Kuliner: Mie Kocok Bandung

Semalam saya "tertipu" dengan menu kuliner "mie kocok". Setau saya yang saya kenal di Kota Cirebon, menu kuliner mie kocok itu bentuknya unik, namun yang saya temui di Kota Depok ini aneh, jauh berbeda. Padahal judul menu kuliner yang terpampang di rumah makan tempat menu itu ditawarkan adalah "Mie Kocok Bandung". Jujur sih mengecewakan, karena tidak dapat menemukan menu yang dimaksud. Di Cirebon, setau saya kuliner mie kocok juga. Apa karena ada embel-embel Bandung ya? Jadi berubah bentuk ya? Atau memang keduanya dua hal yang berbeda? (^_^)? #bingung
Malam itu (8/3) seperti biasa saya melintas di depan kedai dimana ada tertulis "Mie Kocok Bandung Ummi Juju", letaknya masih di jalan Margonda ujung tidak jauh dari lampu merah tugu jam Depok, kalau tidak salah posisinya seberang Showroom Chevrolet Depok. Posisi kedainya sejejer dengan klinik. Di sana jelas ditawarkan menu kulier yang berbasis dari mie, meski begitu ada pula menu lain yang ditawarkan, seperti ayam goreng, pecel lele dll. Karena saya sedang "ngidam" mie kocok, saya pesan mie kocok spesial ayam, dengan harapan mie kocok yang sesuai dengan pikiran saya.
Mie Kocok Spesial Ayam
Ternyata, ketika menu yang dipesan datang, saya bingung dan terkejut, apa saya salah pesan? Menu yang ada di depan saya disajikan di mangkok. Lha koq (*_*)?, setau saya biasanya mie kocok disajikan di piring lebar. Tetapi ini koq seperti mie ayam baso, ditambah di dalamnya ada baso dan suir ayam, plus toge, serta suiran kol, diguyur dengan kuah kuning bening. Saat itu juga saya kecewa, tanpa mau menilai atau penasaran dengan menu apa yang ada di depan mata. Namun karena menu sudah dipesan dan perut saya lapar, ya saya harus habiskan. Komentarnya setelah menikmatinya, hanya biasa saja, sama halnya menikmati mie ayam baso, hanya berbeda jenis mie yang digunakan (mie kwetiau). Harga yang harus dibayar untuk menu itu yaitu Rp 18.000,- dengan status spesial. Sekali lagi ini bukan mendeskriditkan menu ini, tetapi jelas karena saya kecewa dengan apa yang saya mau, bagi yang tertarik dan penasaran dengan menu kuliner yang satu ini bisa jadi rujukan.
Kedai ini juga cukup banyak pengunjung koq, terlihat setiap malam saya melintas banyak saja pengunjung yang datang. Hanya malam ini saya mencoba mampir karena kangen dengan mie kocok. Posisi kedainya strategis, di pinggir jalan, untuk lahan parkir pun tidak terlalu sulit, sisi badan jalan masih cukup lapang untuk parkir kendaraan, karena di sana cukup lancar arus lalu lintasnya.

Mie Kocok Cirebon
Kembali ke mie kocok yang saya kenal di Cirebon. Mie kocok itu disajikan di piring yang lebar alias rada ceper seperti piring pada umumnya. Isi yang disajikan itu biasanya ada telur (potongan), mie, suiran ayam, suiran kol kemudian disiram dengan kuah kental yang berwarna putih. Sangat nikmat bila disajikan sewaktu panas, dan lebih asyik ditemani dengan sate entah ayam atau kambing sesuai selera. Kebetulan mie kocok langganan saya di dekat lampu merah Sunyaragi Cirebon dekat dengan tukang sate, jadi sambil pesan mie kocok biasanya saya juga memesan satenya.
Saya mencoba browsing dan mencari tahu tentang kebingungan saya ini, biasa via googling. Sepertinya memang mie kocok di kedua tempat berbeda, baik di Cirebon dan di Bandung. Ada yang bilang bahwa mie kocok ini hampir mirip dengan mie kangkung di Jakarta atau mie ongklok di Wonosobo. Untuk resep mie kocok yang Cirebon bisa kunjungi link ini. Di situ ada informasi terkait dengan mie kocok yang saya maksud.
Sepertinya kebingungan saya kini terjawab, mie kocok Cirebon ya tetap begitu namanya, jadi kalau memang tujuannya mencari mie kocok tersebut, liat embel-embel asal menu kuliner tersebut. Meski nama sama belum berarti menunya sama pula, tetap ada penyesuaian dengan lidah dimana daerah asal. Mungkin seperti itu jawaban atas kebingungan saya. Kalau di Depok atau Jakarta, dimana ya kedai yang menawarkan menu kuliner ini? Selamat makan ;p "Mari!" Cpr.

Posting Komentar

0 Komentar