Kali ini saya mau sharing pengalaman bikin SIM baru secara online. Pengalaman baru yang tadinya saya pikir gak memungkinkan untuk lakukan hal ini (dulu), tapi katanya sekarang sudah bisa. Bisa itu untuk yang perpanjang, bisa diurus secara online.
Sekedar cerita, jadi SIM saya itu baik C dan A itu habis sejak tahun 2023. Saya delalah lupa untuk memperpanjangnya.
Karena sejak 2022 saya sudah tidak terlalu memikirkan hari ulang tahun, delalah jadinya terabaikan, pas cek itu sudah lewat masa expired datanya, alhasil matilah SIM yang saya miliki. Akhirnya selama ini saya kemana² pergi hanya membawa 'jenasah' SIM saya, baik A dan C, keduanya sama² statusnya 'jenasah'.
Lalu bagaimana mengurus SIM secara online? Sebenarnya bisa saja ketika menanyakannya via Google, maka akan dijawab AI soal kebutuhan Anda tersebut.
Korlantas Polri punya aplikasi yang mengakomodir kebutuhan regulasi berlalu-lintas. Kalian cukup mendownloadnya di Play Store. Seperti apa aplikasinya seperti yang bisa dilihat didokumentasi dibawah ini.
![]() |
| Ilustrasi, gambar diambil dari Google |
Pertama yang dilakukan ya download aplikasi Digital Korlantas , setelah itu lakukan registrasi datamu, ini perlu nomor HP, alamat email dan NIK serta foto wajah kita. Kemudian tiap kali proses ada verifikasi baik verifikasi nomor HP dan email, sampai verifikasi wajah juga.
Setelah itu munculah menu aplikasi Digital Korlantas seperti yang saya bagikan tangkapkan layarnya berikut ini.
Lanjut lagi saya coba utak-utik, bingung. Mau daftar permohonan SIM baru pakai menu yang mana, yang ada tersedia menu perpanjangan SIM. Pendaftaran SIM nya malah abu², ketika saya klik yang muncul seperti gambar dibawah ini.
![]() |
| Ini tampilan ketika saya mau melanjutkan Digitalisasi SIM. Jadi saya coba masukan SIM lama saya ternyata notifikasinya seperti gambar di atas. #dokpri |
Akhirnya proses saya coba lagi, soalnya katanya Dewi (calon istri) itu pernah coba perpanjangan SIM via online ini berhasil, dia realisasi di Satpas SIM Singosari. Daripada nanti ketika saya menyerah dikatain gak kreatif atau komentar negatif lain jadi saya coba² saja dulu, walaupun yang saya mau lakukan adalah buat SIM baru.
Saya coba baca di Google, meski tidak ada informasi langkah² secara pasti mana dulu yang harus dilakukan. Akhirnya saya mencoba menggunakan logika saya, walaupun gambling karena logika saya sering kali berbeda dengan manusia² pada umumnya.
Karena biasanya kalau urus buat SIM seingat saya dulu, test kesehatan itu pertama dilakukan, kemudian baru test tulis, lalu praktek.
Nah kebetulan aturan terbaru belakangan itu memasukan ujian Psikotest, maka dari itu saya memulai dengan proses test kesehatan lalu psikotest.
Semuanya dilakukan dari aplikasi Digital Korlantas yang tengah kita bahas ini. Kalau test kesehatan itu ada pilihan daring atau luring, ini tergantung kita memilih lokasi dimana kita mau test kesehatan.
Pilih menu E-Rikkes. Ingat sebelum melakukan proses lebih lanjut kita lakukan daftar atau register terlebih dahulu. Ikuti prosesnya ya, saya gak bahas detailnya karena sewajarnya registrasi akun lah.
Karena dirasa jaraknya terlalu jauh harus ke Kab. Malang, jadi saya coba reschedule tapi gak bisa, jadi saya daftar booking ulang untuk hari besoknya di klinik kepolisian yang terdekat dari lokasi saya tinggal.
