First Day in September



"Bulan penuh berkah telah terlewati, namun tidak ada berkah yang tersisa".

Mengawali bulan kesembilan di tahun 2012, saya pulang pagi, dan tidur pagi. Baru bangun sekitar pukul 09.30. Lebih pagi dibandingkan bulan lalu sih.
Tuntutan pekerjaan, yang memaksa untuk pulang pagi setiap akhir bulan. Pekerjaan yang menjemukan, ketika apa yang sudah dikorbankan tidak sesuai dengan apa yang didapatkan, ibarat judi di sini. Malah, mungkin yang pengorbanannya tidak besar, bisa dapat sesuatu lebih. Sekali lagi ini pekerjaan seperti judi.
Melelahkan sekali untuk bulan lalu, bulan yang tahun ini bertepatan dengan bulan penuh berkat. Tetapi kenyataannya, diakhir bulannya, ketika hari raya usai, tidak ada berkah yang bisa diperoleh. Mungkin, berkahnya sudah habis sesaat hari raya. Berkah ini tidak hanya secara finansial tetapi juga secara moral dan mental. Moral dan mental yang katanya "kembali ke nol" kembali diisi oleh kebusukan dan kebohongan-kebohongan.


"Biarlah jadi kisah klasik untuk masa depan."


Agustus telah terlewati, biarlah jadi kisah klasik untuk masa depan. Itu statement yang sering dipakai teman semasa kuliah, untuk menutup suatu lembaran yang telah lalu. Petikan syair yang dipopulerkan salah satu grup band asal Jogja (SO7). September sudah ada di depan mata. Mari kita songsong, karena di bulan ini, saya harus siapkan semuanya, lego jangkar, siapkan diri untuk berlayar ke tempat yang baru, mencari pulau yang lebih baik. Cpr.

Posting Komentar

0 Komentar