Drama Beli Kompor Gas Rinnai

Huaah, entah kalimat apa yang ingin saya sampaikan untuk menggambarkan 'drama' beli kompor gas ex.Rinnai ini.

Sebelumnya saya juga agak dibuat kesal sama brand kompor yang sudah dikenal orang Indonesia, sebenarnya ini brand kompor terbaik sih, dia ini sudah punya nama, tapi ya gak tahu karena case kedua ini saya jadi agak gimana gitu sama brand satu ini.

Orang tua saya memakai Rinnai sejak lama, dan kompor ini awet dan tahan banting sampai saat ini anak² nya sudah pada besar, kalau gak salah hitung sudah 25 tahun, sudah ada yang berkeluarga dan ada pula yang masih bujangan. Kompornya awet, tahan banting dan ya kalaupun rewel diperbaiki sedikit beres.

Sampai akhirnya saya ketika beli kompor, merk yang ada dikepala ini ya hanya Rinnai, mau coba yang lain ada rasa takut apalagi kompor merk thiongkok yang murah banyak. Ada lagi sih merk Quantum yang juga branded tak kalah dikenal juga.

Sejak saya punya uang sendiri, saya sudah beberapa kali beli kompor gas, dari yang kompor gas portabel yang gasnya disuplai oleh gas botolan 220ml, kompor single stove dan yang terbaru ini kompor dual stove.


Namun balik lagi, karena soal harga sih, Rinnai ini masih jadi pilihan. Dia brand yang sudah cukup dikenal dan memberikan harga yang masih masuk akal dan masih bisa terjangkau, daripada coba² brand eks. thiongkok yang kita gak tahu kualitasnya bagaimana.

Kompor single stove yang saya beli beberapa waktu lalu, pernah juga saya posting diblog saya, itu ketika pertama kali unboxing juga sempet ada kendala tuh, tapi akhirnya ya nyala biasa.


Saya beli karena kebutuhan saya rumah tangga bujangan, single stove cukup. Ketika membeli tidak ada referensi apapun, hanya soal harga dan tipe nya single atau double dalam hal ini saya pilih single. Untuk sumber gasnya jelas saya lihat itu bukan untuk gas tabung botol, itu jelas. Dan tidak ada catatan itu untuk gas alam kah, gas LPG sih pasti ya (entah melon 3kg atau yang 12 kg) itu gak ada peruntukannya, yang jelas itu untuk kompor gas. Kalau gas tabung botol jelas logika gak memungkinkan, tolol aja sih yang mikir kompor gas itu bisa untuk gas tabung botol.

Kalau kalian lihat dari histori saya beli itu dibulan April 2022 lalu, pada bulan Februari 2023 ini ada masalah dengan kompor itu. Pemantiknya gak berfungsi padahal ya gak kena air, gak kena apapun, kondisinya masih layak dan bersih lah. Tapi koq pemantiknya gak berfungsi, alhasil harus pakai additional burner. Hmm gak asyik kan, kompor bermerk koq masih baru sudah rusak begitu.

Disuruh ke service center? Hmm, bawa³ kompor begini, bikin males gak sih. Ujung² nya kita beresin ke tukang servis deket³ rumah, padahal kalau dipikir masih garansi, tapi ya gimana coba.

Nah belum selesai soal pemantik kompor single stove mati. Saya ada beli lagi nih, kompor gas masih dari merk yang sama, dual stove.

Jadi kompor yang saya belikan ini untuk keluarga, untuk orang tua, menggantikan kompor Rinnai sebelumnya yang sudah saatnya pensiun, karena sudah meleleh knopnya, sudah membahayakan lah, kasian kan orang tua sudah pada lansia di rumah.

Ini dia barangnya datang, sudah pengiriman lama, transaksi tanggal 18-02-2023, barang baru proses kirim tanggal 21-02-2023 dan baru sampai 24-02-2023 dan setelah unboxing dan diinstal, eh gak bisa dipakai. Wasuuuu!!!!

Dibelilah kompor baru, awalnya pasti hunting² dong, banyak merk yang ditawarin tuh di online shop, tapi akhirnya balik² ke merk Rinnai ini.

Lihat spesifikasi dan harga, di sana itu gak ada tuh ya tulisan kompor khusus gas LPG kah, kompor khusus gas melon 3 kg, kompor khusus gas subsidi, kompor khusus gas non subsidi dll. Intinya gak ada informasi yang jelas peruntukan gas nya jenis apa.

Karena lihat harga, wah okelah modelnya dan harganya pas, yang jelas yang saya beli ini adalah kompor gas, bukan kompor listrik atau mungkin kompor portabel, jelas ini kompor gas, bukan juga kompor minyak atau kompor spirtus.

