Unik : Walikota yang Ingin Menyaingi Yang Maha Kuasa

Kita tahu bahwa jodoh, rejeki, dan maut itu ada di tangan Sang Pencipta. Terutama kematian, itu jelas sudah pasti ada di tangan Tuhan, hanya Dia yang berhak atas nyawa kita. Meskipun memang kematian bisa datang melalui tangan siapa saja di dunia ini. Tetapi bila memang ajalnya sudah tiba, mau lari ke ujung dunia pun tidak ada gunanya.
Lain hal dengan seorang pimpinan daerah yang satu ini, beliau ini sudah tahu mengenai kuasa Tuhan atau memang tidak tahu. Lucu, ketika membaca sebuah artikel berita Republika : Wah... Walikota di Italia Melarang Warganya Meninggal Dunia. Jujur, sesaat setelah membaca artikel berita ini saya langsung tertawa sendiri. Kebijakan seorang pemimpin memang terkadang aneh-aneh. Ada pula walikota di salah satu kota di Indonesia, yang membuat anjuran atau ajakan, atau apalah itu namanya, kebijakan itu isinya agar warganya untuk tidak mengkonsumsi nasi pada hari tertentu. Memang sih, kebijakannya dalam rangka mengalihkan masyarakat untuk mengkonsumsi bahan makanan pokok lainnya. Tetapi, kenyataannya untuk mengkonsumsi nasi yang layak saja terkadang masyarakat tidak mampu, karena tingkat kemampuan ekonomi yang belum sepenuhnya mapan. Ada baiknya bila masyarakat diberikan kemakmuran satu hari untuk bisa mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna. Kebijakan ini justru bermanfaat.
Kembali ke soal walikota yang melarang warganya meninggal dunia. Walikota ini untung saja tidak ada di negara ini, walikota ini berasal dari Italia, dan memimpin salah satu daerah di Italia, yaitu Falciano del Massico. Sungguh malang nasib warga di kota ini. Mereka hidup di tengah kebingungan. Melawan kehendak Yang Maha Kuasa atau melanggar peraturan daerahnya. Apakah harus jadi umat yang taat pada Tuhan atau taat pada aturan daerahnya? Kalau kedua itu pertanyaannya, jawabannya hanya satu, lebih baik taat pada Tuhan daripada taat sama hukum dunia. ha3x.
Kembali lagi ke soal walikota yang melarang warganya meninggal dunia. Dari artikel yang saya baca itu, munculnya perda 'aneh' ini karena keterbatasan lahan pemakaman di kota tersebut. Masalah muncul ketika kota ini menjadi kota otonomi pada tahun 1964 dari Kota Carinola. Setelah pemisahan wilayah tersebut, lahan pemakaman yang ada selama ini masuk ke wilayah Carinola. Kemudian yang jadi masalah, kedua kota ini tidak menyetujui adanya 'kuburan bersama'.
Lucunya lagi yang membuat saya kembali tertawa adalah statement dari walikota yang punya perda 'aneh', statement-nya yaitu "Peraturan ini telah membawa kebahagiaan. Sayangnya, dua warga lansia tidak taat dengan aturan ini." Waduh3x, kasian sekali nasib kedua lansia itu. Seharusnya bisa 'pergi dalam damai' malah harus tersangkut pelanggaran aturan. Semoga kedua lansia itu mendapat tempat yang layak di sisiNya, meskipun di dunia tidak ada lagi tempat bagi mereka untuk dikuburkan karena keterbatasan lahan. Cpr.





Posting Komentar

0 Komentar