Akhirnya saya pilih di klinik pratama yang di Watukosek, arah Mojokerto di sana lebih dekat dengan lokasi saya.
Setelah urusan kesehatan selesai, saya lanjutkan dengan Psikotest, masih di aplikasi Digital Korlantas, menu yang dipilih adalah E-Ppsi. Untuk memulainya itu kita harus buat akun dulu sama seperti yang kesehatan tadi.
![]() |
| Ini tampilan dalam menu E-Ppsi, ini bukan aplikasi tapi web aplikasi yang tertaut dengan aplikasi Digital Korlantas. #dokpri |
Btw, setelah registrasi berhasil sebenarnya itu ada notifikasi yang dikirim via email itu isinya berkas pernyataan yang filenya dibuat bentuk. pdf, saya coba berikan SC nya dibawah ini. Saya buka²-in aja prosesnya, supaya bisa membantu teman lain yang juga punya masalah sama seperti saya.
Setelahnya itu kita harus bayar dulu via BNI, habis bayar baru dapat nomor voucher untuk bisa melakukan psikotes secara online.
![]() |
| Pas saya mau lanjut soal psikotes munculah ini, perintah bayar. Lalu saya lanjutkan proses bayar, karena gak punya BNI, saya bayar VA BNI ini via ATM Mandiri. #dokpri |
![]() |
| Ini dia notifikasi via email perintah bayarnya, nomor VA BNI tujuan transfer juga diinformasikan di sana. #dokpri |
![]() |
| Setelah dibayar kita akan dapat notifikasi lagi seperti gambar di atas ini. #dokpri |
Setelahnya saya baru memulai test nya, dimana terdapat 4 bagian test yaitu: test sebab akibat, test visual, test kepribadian dan test psikomotorik. Masing² punya batas waktunya jadi butuh fokus, jadi gak bisa sambil main ketika mengerjakan test ini walau dilakukan secara online, catat itu!
Selanjutnya saya mengikuti psikotes dengan sabar dan melelahkan, karena soalnya banyak. Jadi bukan psikotes abal², jadi bener² ditest dan kita dipaksa mikir dan bertahan ditengah deru soal yang terus menerus dalam waktu yang singkat.
Hasilnya saya berhasil lolos, jadi saya dapat sertifikat lolos psikotesnya juga, yang bisa diakses via aplikasi dan via link .pdf.
Selanjutnya saya coba menu lainnya yang belum dicoba yaitu E-Avis. Menu ini adalah untuk ujian teori dari pengajuan SIM. Kalau ujian praktek itu harus di SatPas SIM, harus datang fisik langsung.
Melanjutkan proses, proses selanjutnya adalah ujian teori. Ternyata ujian teori yang sudah dilakukan sebelumnya melalui e-AVIS seperti yang saya sebutkan di atas tadi tidak bisa diterima karena gak ngelik.
![]() |
| Ini dia instruksi sebelum ujian teorinya, saya sebelumnya belajar via YouTube dulu, supaya gak terlalu kaget. #dokpri |
Ada total 30 soal yang mana itu soalnya audio visual, jadi kita harus menyimak dan standby by camera secara online. Kelemahannya adalah kalau sinyal koneksi jelek, soal yang disebutkan itu terputus-putus, sehingga kita gak tahu atau gak bisa dengar pertanyaannya apa, ujug² kita di suruh menjawab. Tidak ada pertanyaan yang tertulis jadi kita hanya bisa menyimak dengan mendengarkan.
![]() |
| Ini dia hasil ujiannya, nilainya pas²an euy. Karena ada jawaban yang saya pilih asal tanpa tahu pertanyaannya karena koneksi buruk, audio tak terdengar dan visual gak jelas. #dokpri |
![]() |
| Ini tampilan ujian teorinya, nah itu yang lagi loading itu persiapan buat mutar video dan audionya. #dokpri |
Pada test teori ini saya lulus, dengan nilai mepet 77. Tapi sudah cukup membuat saya lanjut ke tahap berikutnya.
