oppo Smartphone. Mau tidak mau aku harus punya gadget android yang sebenarnya aku tidak menginginkannya, karena aku kesulitan dengan layar sentuh. Tapi mau tidak mau aku harus, karena aku akan kesulitan mengamati setiap gerak-geriknya, apakah dia dalam kesulitan, senang atau sedih. Sunggu aku ini memang merasakan jadi pemuja rahasia lagi. Nanti jika aku sudah mendapatkan pekerjaan, dan aku sudah mendapat penghasilan, aku sisihkan uangku untuk membeli gadget android yang murah meriah saja asalkan aku bisa mempunyai aplikasi sosial media yang biasa dia gunakan.

Awalnya aku tidak berencana sama sekali untuk menggunakan gadget terbaru atau apa pun itu, karena aku sudah cukup nyaman menggunakan gadget yang sekarang aku miliki. Dan memang bukan tipeku mengikuti arus perkembangan teknologi yang diikuti karena nafsu semata. Kecuali jika aku memang membutuhkannya, aku akan membelinya, jika tidak ya biarkan saja arus teknologi mengalir begitu saja, yang penting saya tahu. Aku sebenarnya ingin membeli kamera SLR dan sebuah sepeda gunung. Tapi sepertinya harus aku tunda semua yang aku inginkan itu atau mungkin tidak sama sekali. Targetku adalah rumah, aku harus berusaha bagaimana caranya agar aku bisa menyicil rumah.

Lanjut ke pemuja rahasia. Pagi ini aku awali bangun pukul lima pagi, seperti yang biasa dia lakukan sekarang. Aku kirimkan pesan padanya, “Met pagi. Met aktivitas pagi, Tuhan sertamu selalu. Maaf soal apa yang aku buat kemarin-kemarin. Semoga untuk sekarang ini, aku bisa jadi sahabat/ teman yang baik buat kamu. Aku percaya Tuhan tahu semua. Hati-hati. Gbu.” Ini pesan yang aku kirimkan melali BBM dan SMS. Aku akan memulai dengan posisiku sekarang dan membiasakan diri, kembali menunggunya seperti dulu, alasannya ya apa yang sudah dibicarakan di catatanku kemarin 22/9.

Posting Komentar

0 Komentar