Ikan Bandeng


Ikan bandeng, bagi penghobi mancing tambak sudah pasti mengenal ikan ini, ini juga disegani karena kekuatan dan gerakan ikan ini sangat terpancing. Ikan ini mampu membuat ruwet senar, terkadang joran pun bisa tertarik ke dalam tambak. Mungkin karena bentuk tubuh ikan bandeng ini mempunyai bentuk tubuh langsing mirip terpedo, dengan moncong agak runcing, ekor bercabang dan sisiknya halus. Sehingga memudahkannya dalam berenang di air dengan cepat. Ikan ini juga susah-susah gampang untuk dipancing. Berikut ini saya sampaikan sedikit tentang profil dan hal-hal yang berkaitan dengan ikan ini.
Bandeng yang mempunyai nama latin Chanos chanos ForsskÃ¥l adalah ikan pangan yang populer di Asia Tenggara.  Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam famili Chanidae. Dalam bahasa Bugis dan Makassar ikan ini dikenal sebagai ikan bolu (milk fish, dalam bahasa Inggris).
 Sebenarnya ikan ini di alam bebas merupakan ikan laut, mereka hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Ikan bandeng juga ada yang tersebar dari pantai Afrika Timur sampai kepulauan Timotu, sebelah timur Tahiti, dan dari selatan Jepang sampai Australia Utara. Mereka hidup berkawanan terutama di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan terumbu karang.  Ikan yang masih muda dan baru menetas hidup di laut selama 2-3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau yang berair payau dan terkadang di danau-danau berair asin. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak. Namun karena ikan ini bernilai ekonomi tinggi, ikan bandeng  juga bisa di pelihara di tambak-tambak/ empang, karena ikan ini bisa hidup di air payau bahkan air tawar.
Ikan bandeng muda (atau disebut nener) dikumpulkan orang dari sungai-sungai dan dibesarkan di tambak-tambak. Atau bisa juga diperoleh dari bibit. Ikan bandeng termasuk ikan herbivora, pemakan tumbuhan sebenarnya, namun terkadang ikan ini makan apa saja yang diberikan seperti makan kupasan roti, pelet, pur atau makanan ikan lainnya. Setelah ikan cukup besar, biasanya sekitar 25-30 cm, bandeng dijual segar atau beku. Kemudian bandeng ini dapat diolah degan cara di goreng, dibakar, dipresto, dipindang atau diasap.
Daging ikan bandeng sangat enak, berwarna putih, rasa daging netral, dan tidak mudah hancur  jika dimasak. Namun ikan ini banyak sekali durinya, yang terkadang merepotkan kalau diolah digoreng/ dibakar langsung tanpa dipresto. Duri bandeng sebenarnya adalah tulang dari bandeng.  Terkadang daging bandeng berbau lumpur. Bau lumpur pada bandeng banyak dialami pada bandeng yang diambil dari tambak. Bandeng yang dipelihara di karamba hampir tidak berbau. Penyebab gejala bau lumpur adalah beberapa plankton Cyanobacteria, terutama dari genus Oscillatoria, Symloca, dan Lyngbia, yang menghasilkan geosmin.  Apabila ikan tinggal di tempat yang kaya geosmin atau memakan plankton ini, dagingnya akan memiliki cita rasa tanah. Bau lumpur dapat diatasi paling tidak dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan memelihara ikan selama 7—14 hari dalam air mengalir bebas biosmin sebelum dijual. Cara kedua adalah dengan perlakuan pemberian asam tertentu. Namun tidak semua bandeng dari tambak berbau lumpur/ berasa tanah.
Bagi penghobi mancing, untuk memancing bandeng memerlukan teknik khusus. Bagi pemancing untuk memancing bandeng biasa di tambak/ empang, kemudian di  perairan dangkal di dekat hutan bakau dan juga di keramba apung. Memancing bandeng di alam liar cukup sulit, namun jika anda mencoba memancing bandeng yang berada di tambak, mungkin akan sedikit mudah, karena ikan bandeng jenis ini sudah pernah merasakan makanan buatan seperti pelet dan pur.
Bagi pemancing bandeng perlu memperhatikan hal-hal berikut : pertama, gunakanlah mata kail yang kecil sesuaikan dengan kebutuhan (gunakan nomor mata kail yang kecil, nomor 2 yang biasa saya pakai), kemudian dalam memasang umpan juga sesuaikan dengan ikan yang akan dipancing. Kedua, rangkaian pancing yang bisa digunakan berpelampung atau dasaran  dengan 2-3 mata kali, atau sesuai kebutuhan. Ikan bandeng bermain di tengah-tengah kedalaman atau sering juga di dekat permukaan air, usahakan jarak antara mata kail dan permukaan antara 15-20 cm. Ketiga, pastikan di mana ikan bandeng bergerombol. Ikan bandeng biasanya menelusuri tambak dengan bergerombol, seringnya melewati pinggir kolam. Kita harus sering berpindah posisi jika umpan yang kita lempar tidak disentuh ikan bandeng dengan waktu yang cukup lama. Perhatikan cipratan air, biasanya di sanalah mereka berkumpul. Keempat, mengetahui tarikan ikan bandeng. Ikan bandeng kadang menyambar umpan, kadang juga diemut-emut dulu baru dimakan, atau kadang disundul-sundul agar umpan rontok. Jika anda menggunakan pelampung, perhatikan saja jika pelampung sudah berputar-putar, jangan terburu nafsu menarik joran, tunggu sampai pelampung mulai bergeser seperti sedang dibawa ikan atau jika pelampung sudah mulai tenggelam baru jentak joran. Jika anda menggunakan rangkaian dasaran, setelah melempar umpan, gulung reel agar senar tidak kendor. Jika senar anda seperti terseret ikan artinya umpan sudah kena sasaran. Kelima, hal-hal lain yang perlu diperhatikan. Pada saat angin bertiup kencang. Bagi pemancing menggunakan pelampung, umpan akan sulit dimakan ikan karena bergerak-gerak tertiup angin, gantilah dengan rangakain dasaran. Atau bila tetap gunakan pelampung, usahakan posisi searah dengan arah angin. Jangan melempar umpan ke arah air yang beriak/gelombang besar, lempar saja sekitar 15-30 cm dari pinggir kolam, biasanya riak air tidak terlalu besar dan juga bandeng biasa hilir mudik dipinggir tambak. Perhatikan juga jam makan ikan, yaitu sekitar pukul 9 pagi dan pukul 3 sore. Kemudian perhatikan pula cuaca, pada saat cuaca tidak mendung alias cerah ikan bandeng aktif, namun jika tidak ada sinar matahari, ikan bandeng biasanya kurang bernafsu/malas. Informasi diperoleh dari berbagai sumber.

Sumber :
Soeseno, Slamet. 1988. Budidaya Ikan dan Udang dalam Tambak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Wikipedia-Bandeng diakses tanggal 7 Februari 2011
docstoc.com-BUDIDAYA IKAN BANDENG diakses tanggal 7 Februari 2011
Pemancing.com-Ikan Bandeng, 3 Juni 2009 diakses tanggal 7 Februari 2011
bantenfisher.wordpress.com-Tips Memancing Ikan Bandeng, 28 November 2008 diakses tanggal 7 Februari 2011

Posting Komentar

0 Komentar