Banyak Rider yang Tidak Suka dengan Marquez

Marquez, Marc mendominasi hampir di tiap seri MotoGP 2025, baik sesi sprint dan race. Tapi dominasi ini tidak cuma Marc seorang, adiknya pun menguntit dari belakang. Sehingga muncul kesan Marquez bersaudara menguasai podium, maklum saja, podium 1 dan 2 hampir sering dikuasai mereka. 

Situasi ini membuat selalu saja ada fans yang mendukung rider lain tidak senang. Kalau fans tidak senang bisa diamati dari komentar² negatifnya. Dari sisi rider lain pun ternyata menurut saya, ada muncul ketidaksukaan. 

Tidak nampak secara nyata karena para rider dituntut rispek dalam olahraga ini, namun komentar² after and before race itu mengindikasikan ke arah sana, ini menurut pendapat pribadi saya. Karena setiap ada yang menonjol dari Marquez family pasti akan muncul komentar negatif dari fans dan lalu biasanya ada komentar dengan nada bahasa berbeda terhadap dominasi Marquez family ini. 

Bahkan akan mudah terlihat apabila ada insiden atau crash yang melibatkan salah¹ dari Marquez family ini, pasti komentar 'pedas' akan menyerang, dengan tuduhan dukungan dari penyelenggara, tendisi saling bantu membantu dan lain hal spekulasi lain yang dianggap cocok bagi mereka. 

Ilustrasi, Alex dan Marc saling support, bukan dalam arti team order, tapi murni bersaing sehat, jika mampu lakukan yang terbaik daripada berkomentar negatif. Gambar diambil dari Google

Yang terbaru adalah ketika persaingan race pada seri MotoGP Italia di Mugello. Dimana Marc lagi² mendominasi di sana, di sisi lain Alex berada di nomor 2 dibawah kakaknya, dianggap oleh rider lain tidak bertarung maksimal, dan hanya bertahan mengamankan kakaknya juara, dia tidak mau fight maksimal. 

Hal serupa terjadi lagi ketika seri MotoGP Belanda saat sprint, dimana lagi² Marc berada di depan dan adiknya Alex berada di nomor 2, tapi di sana Alex kesulitan mengovertake kakaknya. Padahal kenyataannya memang Alex kesulitan melakukannya karena Marc memang cepat. 

Komentar muncul lagi dari rider yang menganggap Alex bermain aman untuk melindungi kakaknya dan dia tidak mau ambil resiko mengovertake Marc, seperti yang Alex lakukan pada pebalap lain. 

Memang agak lain sih komentar rider lain ini. Ibaratnya ketidakmampuan mereka menghadapi Marc justru dilimpahkan ke orang lain, yang nota bene saudaranya sendiri. Justru ketidakmampuannya itu ditunjukan dengan ybs. kalah di overtake Alex. Jangan Marc, baru sama Alex saja sudah dengan mudah di overtake, seharusnya mereka malu berkomentar demikian. 

Ada lagi komentar rider MotoGP yang menunggangi mesin 2025, dia bilang seandainya dia tahu mengalahkan duo Marquez dia dengan senang hati membocorkan bagaimana caranya melakukan itu. 

Sebuah komentar seperti luapan ketidakmampuan melakukan sesuatu untuk mengalahkan dominasi keluarga Marquez. Saya tidak perlu menyampaikan siapa rider MotoGP ini, karena kita harus respect pada mereka. Tapi memang didikan nyinyir selalu datang dari markas moto ranch. Sangat sulit mengubah pola pikir. 

Lucunya ketika sesi race MotoGP Belanda, Alex diberikan kesempatan untuk istirahat, Alex gagal finish karena mengalami crash saat perebutan posisi dengan Acosta. Alex mengalami cidera pada tangannya dan harus operasi selepas race. Meski pulang gagal membawa poin, tapi dengan ketiadaan Alex di barisan depan ini bisa menampar rider lain yang menggantikan posisi terdepan. Delalah untungnya yang ada di posisi nomor 2 itu adalah Marco, dia sangat gahar mengovertake Pecco untuk ambil posisi kedua. 