Lelah ya baca postingan proses pembuatan SIM baru secara online di atas, ternyata: BUAT SIM BARU SECARA ONLINE TIDAK BISA!! TIDAK SEPENUHNYA BISA, HANYA BISA UNTUK MELENGKAPI SYARAT SAJA ITU PUN TIDAK SELURUHNYA, TETAP BUTUH FILE FISIK!!!!
Saya akan jelaskan prosesnya dibawah ini:
Dari semua persyaratan, yang bisa dilakukan online saat saya melakukan proses ini hanya Psikotest saja yang diakui.
Untuk Test Kesehatan harus datang secara fisik ke Klinik Pratama yang ditunjuk oleh Kepolisian. Satu lagi yang harus datang secara fisik adalah saat Test Praktek harus datang ke Satpas terdekat.
Oh iya, test teori yang sudah dilakukan pada proses online itu tidak diakui! Jadi sistemnya belum secara online, sehingga meski nilai teori mu 100 sekalipun itu gak berguna, tidak ada nilainya, kamu akan tetap lakukan test teori ulang secara langsung di Satpas yang kamu tuju untuk pengurusan SIM.
Tips & Trick:
Berhubung nih aplikasi belum berguna. Untuk yang mau buat SIM baru, bisa tuh latihan dulu, ngecek kemampuan pengetahuan teorinya, jadi pas test teori langsung di Satpas sudah diluar kepala. Toh lagian gak berguna juga perekaman test teori di aplikasi ini, toh gak bisa dipakai dan gak diakui, daripada gak bermanfaat jadi untuk bahan latihan saja. Supaya pas test teori di Satpas sudah yakin pasti lolos.
Untuk case misalkan mau perpanjangan, untuk Test Praktek ini diskip, jadi bisa langsung cetak SIM langsung jadi.
Berhubung untuk pembuatan baru, maka test praktek itu harus dilakukan. Seperti pengalaman yang akan saya ceritakan.
Kamis, 2 September 2025 ini akhirnya saya putuskan untuk pergi ke Satpas Singosari atau Satpas Polres Malang. Jam pelayanannya buka jam 08:00.
Tiba di sana, saya bingung parkir dimana, kebetulan di sebelahnya Superindo, saya pagi mampir sana dulu, belanja, habis belanja saya iseng jalan ke sebelah, Satpas cuma tinggal beberapa langkah saja.
Sayangnya saya gak persiapkan, berkas pendukung karena saya berpikir semuanya online, ngapain juga pakai berkas fisik juga. Tapi ternyata ini Indonesia, jadi mau gak mau saya ikuti alurnya. Jadi saya datang, cari dulu fotokopian di luar halaman Satpas, ada itu fotokopian dekat dengan warung makan tenda yang jual seafood.
Di situ saya fotokopikan berkas yang dibutuhkan, utamanya fotokopi SIM dan KTP, buat tangkap 2-3 untuk persiapan berkas. Oh ya, saya tambahkan berkas surat sidik jari. Di sini saya fotokopi dan beli map habis Rp 14.000,- tapi bayarnya Rp 13.000,- karena gak ada kembalian.
Karena dulu waktu di Cirebon, kartu sidik jari itu jadi kesempatan buat pemasukan polisi setempat, karena jarang orang menyimpan berkas satu ini, entah hilang atau lupa. Kalau bikin SKCK pasti harus bikin, kalau bikin SIM kadang juga diminta. Maka nya buat jaga² saya sediakan sekalian. Supaya gak bolak-balik.
Kemudian, dokumen yang perlu disiapkan lagi adalah cetakan hasil test psikotes yang sudah dilakukan. Print 2 lembar hasilnya, cukup 1 rangkap saja.
