Pengusaha Kemlitak "Penahan Ijasah"

Mengikuti berita terkait penahanan ijasah karyawan yang bekerja di UD. Sentoso Seal sepertinya seru dan sekaligus menggemaskan. Apalagi ketika diawal-awal kasus ini mencuat. Ketika sidak oleh pemerintah daerah, kemudian ke DPRD dengar pendapat, lalu kemudian penyegelan tempat usaha, berlanjut kemudian kasus lainnya yang perusakan kendaraan vendor, sosok pengusaha Jan Hwa ini seperti songong dan sombong sekali, sikap angkuhnya nampak sekali dari statementnya. Bahkan ketika dia seperti mengelak dengan terang²an saat semua bukti dan saksi jelas menunjukan terjadi penahanan. 


Seiring waktu pihak berwenang akhirnya melakukan tindakan serius dan melakukan penahanan terhadap ybs., sampai akhirnya setelahnya pihak berwenang melakukan penggeledahan ke tempat usaha ybs. dan ditemukan ada ijasah yang disimpan. 

Tapi patut dicatat, kasus yang membuat Jan Hwa ini ditahan adalah atas kasus perusakan mobil dari vendor yang mengerjakan proyek di rumah ybs. Laporan perusakan itu ditindaklanjuti kepolisian dan akhirnya ditangkap. Ditangkap ybs. berlanjut ke pemeriksaan kasus penahanan ijasah, jadi aksi perusakan itu jadi gerbang masuk membongkar kebenaran yang selama ini ybs. tutup²i.

Saat sudah ditahan si wanita angkuh ini belum muncul lagi dengan gaya sombong, songong dan angkuhnya. Yang tampak ya tertunduk dan diam seribu bahasa. Padahal, inginnya melihat dia dengan gaya yang dulu. 

Kesal dan jengkel sebenarnya saya melihat kelakuan si pengusaha kemlitak ini ketika diawal-awal kasus ini mencuat. 

Saya coba share kembali video² si pengusaha nakal ini ketika diawal-awal kasus, supaya mengingatkan kembali betapa sombong, songong dan angkuhnya si Jan Hwa ini. Begitu juga ketika dia bersengketa dengan vendor sipil, kesombongannya sangat kentara. 







Maksudnya apa? 

Bukan apa², tapi hendaknya jadi pelajaran bersama ketika anda atau kita punya usaha dan bisnis atau menjadi orang yang lebih mampu dari orang lain, jadilah santun dan saling menghargai, saling tenggang rasalah dengan sesama manusia. Jangan pernah meniru kelakuan manusia yang bernama Jan Hwa. 

Syukur² seiring waktu orang ini berubah ya Puji Tuhan, walaupun tulisan soal kelakuan dia yang (-) ini akan tetap ada sebagai pengingat dimasa yang akan datang saya yakin akan ada lagi manusia² seperti Jan Hwa ini, hanya belum mencuat saja. 

Paling nanti bertobat dan dia mualaf, paling begitu. Ya syukur² sudah Muslim itu baik, biasanya kalau manusia yang non Kristen kalau mau bertobat dan tobatnya diterima pasti arahnya ke mualaf, jarang yang bertobat dan menyadari kesalahannya dengan keyakinannya yang awal. Padahal bukan masalah keyakinannya yang salah, tapi cara dia meyakini sesuatunya yang salah, "caranya" yang salah. 

Saat setelah laporan balik terhadap wawali dicabut, ybs. meminta maaf

Sebelum ybs. itu ditahan kepolisian, ada video lagi soal ybs. datang bertemu ke Wakil Walikota Surabaya meminta maaf langsung, saat itu memang tampak egonya sudah mulai hilang, tapi saya berpikir gak mungkin secepat itu, pasti ini ada campur tangan dari pengacara² yang mencoba menjalankan trik agar masalah tidak berlanjut. 

Namun proses di kepolisian terus berlanjut karena sejak awal kasus ini mulai mencuat, klarifikasi dan tabayun yang dilakukan tidak membuahkan hasil, malah si ybs. menjadi-jadi, akhirnya setelah dijebloskan ke penjara barulah agak mengendur dan mengakui kesalahannya. 



Kini melalui pengacaranya, si pengacara sepertinya mau menemui Wakil Walikota Surabaya, sepertinya mau melobi untuk meringankan hukuman si klien. Dan sebelum itu terjadi, pengacara inilah yang mungkin membujuk si ybs. agar kooperatif dan melepaskan egonya, supaya hukumannya bisa berkurang, karena kalau gak justru akan dicari-cari kesalahan lain, daripada makin panjang maka 'dipaksalah' untuk mengakui kesalahannya yang padahal sebelumnya dengan sombongnya merasa dirinya benar, coba kalau tonton videonya di atas tadi, gimana angkuhnya ybs. tapi dengan kondisi saat ini berbeda sekali, dia menuliskan surat permohonan maaf. Lalu mana taringnya saat beberapa waktu yang lalu? 

Bahkan pengacaranya menyadari kalau ybs. ini agak laen, dengan karakter sombong dan angkuhnya, bahkan karena dia punya uang dia pasti akan semakin sombong, apalagi kalau gak kena kasus seperti ini. Kelakuan pengusaha yang punya uang seperti ini sering koq kita lihat di sekitar kita. Hanya saja lagi gak kena kasus aja, kalau kena ya pasti seperti ayam sayur. 


Apalagi ketika video yang dia menekan supir kendaraan pickup yang tertahan tidak bisa pulang, lalu kendaraannya dirusak oleh ybs. dan suaminya, saat itu keangkuhannya nampak menjulang sekali, lalu sekarang kemana? 

Saya menduga itu hanya trick saja supaya hukumannya dikurangi sehingga tidak memperlarut-larut masalah, karena dipastikan usahanya "mati" jika terus begini.

Saya ingin saja berkomentar di sini karena ketika ingin mengomentari dikolom komentar sosial media spacenya terlalu pendek. Supaya jadi pengingat, kelak jika kamu jadi pengusaha jadilah pengusaha yang santun, yang walau ditindas siapapun tetap tenang. Mungkin bisa belajar dari Pak Jokowi, walau dituduh sana-sini tetap tegar dan menanggapinya dengan santai dan mendoakan, dengan begitu nasib sial akan kembali ke mereka yang melakukan fitnah. Pak Jokowi hanya cukup duduk santai menikmati masa purna tugasnya bersama keluarga, dan melihat mereka yang jahat akan mendapatkan tulahnya kelak. 

Semoga Jan Hwa ini mendapatkan pelajaran setimpal pada akhirnya. Amin. -cpr

#onedayonepost
#opini
#pengusahanakal
#tahanijasah
#coratcoret
#postingpribadi

Posting Komentar

0 Komentar