Seharusnya dia bisa buktikan, Marco bukan Alex, lalu kenapa dia mengalah atau menahan diri untuk tidak mengovertake Marc yang ada di depan? Padahal Marco cukup kencang terbukti mampu mengasapi Pecco dengan Ducati GP25 nya, tetapi kenapa dengan Marc si Marco ini gak mampu berbuat apa²? Mungkin ini Marco sedang berusaha melindungi Marc supaya juara ketiga kali berturut-turut. Rupanya Marco sama saja seperti Alex ya? 

Siapa yang muak mendapat komentar seperti itu? 

Saya saja yang bukan pelakunya muak mendengar itu, nyatanya memang Marco gak mampu melakukan itu, bukan karena Marco melindungi Marc agar tetap juara. 

Sekali lagi, komentar² yang ada adalah bentuk ketidakmampuan mereka mematahkan dominasi Marquez family. Karena dia pikir mental mereka akan drop dan rider lain akan memanfaatkan momentum tersebut. Tapi ternyata salah, justru malah mereka dipermalukan dengan komentar seperti itu, menujukan ketidakmampuan mereka. 


Pada konferensi pers setelah race, Marc akhirnya menanggapi komentar² yang muncul tadi, dengan cara yang paling elegan. 

Ilustrasi perayaan kemenangan saat duo Marc mendominasi. Gambar diambil Google

Kesimpulannya, apapun yang dilakukan oleh Marquez family akan selalu ada yang tidak suka, apalagi Marquez family mendominasi dibanyak seri dan mematahkan dominasi dari rider sebelumnya, yang bisa muncul ke permukaan oleh karena Marc yang terpuruk ketika di Honda. Marc baru mulai mengeluarkan sedikit tajinya ketika dia ada di tim satelit Gresini. Kini Marc ada di tim Ducati utama, dan Alex menggunakan motor 2024, lihatlah apa hasilnya? 

Sedangkan rider lain dengan motor 2024 setara Alex tidak bisa melakukan apa². Kemudian yang punya motor setara Marc pun juga gak bisa berbuat apa², yang ada malah sibuk menyalahkan disc brake, tengki dll., yang satu lagi dengan spek serupa pun tidak bisa berbuat banyak, yang ada malah berkomentar ingin membocorkan bagaimana cara mengalahkan dominasi ketika dia tahu caranya, supaya semua rider tahu. Sungguh ironi dan lucu saja. 

Melihat Marquez family itu sama seperti melihat keluarga Jokowi dan Dedi Mulyadi, akan selalu saja ada yang tidak suka dengan pencapaiannya. Orang yang punya talenta baik pasti akan selalu punya musuh, jika pun bukan musuh akan selalu ada yang tidak menyukainya. 

Ini opini saya, saya tetap respect dengan para rider, tapi respect saya akan hilang ketika muncul komentar² destructive yang bukannya membuat semangat dirinya supaya bisa lebih baik lagi, eh malah bisanya berkomentar negatif. 

Tapi akan selalu ada karma sih, nanti lihat saja balasannya akan selalu instan sih. Jika aksi tidak ditanggapi dengan reaksi yang baik, pasti akan ada balasan setimpal, tetapi apabila semuanya diterima dan dibalas dengan cara elegan, karmanya gak akan berbalik arah. 

Intinya, berkomentarlah secukupnya dan se objektif mungkin dan jangan terlalu reaktif apalagi meledak-ledak, maka karma tidak akan menimpa balik padamu. 

Semoga Marc bisa mengakhiri musim 2025 dengan juara, jauh² sebelum semua seri MotoGP 2025 berakhir, kuncilah juara sejauh mungkin, sekaligus buat tamparan rider lain, daripada banyak berkomentar negatif, lebih baik berusaha keras untuk jadi yang terdepan. -cpr

#onedayonepost
#opini
#olahraga
#motogp
#postingpribadi

Posting Komentar

0 Komentar