Pasar Perumnas Cirebon, yang berada di Jalan Ciremai Raya, Kota Cirebon kini sedang tahap renovasi. Sebenarnya renovasi telah berjalan lama, namun sampai kini tidak kunjung usai proyek pengerjaannya. Kalau diamati sih masih baru 55% saja proses pembangunannya. Dilihat memang pedagang pasar sudah bisa menggunakannya untuk berjualan di los bagian tengah pasar. Pasar hasil renovasi ini dibuat dengan rangka beton, dibuat dengan atap yang cukup tinggi, tengahnya memang untuk los pasar, kiri kanan nya dibuat los kios-kios yang mengelilinginya. Untuk los kios-kios belum bisa digunakan karena masih tahap pengerjaan, namun terlihat pengerjaannya hanya seadanya saja.
Suasana di tengah los bangunan renovasi pasar perumnas, Kota Cirebon |
Informasi yang saya peroleh, katanya dana untuk renovasi pasar ini dibawa kabur oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Itu sebabnya kenapa pembangunannya terkesan seperti "hidup segan mati tak mau", "bangun tidak, tidak bangun."
Beberapa hari lalu saya coba mengunjungi pasar ini, karena sejak pasar ini terbakar pada 16 Juni 2010 saya tidak pernah mengunjungi pasar ini. Saya hanya melintas di depannya melihat pedagang-pedagang masih memakai bangunan bekas kebakaran seadanya untuk berjualan.
Pasar Perumnas ini termasuk pasar tradisional yang cukup ramai, karena untuk penduduk sekitar perumnas gunung, Kalijaga, Pamengkang, Lobunta memanfaatkan pasar ini untuk mencari bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari. Pasar ini termasuk yang utama di kawasan perumnas. Dengar-dengar juga sebelum pasar ini terbakar, di daerah Kalijaga akan dibangun pasar tradisional bergaya modern.
Jadi memang pasar perumnas akan dipindahkan ke sana, namun sepertinya wacana ini tidak didukung. Menurut saya sendiri pasar perumnas yang sekarang ini cukup strategis, hanya penataan dari pemda saja yang terkesan asal-asalan. Saya malah melihat pemindahan pasar hanya karena ada unsur keuntungan pribadi saja. Wajar berpikir demikian karena selama ini Kota Cirebon dipimpin oleh pimpinan yang tidak memihak pada rakyatnya.
Bangunan pasar tampak depan sisi kanan, bangunan tingkat kantor PD Pasar Perum |
Pedagang sendiri sudah mengeluhkan akan menurunnya omset penjualan sejak pasar ini terbakar. Bukan apa-apa, masalah lain yang membelit para pedagang pasar adalah soal sewa kios yang tetap harus di bayar kepada Bank Pasar. Bila omset penjualan saja turun dari mana uang untuk membayar jika sewa terus berjalan.
Melihat masalah ini sepertinya pemda tidak punya kreativitas tinggi untuk menangani masalah ini. Bayangkan saja, hingga kini sudah berapa tahun keadaan ini terjadi, pasar terbengkalai, meski masih digunakan dengan seadanya. Seharusnya pemda punya prioritas karena hal ini yang dibutuhkan masyarakatnya.
Sekarang, sebentar lagi Kota Cirebon akan melaksanakan hajat lima tahunan, yakni pemilukada. Sepertinya masalah pasar perumnas cocok dijadikan bahan janji caloon walikota terpiih nanti. Rupanya pasar perumnas akan dijadikan alat meraup suara dari janji-janji calon walikota. Itu sudah pasti mengingat banyaknya calon pemilih yang berada di wilayah Kecamatan Harjamukti yang memanfaatkan pasar ini. Itu sudah jadi lumbung suara tersendiri.
Saya tercatat masih sebagai warga Kota Cirebon prihatin melihat kota dimana saya dilahirkan dan dibesarkan sepertinya tidak bisa berkembang dan bersaing dengan daerah lainnya. Semoga, segera muncul seorang pemimpin macam Jokowi, yang selalu berusaha dekat dan menyerap aspirasi rakyatnya. Jokowi Style paling tidak bisa dijadikan panutan. Solo sudah bisa berbenah atas hasil kerja keras Jokowi dan jajarannya, setidaknya Kota Cirebon bisa belajar dari apa yang sudah dilakukan Jokowi di Solo. Semoga demikian. Hidup Kota Cirebon. Cpr.
2 Komentar
Perkembangan 6 tahun apakah pasarl sudah setabil lagi ??
BalasHapusPasar sih nampaknya ya dipakai seperti biasa, penyelesaian pembangunan sambil jalan. Tapi gak keliatan begitu wahnya habis dirneovasi, ya biasa saja sih menurut saya.
HapusHanya memang lebih baik dari sebelumnya ;) mudah-mudahan tidak terjadi musibah yang tak diinginkan, musuh dari semua pedagang pasar adalah kebakaran, lebih menyakitkan daripada bencana lainnya.
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6