Roh merupakan sesuatu yang tidak dapat dilihat
wujudnya. Hanya sebagian orang tertentu saja yang diberikan talenta untuk
melihat atau mengetahui keberadaan roh ini. Roh ada yang jahat ada pula yang
baik. Tuhan menciptakan dunia ini berbagai macam makluk, salah satunya roh itu.
Menurut saudara kita yang beragama Muslim, roh yang hidup juga berdampingan
manusia dikenal dengan kaum jin. Manusia juga mempunyai rohnya sendiri, karena
dalam tubuh manusia hidup ada roh dan jiwa. Itulah pemikiran sederhana yang
saya ketahui.
Bagi sebagian orang takut akan yang namanya roh yang
satu ini, roh itu adalah roh jahat. Roh jahat kerap menghantui dan merasuki
tubuh manusia yang kosong pikirannya. Roh jahat ini dianggap bisa melakukan
perbuatan-perbuatan yang diluar kewajaran. Ada yang kerasukan roh jahat dapat
berdiri di dinding, menempel di atap, terbang dll. Pernahkah lihat aksi kuda lumping? Nah, dalam aksi kuda
lumping itu si kuda lumping merupakan orang yang dirasuki roh, setelah dimasuki
roh orang tersebut dapat melakukan hal aneh yakni makan beling (pecahan kaca),
berjalan di atas bara api, atau bahkan mempunyai kemampuan kebal terhadap benda
tajam atau ada yang bertingkah aneh dengan mengupas buah kelapa dengan
mulutnya. Apa yang dilakukan itu sungguh diluar nalar kita manusia biasa.
Contoh-contoh lainnya bisa kita lihat di acara
televisi, saya ambil contoh acara Dua Dunia, di sana sering sekali ditampilkan
tubuh seseorang yang sengaja dirasuki roh sebagai mediator untuk berkomunikasi.
Roh yang masuk itu bisa berwujud apa saja, baik manusia maupun yang berwujud
makluk jadi-jadian (binatang semi manusia). Mereka yang masuk ke tubuh mediator
dapat berkomunikasi dengan bahasa mereka, mereka pun dapat menceritakan apa
yang terjadi di alam mereka. Percaya atau tidak, saya bingung menjawabnya.
Ketika acara itu ditampilkan sebagai sebuah tontonan atau showbiz, mungkin ada
rating yang ingin dicapai. Namun memang kenyataannya hal tersebut dapat
terjadi.
Kepercayaan akan roh halus atau roh jahat ini diamini
berbagai kepercayaan di dunia, dari kepercayaan Yahudi kuno, kepercayaan
Kristen bahkan sampai kepercayaan saudara kita yang beragama Muslim. Semua
menyadari akan hal itu. Saya sendiri melihat, kepercayaan Muslim lebih
mengakomodir semua hal itu. Tentang roh, jin dan makluk astral di kepercayaan
Muslim cukup diakui dan bahkan punya cara atau metode untuk pengusirannya.
Menggunakan bacaan-bacaan suci seperti Ayat Kursi, atau bacaan lainnya yang
terdapat di Al-Quran sebagai kitab suci yang dipercayai.
Menurut kepercayaan saya sendiri yang seorang Katolik,
melihat hal macam itu sebenarnya adalah hal-hal tentang pengusiran roh jahat
(eksorsisme). Namun saya melihat itu di kepercayaan yang saya anut tidak begitu
ditonjolkan. Yang pasti tentang hal ini ada, namun saya sendiri jarang
menemukan ritual-ritual khusus menurut kepercayaan Kristiani. Bagi saya,
kepercayaan yang saya anut melihat kekuasaan iblis itu memang ada, dan mereka
akan selalu mengganggu manusia dengan berbagai cara agar tidak mengimani Tuhan.
Hal-hal tersebut lebih bersinggungan dengan nalar dan logika saja. Bila kita
bertemu hal-hal mistis, pemikiran logika lah yang dikedepankan. Hal prinspil
lain adalah bila kita tidak mengganggu mereka, mereka tidak akan mengganggu
kita. Kemudian, mendekatkan diri dengan iman yang kita anut adalah jalan
terbaik lepas dari jerat iblis. Itu yang selama ini saya pegang dan saya imani.
