Baru² ini media sosial lokal di daerah saya tinggal ini menyampaikan kalau ada kasus ledakan yang memakan korban jiwa. Ledakan apa?
Bukan soal bom, tapi ledakan yang diakibatkan oleh smartphone yang sedang dicharge. Kasus ini menimpa pasutri muda, bahkan masih belum dikaruniai anak. Dimana rumah mereka mengalami kebakaran yang dikarenakan dari ledakan.
Diceritakan bahwa malam hari, mereka tengah istirahat sembari mencharge smartphone, kemungkinan smartphone ini sudah penuh masih dicharge, namun terjadi over saya dan akhirnya berujung ledakan dan menimbulkan kebakaran.
Korbannya adalah pasutri ini, yang mengalami luka bakar yang cukup parah. Sang istri dipastikan meninggal karena kebakaran ini. Sedangkan sang suaminya sedang dirawat intensif karena mengalami luka bakar serius.
Nah kebetulan saat ini saya mempunyai smartphone dengan kondisi yang memprihatinkan dan sekaligus membahayakan setelah mendengar kasus ledakan ini.
Smartphone brand Xiaomi Redmi Note 9 Pro yang saya miliki ini dibeli sekitar tahun 2020, hingga saat ini usia smartphone akan genap 2 tahun.
Kondisi smartphone bisa dilihat pada dokumentasi di atas. Berapa berbahayanya sih kalau melihat kondisi baterai yang menggembung, chassing penutup belakang juga sudah membuka dan ada yang terpecah.
Untuk melindungi dari kemungkinan cipratan air, maka saya berikan isolasi bening, selain itu tujuannya adalah untuk melihat kerenggangan celah akibat baterai yang menggembung.
Kondisi ini tidak mempengaruhi performa si smartphone ini, untuk kualitas baterai menurut saya ya normal, ketahanan baterai sehari 2-3x cas. Namun seringnya saya gunakan ketika baterai sedang charging.
Terkadang ketika malam saat tidur, proses charging tetap berjalan, sehingga ini sebenarnya resiko terjadi ledakan bisa saja terjadi kapan saja, ditambah kondisi smartphone yang saya miliki ini sudah memprihatinkan.
Saya sempat bercanda, sebentar lagi akan ada berita soal ledakan sebuah hape, narasumbernya adalah saya sendiri. Namun setelah kasus ledakan yang terjadi di Tretes kemarin, saya jadi khawatir juga. Why?
Karena ledakan yang terjadi itu berhasil menewaskan korban. Mungkin tewas karena impact, kebakaran, bukan karena ledakan langsung, seperti halnya granat yang meledak.
Lalu apa rencana saya ke depan menyikapi ini?
Saat ini saya tengah melakukan backup data, karena smartphone yang saya pakai ini sangatlah penting, jika histori chatnya hilang, saya akan kesulitan karena semua chat histori penting sekali.
Selama soal backup ini belum pasti, saya belum berani untuk melakukan servis atas smartphone ini. Mudah-mudahan, phone ini benar² smart untuk tidak buru² meledak, atau meledak pada saat yang tepat.
Meski begitu saya tetap takut dan berjaga-jaga, terutama ya mengurangi kemungkinan bertelepon ketika sedang dicas, karena panas berlebih akan memicu ledakan.
Hal lainnya saya antisipasi dengan menggunakan kaleng untuk menutup phone ketika dicharging, ini antisipasi apabila ketika malam saat saya tidur terjadi ledakan, ledakannya bisa tertahan kaleng, jadi percikan apinya juga ketahan gak langsung menyambar bahan mudah terbakar.
Ya sebelum kejadian, dan apabila nanti terjadi duluan sebelum smartphone ini diperbaiki setidaknya catatan ini bisa jadi catatan sejarah.
Segitu saja deh sharing saya. Kita lihat akan bertahan berapa lama lagi smartphone ini sampai akhirnya nanti dia berganti baterai. -cpr-
0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6