Transaksi sukses dan tibalah barangnya tiba di rumah orang tua, orang tua seneng dong, unboxing dan mulai instalasi dijalur gas yang ada di rumah.

Eng ... ing ... eng .....

Pas dicoba "cetek, cetek, cetek, cetek!" Eh apinya koq gak nyala², sedangkan bau gasnya sih kecium. Itu gas gak nyala juga, hmm heran saya.


Saya ditelepon lah dari jarak jauh, mengabarkan kalau kompornya 'rusak' gak bisa nyala. Waduh, komplen dong saya ke seller nya, gimana sih ini.

Bisa dilihat kita ini sudah pakai gas alam, jadi gas untuk bahan bakar sudah diinstal melalui pipa dan ditanam didalam tanah, sehingga semua via meteran, sama seperti jalur air dari PDAM. Keren kan, jadi gak perlu antri beli tabung gas melon 3kg atau 12kg, atau pusing ditarik subsidi harga mahal barang langka. Karena gas alam sistem bayarannya ya kaya meteran listrik dan air.

Alhasil mulailah muncul statement, itu pakai gas apa? Saya bilang, kita di Kota Cirebon instalasi gas alam sudah ada sejak lama, jadi kita itu pakai gas kaya gas PDAM, tinggal pasang. Si seller menganggap instalasi selangnya yang gak bener.

Sampai akhirnya ya muncul statement bahwa kompor yang saya beli itu bukan untuk gas alam. Deg! Langsung deh saya agak emosi.

Gimana gak kesel, itu dispesifikasi kenapa gak ditulis peruntukannya harus menggunakan atau diperuntukan hanya untuk gas tabung 3 kg melon, atau tabung gas 12 kg, mau subsidi atau gak subsidi. Tidak diperuntukan untuk gas yang bersumber dari jalur PGN. Seharusnya kan ditulis di spesifikasi atau di deskripsi barang. Jangan begini, barang sudah dibeli pas mau dipakai di instalasi jalur PGN gak bisa. Itu kan tai namanya!

Saya langsung cari dong informasi soal kompor gas khusus PGN apakah dibedakan?

Ternyata tidak banyak yang mengulas itu, jadi saya agak kesulitan mencari informasi valid, yang mengatakan bahwa kompor gas yang digunakan pada jalur instalasi gas PGN itu harus kompor khusus dengan spesifikasi bla bla bla bla ....

Gak ada saya temukan ketika saya mulai menulis postingan ini. Ditambah lagi masalah ini datang pas load pekerjaan lagi tinggi² nya, makin kesal saja saya. Chat ke seller mulai gak enak bahasanya, karena saking kesalnya karena dari Rinnai sendiri seharusnya kalau bikin produk itu yang jelas peruntukan dan penggunaan nya bagaimana!

Akhirnya saya coba cari sosial media si Rinnai ini, ada instagramnya langsung saya direct message. Mau via call center eman, saya sudah rugi masa harus rugi telepon juga. Di IG saya menanyakan soal kejelasan masalah yang saya temui ini dan belum dijawab sampai saya menuliskan postingan ini.


Saya itu berharap dari pihak Rinnai itu bisa memberikan edukasi bahwa kompor gas yang umum dijualan di pasaran dengan tipe A, B, C, D dan apalah itu tipenya, hanya bisa digunakan untuk gas tabung². Sedangkan kompor gas tipe E, F, G, H dan seterusnya itu bisa digunakan untuk gas alam yang terinstal melalui pipanisasi PGN. Atau ada kompor gas tipe I, J, K, L itu bisa menggunakan dua source yakni dari gas alam / PGN & dari gas tabung.

Itu sebenarnya yang saya harapkan dari Rinnai sebagai produsen kompor gas terkenal di Indonesia. Memang kita semua tahu, hanya kota³ tertentu saja di Indonesia yang mendapatkan keuntungan instalasi gas alam / PGN.

Jadi kebanyakan kompor gas yang dijual pastinya adalah untuk kompor gas dengan sumber gas dari tabung² portabel yang diperjual belikan, dari ukuran 3 kg, 5 kg, 12 kg dsb.


Kompor gas tadi dicobalah menggunakangas elpiji 3kg subsidi dan alhasil bisa menyala. Dengan ini semakin memantapkan bahwa kompor gas yang saya beli ini bukan peruntukannya untuk gas alam/PGN.


