Jadi Wali-Siswa Acara Wisuda Sarjana

Biasanya nih kalau acara wisuda sarjana undangan untuk anggota keluarga wisudawan/wisudawati diwakili oleh ayah ibunya.

Hal yang sama seperti saya alami ketika saya wisuda sarjana tahun 2009 silam, ayah dan ibu saya datang sebagai undangan.

Kali ini saya dapat kesempatan didapuk sebagai wali wisudawan, karena orang tua wisudawan yang saya wakili ini tidak bisa hadir, sehingga saya jadi wali untuk tamu undangan yang hadir.

Jujur saja ini kesempatan karena belum tentu saya bisa merasakan situasi ini kelak, mengingat saat ini waktunya susah agak terlambat. Jadi kesempatan ini bisa jadi sesuatu 'momen' menjadi orang tua, mendampingi 'anak' mendapatkan pengesahan sebagai sarjana.


Ketika pada momen ini saya juga jadi ingat ketika saya wisuda 2009 silam. Ketika itu momen ini jadi momen yang bikin deg-deg ser, ya kaya gimana ya rasanya kala itu, senang dan juga takut, karena nanti habis lulus bisa kerja gak, kerja dimana dll.

Tapi ketika saat ini momen yang sama saat ini, saya coba flashback kebelakang, meski beda kampus/ universitas, tapi saya yakin suasananya hampir sama, terutama bagi mahasiswa² yang mengusahakan kelulusannya dengan sungguh². Tapi kalau mahasiswanya kuliah hanya buat formalitas paling akan lain sensasinya.


Pada momen ini saya lihat style dari lulusan generasi masa kini agak memperihatinkan ya, ini opini saya. Soal kedisiplinan. Memang sih, kedisplinan ini gak mempengaruhi kesuksesan seseorang, malah bahkan seringnya orang² yang begajul², cuek, masa bodo, itu justru lebih berhasil.


Nah pas momen ini, semua calon wisudawan/wisudawati kan sudah diberitahu round down acara, kapan acara dimulai, seharusnya dan sewajarnya mereka sudah standby di lokasi. Sedangkan yang saya amati ya, ini calon² sarjana ini datang telat, sudah datang mereka belenggang kangkung gitu, ada yang masih ngobrol, berfoto, yang laki² nya rokokan, waduh bener² saya lihatnya gemes.


Acara akan dimulai tapi ya mereka kaya santai saja, sampai petugas tatib yang ada di lapangan sampai harus meneriaki mereka, "ayo, cepat-cepat!"

Gemes lihat kelakuannya, ya mbok disiplin gitu, ikuti aturannya, waktunya kan sudah diatur.

Sudah gitu ya, ini orang² yang datang terlambat dengan enaknya masuk ke barisan teman² yang sudah ngantri sebelumnya masuk ke venue acara. Ini sebenarnya secara gak langsung mendidik sarjana² gak tau aturan, gak tau disiplin dan gak tahu proses mengantri.

Geleng² saja sih saya nonton kelakuan sarjana² baru ini. Jadi akan sangat wajar jika di masyarakat ditemukan orang² seperti ini yang jelas mengenyam pendidikan tinggi, karena ya kebiasaan buruknya ini gak bisa dihilangkan selama masa pendidikan bahkan ketika lulus.

Saya berkaca ketika saya wisuda dulu, saya takut terlambat dan sangat mengikuti jadwal yang sudah disiapkan. Jadi ketika melihat hal yang gak sesuai begini agak gemas. Melihat apa yang gak tertib itu gemas.

Tapi ya sudahlah, inilah gambaran nyata generasi muda saat ini.

Saya memukul rata generasi? Hmm, nampaknya begitu karena kenyataannya begitulah wajah generasi saat ini.

Sama seperti generasi orang tua kita dulu menilai generasi pada masa saya misalnya seperti kurang greget, begitu juga sekarang generasi saya yang menilai generasi muda saat ini yang tidak sebaik jaman dulu.

Itu kesalahan siapa? Ya salah orang tua generasi sebelumnya yang mendidik juga sebenarnya. Ya itulah PR kita sebagai orang tua, supaya bisa menjaga kualitas terus dari generasi ke generasi.

Opini saya memang agak gimana ya, mengesalkan iya jelas. Karena saya juga kesal dan gemas lihat kelakuan sarjana² baru macam begini, apalagi nanti di dunia kerja bisanya hanya mengeluh.

Ya semoga saja ini penilaian jelek yang nampak di luar, mudah²an yang gak terlihat ini jauh lebih banyak yang tertib. Sehingga bisa merubah wajah generasi yang akan datang jauh lebih baik lagi, tidak menurun seperti saat ini. Karena biasanya dunia ini selalu punya cara yang antimainstream dan selalu terbalik.

Ya mudah-mudahan begitu lah yang terjadi.


Sebagai penutup, selamat ya buat Mr. G, akhirnya kamu bisa jadi sarjana dengan segala perjuangan, pulang malam, kerjakan tugas, ditengah tekanan pekerjaan masih bisa mengimbangi kuliah dengan cara yang baik dan benar. Mungkin ada teman² seangkatannya yang kuliah seenaknya, tapi cara mu tetap sama dengan cara baik dan benar. Sekali lagi proficiat, sukses buat ke depan, semoga dengan ijasah mu ini bisa merubah nasib ke depan. -cpr

#onedayonepost
#umum
#postingpribadi

Posting Komentar

0 Komentar