Saya ini gak print ini hasil psikotest, alhasil bingung mau print dimana. Untungnya di sekitaran Satpas ada yang membuka jasa print seperti ini. Tempatnya itu ada di seberang SPBU/ percis seberang Indomaret, tukang tambal ban ini nyambi bisa print cetak fotokopi berkas juga. Di sini saya bayar Rp 5.000,-
Dari situ berkas siap semua, saya masuk ke kantor Satpas langsung menuju gedung dua lantai, dimana di lantai atas untuk Test Psikotes dan Tes Kesehatan. Lantai atas itu dibagi dua, kiri untuk Psikotes dan kanan untuk Kesehatan.
Berhubung Psikotes saya sudah dilakukan secara online, saya lanjut ke Kesehatan saja, di sini yang dites adalah test ketajaman mata dan test buta warna. Di sini bayar hanya Rp 20.000,- dapat blanko surat kesehatan lalu distaples di map. Lanjut disuruh ke Gedung Registrasi.
Btw di Gedung Registrasi ini berisi:
- Registrasi awal untuk dapat nomor map
- Pembayaran SIM
- Pemutakhiran data
- Foto SIM
- Cetak SIM
- Ujian teori SIM (di lantai 2)
Di Gedung Registrasi yang awal ini saya ke bagian informasi, di sini saya diberikan blanko dan kemudian diminta mengisikan data diblanko permohonan pembuatan SIM baik perpanjang maupun yang buat baru atau re-create.
Setelah diisi lengkap, map saya akan mendapatkan nomor, nomor registrasi kalau gak salah maksudnya sih. Habis itu, saya diminta masuk ke area dalam, untuk lanjut ke registrasi pemutakhiran data base di Kepolisian.
Di sini petugas akan mendata ulang dan. memastikan data kita sudah sesuai. Setelah di bagian ini selesai, saya diminta ke ruangan percis sebelahnya untuk sesi foto. Dulu di Satpas Polres Cirebon, foto biasanya diakhir, tapi di sini atau sekarang, foto justru duluan.
Setelah selesai foto, selanjutnya adalah ke bagian ujian teori, lokasinya masih di gedung yang sama tapi di lantai atasnya.
Sampai di ruangan ujian teori, map yang saya bawa diberikan ke petugas yang melayani ujian teori ini. Saya diarahkan ke bangku yang berisi LCD monitor, keyboard dan headphone. Jadi ujian teori yang sudah saya ikuti via online di aplikasi Korlantas tidak berguna. Tetap ujian ulang.
Untungnya ujian ulang ini saya berhasil lulus, dengan nilai #78, lebih baik 1 poin dibandingkan ujian online sebelumnya. Rincian nilainya sbb.: Persepsi Bahaya 15/25; Wawasan 17/20 dan Pengetahuan 19/20. Total pengerjaan 14 menit 45 detik.
Dari test ini bisa dibaca bahwa Persepsi Bahaya saya terhadap suatu situasi nilainya cukup, artinya saya tidak terlalu menganggap hal² yang idealnya bahaya, saya anggap pula demikian. Justru saya berpikir sebaliknya, meskipun bahaya, saya berpikir masih bisa dikendalikan.
Soalnya begini, dari mayoritas soal yang ada, kebanyakan pilihannya adalah mengerem atau mengurangi kecepatan? Bagi saya keduanya itu sama saja, hanya soal urutan saja, mana yang lebih dulu, toh tujuan utamanya adalah berhenti pada akhirnya. Untuk supaya kecepatan berkurang caranya dengan mengerem. Tapi mengerem kan macam² ada yang bejek full 100% ada yang perlahan, tujuannya pasti mengurangi kecepatan, bahkan bisa sampai berhenti. Ini tinggal ke soalnya bagaimana.
Setelah selesai di ujian teori, saya diminta untuk lanjutkan ke ujian praktek. Seperti yang sudah saya bahas, bangunan yang dibawahnya itu untuk loket daftar ujian praktek baik motor dan mobil.
Saat ujian praktek ini dikasi kesempatan untuk menggunakan mobil pribadi atau mobil petugas. Mobil petugas yang disediakan adalah Avanza/Xenia lupa, model yang lama.