Akhirnya saya mulai berkesimpulan, bahwa ketika anda membeli kompor gas, perhatikan soal peruntukan sumber gas, apakah digunakan dengan gas tabung atau dengan gas alam / PGN, itu harus diperhatikan, jangan sampai kompor yang kita beli itu untuk gas tabung, tapi diinstal dijalur gas alam, itu kompor gak akan pernah menyala.

Bisa sih nyala, tapi butuh dimodifikasi terlebih dahulu dan itu hanya diketahui tukang kompor, karena kalau sudah diakali otomatis garansi hangus.

Ditambah lagi saya menemukan bahwa kompor gas milik Quantum ada itu yang tertulis khusus untuk gas alam, si badan kompor gasnya tertulis khusus untuk gas PGN atau apa itu tulisannya, saya hanya baca sekilas.

Jadi disarankan nih ya, kalau di kota kalian ada instalasi gas alam, misalnya di Medan, Cirebon, Jakarta, Probolinggo dll., dan kalian mau beli kompor gas, pastikan itu kompor gas yang kalian beli bisa digunakan diinstalasi gas alam, itu penting lho, supaya gak drama kaya saya gini.

Salah¹ jenis/tipe dari kompor gas merk Quantum yang jelas tertulis tandanya khusus natural gas di sudut kanan gambar yang kalian lihat.

Kalian bisa lihat itu kodenya "khusus gas alam". Kalian harus jeli melihat, karena salah membeli adalah kesalahan kita yang gak memahami. Makanya supaya kalian paham, saya berbagi drama kompor gas ini untuk kalian.

Oh ya, ini terakhir saya tiba² teringat. Bisa saja nih si Rinnai menyanggah, "oh kita sudah berikan informasi koq di keterangan spesifikasi, tekanan gasnya segini!"

Hmm boleh lah, tapi begini, "Hei combro! Emang kita ngerti angka² teknis, bahwa gas tabung tekanannya sekian bar, terus gas alam tekanan berapa bar. Mana paham gorengan telo!!!"

"Lebih mudah anda langsung tuliskan, bisa digunakan untuk gas alam/PGN dan atau gas tabung!"

Seperti yang tertulis di kompor Rinnai single stove yang saya beli April 2022 lalu, itu dispesifikasi memang tertulis untuk gas tekanan rendah. Di sana tertulis demikian, itu masih untung ya, saya masih bisa menganggap itu kompor gak bisa digunakan di gas alam. Itu bergantung dari pemahaman dan untungnya saya gak pakai di gas alam, karena saya tinggal di daerah tidak ada instalasi gas alam, jadi gak terlalu bermasalah juga dan saya memang menggunakan gas tabung melon 3 kg.

Jadi, intinya ya, beli kompor gas gak bisa sembarangan patokan pada ke harga, meskipun judulnya menggunakan gas, itu bukan berarti untuk semua gas. Source gas kan berbeda-beda, kompornya juga beda. Hubungannya sama tekanan gasnya.

Ketika mau beli kompor gas tapi mau digunakan di rumah dengan instalasi gas alam / PGN, maka carilah kompor dengan keyword "kompor gas untuk gas alam / PGN". Itu harus dipahami, supaya gak kecele. Emang pada akhirnya bisa disiasati, artinya dimodifikasi, seperti yang saya alami. Tapi jadinya drama seperti ini.


Selalu pastikan keyword saat mencari kompor gas sesuai kebutuhan, karena produsen ini menganggap kita cerdas, jadi mereka gak menampilkan informasi tersebut, kecuali kompor gasnya brand Quantum, yang jelas² menuliskan itu. Kalau Rinnai ini fokusnya memang ke kompor gas tabung LPG.


Ya begitulah kira² drama soal kompor gas. Mengenai kompor gas yang saya beli itu akan saya bahas diproduk, diblog saya yang lain, Naturality Shop. Pantengin aja blog yang satunya lagi, akan saya share di sana, sekalian saya juga akan edukasi supaya ketika orang gak salah beli kompor gas, seperti yang saya alami saat ini.

Sampai jumpa dipostingan lainnya, membahas apapun yang ingin saya bahas. Semoga drama seperti ini gak kalian alami, hmm sangat² melelahkan sih ya. -cpr-

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Saya baru tahu kalo kompor gas untuk gas alam dan gas elpiji beda.

    Makasih infonya kang, soalnya kompor gas saya juga mulai rewel, penginnya beli rinai sih, soalnya dulu pernah beli lumayan awet 10 tahunan lah, beli yang murah baru setahun tapi sudah rewel padahal harganya cuma setengah rinai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ini yang patut diperhatikan, supaya gak kecele salah beli, jatuh² nya sama juga biayanya, mending beli langsung sesuai peruntukan.

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6