Jadi tidak ada hal atau ritual-ritual khusus seperti saudara kita yang Muslim
miliki.
Sebenarnya di tradisi gereja pun mengakui, terutama
pada tradisi gereja kuno dahulu. Bahkan dalam Alkitab, Yesus pun pernah
menunjukan kuasaNya akan iblis. Ketika Yesus dicobai iblis di padang gurun,
kemudian ketika Yesus mengusir roh iblis yang merasuki seorang anak. Ada banyak
hal yang Yesus tunjukan untuk menunjukan bahwa kuasa Tuhan itu diatas
segalanya.
Hal ini dipercaya oleh masyarakat gereja kuno dahulu
kala. Bahkan ada pula yang sampai sekarang dipercayai. Penggunaan simbol-simbol
Kristen, salib, air suci, minyak suci, patung-patung orang kudus dan
malaikat-malaikat agung sampai bacaan-bacaan ayat-ayat dalam Alkitab dijadikan
media untuk pengusiran roh jahat tersebut.
Saudara kita yang Yahudi pun punya ritual-ritual
tersendiri yang mereka yakini menyoal roh utamanya roh jahat. Mereka pun
percaya akan kuasa Tuhan. Karena memang pada dasarnya asal mulanya dimulai dari
tradisi Yahudi. Memang saya tidak tahu banyak soal ritual menurut kepercayaan
Yahudi. Saya hanya bisa melihatnya di sebuah film bertema exorcist ThePossession (2012). Memang tidak banyak dikupas dalam film tersebut soal
ritual pengusiran rohnya. Pada zaman Yesus, menurut sumber-sumber Yahudi yang
non-Perjanjian Baru menyatakan bahwa eksorsisme dilakukan dengan cara
memberikan obat-obatan dengan campuran sari akar yang beracun atau sari-sari
lainnya lewat upacara kurban. Tulisan-tulisan yang ada tidak menceritakan Yesus
sebagai eksorsis, namun menyebutkan bahwa praktik eksorsisme dilakukan oleh
sekte Essene dari agama Yahudi (Gulungan Laut Mati di Qumran).
Saya mendapat informasi sedikit dari Wikipedia mengenai ritual
pengusiran roh menurut tradisi gereja terutama pandangan dari Gereja Katolik. Dalam tradisi gereja lebih dikenal eksorsisme,
berasal dari bahasa latin excorcismus. Merupakan praktik untuk mengusir setan atau
makhluk halus (roh) jahat dari suatu tempat yang dipercaya sedang dirasuki oleh
setan. Praktek macam ini sudah cukup tua dan menjadi bagian dari sistem
kepercayaan (agama) di berbagai negara. Orang yang melakukan eksorsisme
dinamakan eksorsis. Eksorsis ini adalah seorang rohaniwan atau orang yang
mempunyai kekuatan atau kemampuan khusus.
Konsep mengenai kerasukan setan atau roh jahat serta
praktik eksorsisme telah berusia sangat tua, bahkan sejak jaman kepercayaan
perdukunan prasejarah. Menurut Kitab Perjanjian Baru Kristen mengikutsertakan
eksorsisme di antara keajaiban-keajaiban yang dilakukan oleh Yesus. Eksorsisme
merupakan praktik yang dikenal dalam agama Katolik, Ortodoks Timur dan beberapa
sekte Protestan, bahkan Gereja Inggris mempunyai seorang eksorsis resmi di tiap
keuskupannya.
Setelah Masa Pencerahan, praktik ini semakin berkurang
nilai pentingnya bagi kebanyakan kelompok religius terutama di masyarakat
barat. Dalam kepercayaan masyarakat barat ada beberapa nama roh jahat yang
sering merasuki tubuh korbannya yaitu Abalam, Beelzebub, Leviathan, Ba’al.
