Pernah Gak Sih Salah Menyampaikan Sesuatu


Rasanya ingin ketawa aja, kalau bercermin apa yang terjadi pada diri sendiri. Betul aneh memang diriku ini 😁🙏. Penggunaan diksi² yang aneh, antimainstream buat orang selalu saja salah paham.

Satu hal, apa yang ingin saya sampaikan ke orang lain itu tidak sesuai dengan apa yang ada di kepala saya. Jadi saya merasa, apa yang dipikirkan dikepala itu gak sesuai dengan apa yang terucap atau bahasa tulisan.

Bahasa tulisanlah yang lebih sering saya latih atau gunakan. Itu juga jadi salah¹ alasan saya senang ngeblog, karena saya bisa menuliskan apa yang ada dikepala saya.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Hanya sering nulis dan catat seperti ini saja bukan jaminan jadi yang terbaik, ketika nulis chat masih selalu aja bikin salah paham atau orang salah mengartikan. Padahal gak ada maksud membahas ke arah sana (A), eh yang baca menangkapnya ke arah sana (A).

Alhasil karena salah tangkep malah jadi ribut, salah sangka, berpikiran negatif lah, curiga, dll. Yang tadinya menurut saya bukan masalah eh jadi masalah. Padahal gak ada itu kata² negatif tapi balik lagi ke pemahaman, kadang ya seringnya menurut saya itu baik² aja, tapi buat orang lain tidak begitu.

Tapi bukan berarti hal negatif lalu saya maklumi terus saya perlakukan hal negatif itu ke orang lain, bukan begitu konsepnya, bambang!

Sejauh ini sering saya mengalami masalah yang menurut saya sepele ini. Padahal ya, ketika saya jadi posisi orang lain, saya gak pernah mempermasalahkan hal kecil seperti ini, tapi giliran dibalik malah yang dianggap 'kecil' justru bermasalah bagi orang lain.

Standar kecilnya saya dan orang lain itulah yang berbeda, itu yang jadi masalahnya. Sama seperti standar kecil menurut Tuhan dan manusia itu berbeda. Ya seperti ini, analogi premis yang sering saya buat. Kalau ada orang yang baca, mikirnya pasti ini 'menghujat', menyamakan diri dengan tuhan dll., ya ini si pikiran saya saja.

Mungkin itulah yang penting dari pelajaran bahasa Indonesia, menggunakan bahasa dan intonasi yang baik dan benar, sangat diperlukan.

Saya sendiri memang gak pernah marah, ya bisa dibilang jarang. Namun saya punya bahasa marah yang berbeda, mungkin nampaknya gak marah tapi jika ditranslate itu adalah bentuk kemarahan. Karena saya mikir, orang dimarahi ya gak enak, gimana caranya marah tapi orang gak ngerasa itu dimarahi 🤣. Repotnya lagi begini, giliran gak ada niat buat marahi, eh si itu orang ngerasa dimarahi. Itulah yang terjadi. Buat saya ini kaya gak adil sih, lha tadi² yang jelas itu marah kenapa gak nyadar, giliran gak marah eh malah sadar. Tapi nyatanya itu yang sering terjadi, makanya terkesan "selalu salah ketika menyampaikan sesuatu."

Merasa tidak adilnya begini, saya gak pernah ambil pusing dengan hal² sederhana dan simpel, tetapi giliran orang lain hal sepele aja ribut dan saya bukan tipe orang yang senang ribut. Jadi secara alam bawah sadar saya sejatinya terganggu.

Hanya balik lagi, kehidupan kerap kali membenturkan saya dengan keadaan seperti ini. Ya sudahlah, toh saya masih bisa adaptif, ya saya coba menyesuaikan diri saja dengan situasi yang ada.

Giliran ada yang berubah sana-sini, nampaknya semua bisa dimaklumi, giliran saya yang seperti itu, pasti salah. Bahkan big boss ada yang begitu, keputusannya berubah-ubah, ya suka², padahal banyak efeknya untuk orang lain, tapi ya dianggap benar² saja.

Cuma sebelnya, giliran orang gak bisa adaptif ya biasa aja, giliran saya aja kayanya sesuatu yang salahnya besar sekali. Entahlah emang dunia ini tidak cukup adil, jadi sebenarnya realitanya memang begitu, dinikmati sajalah.

Adaptif saja untuk hal yang baik, ketika belum bisa menyesuaikannya lebih baik diam, karena diam itu emas dan emas lagi tinggi saat ini, harganya akan terus naik² dan naik.

Sudahlah, ini memang catatan corat-coret, buat melepas ganjalan di tenggorokan, ada hal yang gak bisa terucap dan tersampaikan, jadi saya sampaikan di sini saja. Karena saya harus sadar, tidak banyak orang aneh yang mau mendengar cuap² seperti ini.

Blog adalah sarana untuk menuangkan apa yang ada di kepala tanpa harus takut salah atau benar, sampaikan saja dan tuliskan, yang penting bukan provokasi atau fitnah. Sampaikan opini dan pandanganmu, kebingunganmu, pertanyaan mu dan segala hal yang tidak bisa kita ungkapkan kepada manusia, tuangkanlah saja diblog.

Mungkin nanti pun setelah menikah saya akan tetap menulis meluapkan apa yang ada di kepala, sebagai orang aneh yang berusaha untuk normal, orang antimainstream yang mencoba berbalik arah untuk mengikuti arus utama.

Segitu saja catatan corat-coret ini, ini bener² lagi suntuk, buntu dll., lebih lega kalau sudah tertuliskan di sini, walaupun apa yang ditulis ini pasti akan disanggah oleh siapapun yang baca, apalagi yang gak sepemahaman. Gak apa² sih, kalau mau berkomentar sangat dipersilahkan tulis dibawah ya. -cpr

#onedayonepost
#coratcoret
#opini
#postingpribadi

Posting Komentar

0 Komentar