Ujian praktek SIM mobil ini ada 3 hal yaitu:
🛹 Parkir pararel (hanya 1-2x gerakan)
🛹 Parkir seri (hanya 1-2x gerakan)
🛹 Langsam di tanjakan lalu melintasinya (ban mobil tidak boleh spin atau bahkan berdecit)
Pada ujian praktek ini saya mengulang 1x disaat test yang parkir pararel, karena kena cone batas. Untungnya petugasnya sangat memahami dan objektif, sehingga masih memenuhi syarat nilai minimal ujian praktek.
Setelah ujian praktek dinyatakan lulus, di sana kita akan diminta fotokopi berkas lagi, lalu habis itu lanjut ke Gedung Registrasi untuk lanjutkan pembayaran. Habis bayar SIM, kita tunggu di loket pengambilan SIM, dan selesai sudah prosesnya.
Saya berikan nilai (+) di Satpas Singosari ini, pelayanannya baik dan petugasnya bekerja selayaknya petugas, tidak berusaha memanfaatkan keadaan, ini sangat berbeda dengan Satpas asal saya, Satpas Polres Kota Cirebon, pengalaman dulu waktu buat SIM pertama kali.
Memang Jawa Timur pelayanan publiknya jauh lebih baik daripada Jawa Barat yang cenderung korup lembaganya. Dulu waktu perpanjangan plat nomor mobil juga dilayani baik padahal lintas provinsi, kini buat SIM juga sama, semua dilayani baik.
Proses pembuatan SIM baru ini saya lakukan sejak:
Jumat, 19 September 2025 (daftar awal akun, daftar booking test kesehatan)
Sabtu, 20 September 2025 (test Psikotest - LULUS) 💰 Rp 57.500,-
Minggu, 21 September 2025 (test ujian teori - LULUS) 💰 Rp 0,-
Senin, 22 September 2025 (reschedule test kesehatan) 💰 Rp 25.000,-
Selasa, 02 Oktober 2025 (test kesehatan - LULUS, test teori - LULUS, test praktek - LULUS) 💰 Rp 120.000,-
Tips 💡:
Jadi kalau pas buat SIM online, saat memilih lokasi test kesehatan, pilih di daerah yang sulit diakses dari lokasi mu saat ini, katanya itu supaya test kesehatan bisa langsung dilakukan via online saja, tidak perlu repot datang ke lokasi.
Tapi usahakan itu dilakukan diawal. Kalau case nya seperti saya, sudah memilih dan booking di satu lokasi, mau coba lokasi lain itu gak bisa ternyata. Yang terekam adalah yang bookingan pertama.
Cara 👆 sepertinya hanya bisa untuk yang perpanjangan SIM, kalau baru harus tetap datang ke klinik yang ditunjuk.
Semua proses itu saya lalui bertahap sesuai time line waktu yang saya tuliskan di atas ya. Jadi gak satu kali selesai satu hari. Jadi sper waktu agak panjang memang, kalau berdasarkan pengalaman saya. Tapi bisa juga kalau mau dipepetkan, tinggal test nya aja dilakukan dalam waktu berdekatan. Tapi karena saya pekerja, jadi harus bagi² waktu, ya disesuaikan saja dengan kondisi.
Begitulah kira² sharing bagaimana saya mengurus pembuatan SIM A baru dengan jalur normal bukan calo, murah meriah. Balik lagi semua tergantung Satpas nya, pilihlah Satpas yang dikenal kredibel, jangan seperti Satpas asal KTP saya, parah di sana. Gak tahu sekarang gimana, tapi pengalaman sebelumnya berbekas dan menjadi stempel tersendiri bahwa ya itu di sana tidak profesional.
Kalau kalian punya pengalaman serupa bisa info link blog kalian, supaya bisa berkunjung, ingin tahu juga di tempat lain bagaimana. Sampai jumpa dipostingan lainnya, membahas hal lainnya lagi. -cpr
#onedayonepost
#experience
#opini
#pengalaman
#umum
#postingpribadi





















0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6