Perhelatan MotoGP musim 2023 sudah dimulai Minggu lalu, seri pertama di Sirkuit Portimao, Portugal. Menghasilkan F. Bagnaia #1 sebagai juara di Sprint Race dan Sunday Race.
Format MotoGP tahun ini sedikit berbeda, karena dimasukannya Sprint Race, yakni balap dihari Sabtu, untuk menambah keseruan persaingan MotoGP. Dengan perhitungan lap dan poin separuh race utama.
Namun pada post kali ini saya gak bahas soal race, tapi ke soal sosok Marc Marquez, yang belakangan ini jadi public enemy. Bahkan diantara rider MotoGP sendiri nampak banyak yang kurang sepaham dengan style Marc #93.
Ilustrasi, gambar dari Google.
Pada seri pertama di Portugal, Marc #93 membuat heboh. Pertama ya soal dia berhasil meraih pol position, padahal sejak FP1, FP2, dia tidak masuk perhitungan, bahkan dia harus tercecer saat kualifikasi, tapi saat akhir, hasil starting grid Marc #93 berhasil memecahkan rekor waktu dan itu membuatnya layak menjadi pole siter seri pembuka ini.
Heboh yang kedua adalah ketika race, saat Sunday Race, Marc #93 harus crash, namun proses crash ini melibatkan dua rider, yakni Martin tapi tidak jatuh dan Oliveira jatuh tersungkur dan harus menderita cidera, yang memaksa harus absen diseri kedua.
Atas crash yang melibatkan rider lain ini, Marc #93 mendapatkan 'hujatan', dari publik Portugal yang marah karena pebalap andalan mereka harus tumbang lebih awal dan cidera.
Marc #93 sendiri harus mengalami cidera retak ibu jarinya dan harus absen pada seri kedua di Argentina.
Selain itu Marc #93 harus menerima sanksi, long lap pinalty, yang mana keputusan sanksi pun menjadi kontroversi, dimana sanksi yang sudah terpublikasi akhirnya direvisi, yang jelas itu merugikan Marc #93 dan Repsol Honda. Sampai Repsol Honda mengajukan keberatannya secara official.
Kejadian ini semakin menambah alasan² banyak orang, fans MotoGP secara umum menyalahkan style Marc #93, ada yang objektif dan ada yang subjektif karena pendukung VR46. Itu terlihat jelas dari komentar² netizen, baik luar negeri maupun tanah air.
Konflik ini, atau Marc #93 yang menjadi public enemy memang sudah muncul sejak konfrontasi atau persaingannya dengan VR46, dimana publik banyak menyalahkan kegagalan VR46 merebut gelar juara dunia terakhirnya, dikarenakan karena Marc #93.
Saat itu MotoGP tengah diramaikan persaingan perebutan juara dunia antara VR46 dengan Lorenzo #99. Marc #93 dianggap menghalangi atau mengganjal VR46 dalam persaingan itu. Pada saat race Marc #93 dianggap merintangi persaingan itu, hingga terjadinya Sepang Clash ya terkenal itu. Sejak saat itu, Marc #93 mulai jadi public enemy.
Entah jika sebelumnya lagi ada alasan lain soal bagaimana dia bisa jadi tidak disukai banyak orang.
Saya sendiri adalah fans Marc #93. Why?
Saya melihat dia merupakan rider yang berbeda daripada rider lain, bahkan sejak dikelas Moto2, Marc #93 sudah jadi rider berbeda, aksinya ketika race membuat penonton MotoGP menikmati tontonan, apalagi ketika dia race dari posisi yang gak menguntungkan dia bisa menang, bahkan podium pula, itu kan terbaik.
Entah disaat proses itu cara berkendara dia yang 'brutal' atau membahayakan sering dijadikan alasan rider² lain mengkritisi Marc #93. Entahlah, apakah separah itukah?
Padahal dalam balapan banyak hal bisa terjadi. Tapi bagi saya pebalap terbaik adalah mereka yang berani mengambil resiko diatas limit, 1000% diatas limitnya, dan itulah yang baby alien lakukan. Bahkan ketika motor yang dikendarainya tidak layak membawanya ke podium, Marc #93 selalu membuat cerita berbeda. Inilah yang lebih baik dari rider lainnya, bahkan termasuk VR46.
VR46 berhasil ketika dia bisa membawa Yamaha jadi punya nama hingga saat ini padahal sebelumnya Yamaha selalu di belakang. Tapi ketika dia ke Ducati, dia tidak bisa berbuat banyak.
Oke secara rekor masih kalah, tetapi dengan waktu yang singkat, bisa saja rekor VR46 terlampaui, ya tentunya dengan style Marc #93, dimana Marc is Marc.
Saya tidak tahu jelas situasi dan suasana yang dibangun di paddock MotoGP, namun suasana yang muncul di media, dari komentar² rider MotoGP sendiri ke arah (-) pada sosok Marc #93.
Rekan sesama rider MotoGP pun berkomentar (-), cenderung, berikut beberapa komentar para rider MotoGP yang berhasil saya kumpulkan, sbb.:
"Menurut saya, mereka harus menghukum dia untuk satu balapan, minimal. Seperti Takaaki Nakagami di Barcelona," Aleix Espargaro
"Aku tidak paham, mungkin ke depannya dia bisa berubah atau race director kasih peraturan baru," Jorge Martin
Diketahui Martin juga pernah terlibat crash dengan Marc #93 tahun 2021 di seri Silverstone, Inggris.