Penggunaan praktik eksorsisme kebanyakan ditemukan di
Eropa Timur dan Afrika sekitar abad ke-20. Di masyarakat Afrika di kenal ilmu
perdukunan yang berkaitan dengan roh jahat adalah praktik Voodoo.
Kasus eksorsisme yang terkenal adalah kasus Ammeliese
Michel. Sebegitu menariknya kasus ini sampai dijadikan ide atau inspirasi untuk
dibuatkan film dengan tema pengusiran roh.
Pada agama Kristiani, eksorsisme dilakukan dengan
menggunakan “kuasa Kristus” atau “dalam nama Yesus”. Apa yang dipercayai
ini merupakan kutipan pada Alkitab, seperti yang dialami murid-muridNya. Yesus
memerintahkan para pengikutNya untuk mengusir roh-roh jahat dalam namaNya.
Menurut artikel Catholic Encyclopedia
mengenai eksorsisme : Yesus mengusir setan sebagai sebuah tanda akan Kuasa
PenyelamatanNya dan memberikan kuasa itu kepada para murid-muridNya untuk
melakukan hal yang sama.
Kepercayaan mengenai parktik eksorsisme dalam agama
Katolik Roma adalah tidak seperti pembatisan atau pengakuan dosa, yang
memasukannya ke dalam sebuah sakramen Gereja Katolik. Keberhasilan suatu
eksorsisme tidak bergantung pada penggunaan ucapan-ucapan yang kaku dan tepat,
ataupun tata cara tindakan yang dilakukan secara urut dan tepat.
Keberhasilannya bergantung pada dua unsur yaitu pemberian hak dari kuasa Gereja yang sah yang sesuai hukum dan iman dari sang eksorsis.
Eksorsisme Katolik masih merupakan suatu ritual
eksorsisme yang paling kaku dan terorganisasi dengan ketat daripada ritual yang
lainnya. Eksorsisme yang penuh kekhidmatan menurut Hukum Kanon Gereja Katolik hanya bisa dilaksanakan oleh seorang Imam
yang telah ditahbiskan (atau yang lebih tinggi jabatan gerejawinya) dengan izin
tertulis dari uskup setempat dan hanya dilakukan setelah adanya sebuah
pemeriksaan medis untuk menghilangkan kemungkinan bahwa yang terjadi adalah
penyakit mental.
Catholic Encyclopedia (1908) memerintahkan bahwa “Takhyul seharusnya tidak
dicampur-adukan dengan agama, sebanyak apapun sejarah mereka mungkin pernah
bersentuhan, demikian juga sihir seputih apapun bentuknya untuk dicampur-adukan
dengan ritus religius yang benar.”
Dalam Ritus Romawi menunjukkan bahwa adanya
kemungkinan kerasukan setan diantaranya adalah berbicara dalam bahasa asing
atau kuno yang tidak diketahui oleh orang yang kerasukan setan sebelumnya;
kemudian punya kemampuan dan kekuatan supernatural serta punya pengetahuan akan
hal-hal yang tersembunyi atau yang terletak jauh dimana orang yang kerasukan
tidak mungkin tahu; dan punya rasa kebencian akan segala sesuatu yang suci;
melakukan penghinaan kepada Tuhan atau penghujatan terhadap segala sesuatu yang
berhubungan dengan Tuhan.
Gereja Katolik mengubah Ritus Eksorsisme pada Januari
1999. Meski begitu ritus eksorsisme tradisional dalam Bahasa Latin tetap
diperbolehkan sebagai suatu pilihan. Tindakan eksorsisme dianggap sebagai suatu
tugas rohani yang berbahaya. Orang yang kerasukan setan punya keinginan untuk
bebas dari jeratan roh jahat yang merasuki, meskipun telah dikuasai oleh roh
jahat tersebut. Pemberkatan dengan doa-doa dilakukan untuk mengusir roh yang
merasuki, melalui penggunaan dokumen ‘mengenai
eksorsisme dan permohonan-permohonan tertentu.’ Ucapan-ucapan ritual
eksorsisme lainnya yang pernah diguunakan di masa lalu diantaranya adalah Vade
retro satana dari kaum Benediktin.