Tanggapan lain dari rider lain, Jack Miller:
"Secara keseluruhan, akhir pekan lalu normal. Ketika kau balapan, emosi juga menjadi liar, kita semua berada dalam situasi yang sama, kecelakaan bisa terjadi."
"Sekarang mereka semua menuding Marquez, aku tidak ingin membelanya, tapi menurutku terlalu banyak pembicaraan tentang dia. Memang ada batas yang tidak bisa dilewati tapi kita di sini untuk balapan."
"Dan bersama sebagai atlet kita harus melakukan yang terbaik untuk menemukan koherensi dalam olahraga ini. Jika kau menabrak seseorang, harus ada hukuman. Tujuannya adalah untuk memahami di mana kita harus menarik garis batasnya."
"Ia melakukan kesalahan dan karena itu harus ada konsekuensinya, tetapi mereka sengaja mengincarnya dan menghukumnya padanya."
Bayangkan, ketika dia harus cuti panjang karena cidera, harus operasi beberapa kali, tapi ketika dia kembali ke track, mentalnya masih sama, masih over limit dan berusaha yang terbaik dan itu gak akan ditemukan pada rider lain saat ini, sekelas VR46 sekalipun.
Marc #93 berbeda, masa iya karena dia itu punya talenta yang lebih dari yang lain, lalu dia dibenci, karena membuat rider yang lain gak bisa bersinar ketika Marc #93 masih jaya.
Memang ketika Marc #93 masih kaya, semua mata tertuju padanya, mereka yang tidak suka pada Marc #93 semua cuma bisa diam, tidak berani bersuara banyak, karena toh hasilnya bisa menunjukan berbeda, walaupun komentar² netizen agak satir dan gak logis, meremehkan pencapaian Marc #93. Tapi karena Marc #93 selalu di depan akhirnya ya menguap begitu saja.
Inilah bukti bahwa omongan buruk orang itu akan menguap ketika kita bisa menunjukan prestasi. Meskipun itu tidak membuat orang² berhenti mencibir kita, tapi setidaknya mengurangi peluang mereka mencibir dengan leluasa.
Saya mencoba melihat lebih objektif, meski tidak bisa juga, karena saya memang fans Marc #93, walau tidak militan, tapi saya menyukai karakter rider yang seperti ini, berusaha 1000% untuk menang, ketika harus tidak menang dia sudah melakukan limitnya.
Cara tiap rider berbeda-beda itu pasti. Tapi saya memilih Marc #93 karena dia berbeda. Memang sulit menjadi orang yang berbeda, karena belum tentu orang suka.
Tapi tidak perlu juga bersikap untuk disukai semua orang, tetap jadilah diri sendiri.
Situasi Marc #93 saat ini bisa jadi pelajaran, bagaimana bersikap ketika menjadi public enemy karena style kita berbeda, dalam hal ini adalah style balap.
Toh Marc #93 bukan rider yang arogan dia tetap meminta maaf jika dia salah, seperti kemarin dia sudah gagalkan peluang menang dari Oliviera dan membahayakan Martin sehingga gagal finish. Tapi itu terjadi tidak sengaja dan semua rider bisa mengalami itu ketika motor mereka gak bekerja sebagaimana mestinya. Ketika rider berkomentar (-), suatu saat akan mengalami sendiri, jadi lebih baik diam. Karena semua rider punya potensi yang sama, jadi kambing hitam.
Bagi saya Marc #93 rider terbaik saat ini dan masih berharap dia dan Honda bisa kembali bersinar. Honda dapat memperbaiki motornya, kembali jadi motor juara, melawan pabrikan Eropa yang kini tengah bersinar kembali.
Semoga setelah ini Marc #93 lebih hati² lagi dan bisa membungkam semua orang yang tidak suka ini. Membuat orang lain suka itu pekerjaan sia², tapi membungkam mereka yang tidak suka karena tidak ada bahan celotehan rasanya itu masih mungkin dilakukan. -cpr-
4 Komentar
pembalap top yang membenci Marquez. Diantaranya ada Andrea Dovizioso yang menganggap Marquez bersalah di tragedi Sepang Clash. Dovi menilai jika The Baby Alien -julukan Marc Marquez- lalai dan kurang hati-hati dalam berkendara.
BalasHapusJorge Lorenzo juga mengklaim jika dirinya membenci Marquez. Dia merasa jika sejak ada Marquez di MotoGP, dirinya selalu menjadi korban The Baby Alien sebelum bersitegang dengan Rossi.
BalasHapusCal Crutchlow juga tak menyukai Marc, alasannya adalah karena kehadiran Marquez membuatnya sangat sulit untuk menembus tim Repsol Honda. Dalam hal pengembangan motor, Honda juga lebih mengutamakan ciri khas Marquez dibanding dengannya.
BalasHapusAndrea Iannone, Danilo Petrucci, Johann Zarco dan lainnya juga diklaim membenci Marquez.
BalasHapusTinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6