Di zaman modern, Gereja Katolik sangat jarang
memberikan izin untuk melakukan eksorsisme, dengan lebih menelaah kasus-kasus
yang berpotensi dengan anggapan bahwa penyakit mental atau fisik yang
sebenarnya terjadi. Dalam kasus-kasus yang ringan, Doa Butiran Santo Mikael dapat digunakan.
Berdasarkan paparan di atas jelas pandangan Gereja
Katolik tentang ritual pengusiran roh jahat. Itu sebabnya dikepercayaan yang
saya anut ini jarang sekali membahas soal-soal yang berkaitan dengan hal
mistis, meski begitu saya (kami) mengakui keberadaan hal-hal tersebut. Logika
dan pemikiran positif lah yang lebih dikedepankan untuk melihat hal-hal yang
berbau mistis.
Ada hal lain lagi yang jadi catatan saya melihat
hal-hal yang berkaitan dengan eksorsisme. Korban dari yang kerasukan banyak
dialami oleh kaum perempuan. Meski memang saya tidak punya data mengenai hal
itu. Kebanyakan yang terjadi baik hal yang difilm kan atau kenyataan yang
terjadi, kaum perempuan lebih rentan terhadap kerasukan roh halus. Beberapa
waktu lalu di media televisi, banyak berita tentang kerasukan roh jahat di
sekolah-sekolah, banyak dari korbannya adalah siswi perempuan. Itu sebabnya
saya mengambil kesimpulan demikian. Roh jahat lebih senang memilih korbannya
adalah kaum perempuan karena sisi sensitifitas dari perempuan. Itu hanya
pendapat pribadi saya saja. Bagi sebagaian orang yang memakai pola pikir logika
dan nalar, hal yang dialami itu adalah histeria massal, yang lebih berkaitan
dengan mental dan psikologi korban yang dianggap ‘kerasukan roh jahat’. Bagi
mereka yang berpikir logika dan nalar, apa yang terjadi itu bisa dijelaskan dalam
ilmu psikologi yang berhubungan dengan sisi mental seseorang.
Sampai sekarang hal semacam ini belum mendapatkan
jawaban yang pasti. Namun kepercayaan yang dipegang adalah bahwa kehidupan
manusia di dunia ini tidak lah sendiri, ada hal atau sesuatu lain yang tidak
berwujud yang punya kehidupannya sendiri. Seperti apa yang kita percaya, bahwa
Tuhan menciptakan makluknya baik yang terlihat maupun tidak. Namun pada
dasarnya, manusia merupakan makhluk ciptaanNya yang paling sempurna, dan dengan
itu jadi dasar bahwa kita manusia punya cipta-rasa-karsa.
Di kepercayaan yang saya anut pun, mempercayai bahwa Tuhan
telah mengutuk Lucifer yang awalnya adalah seorang malaikat agung, karena sifat
jahatnya dikutuk turun ke bumi, dan berjanji akan menyesatkan manusia sampai
akhir jaman. Di sinilah guna cipta-rasa-karsa manusia untuk berpikir untuk
tidak tersesat dalam jalan setan. Iblis atau setan atau apapun sebutannya
selalu berusaha menyesatkan manusia, keyakinan dan kepercayaan pada Tuhan lah
yang jadi sumber dan kekuatan kita untuk menghadapi kekuatan kegelapan.
Seperti
apa yang saya percaya, bahwa Yesus adalah putraNya yang kudus, dimana Dia
datang sebagai pembawa terang. Terang untuk mengalahkan kegelapan. Itulah yang
saya percaya dan saya yakini. “Tuhan
Rajaku, Agunglah Nama Mu, alam raya dan makluk Mu kagum memandang Mu.”
Karena yang ku percaya adalah “Yesus
Kristus Raja Semesta Alam”. Cpr.
2 Komentar
Baguss share nya... Tuhan berkati anda... salam kena.
BalasHapusThx sudah mampir ; )
HapusGbu too ;)
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6