Solusi Masalah Air di Kos

Beberapa waktu yang lalu sering sekali kita penghuni kos di tempat saya stay saat ini kehabisan air. Ya pasokan air dari sumber itu minum, suplai air ke toren air penampung selalu habis. Paling merepotkan ketika kita sedang saat sibuk, saat memasak, saat pagi mau mandi.


Air memang sudah jadi kebutuhan vital, kalau diabaikan ya gimana gitu, karena mempengaruhi lini kehidupan. Masih beruntung tinggal di daerah yang air bersihnya masih ada, artinya masih bisa dicari dengan sumber daya lebih. Maksudnya ya dengan ngebor sumur.


Bayangkan jika sumber daya buat ngebor ada, tetapi sumber airnya yang terbatas, bahkan tidak ada. Jika ada pun jauh dari tempat tinggal. Bisa dibayangkan biaya membuat infrastruktur distribusi airnya pasti membengkak, lalu apakah mampu kita yang hanya warga biasa.

Ini saja untuk ngebor sumur pemilik kos harus merogoh kocek yang gak sedikit, bisa diatas 10jt lho. Untuk menghidupi 12 kamar, dan dihidupi oleh 12 kamar itu. Dengan biaya per kamar per bulan dikisaran 300-350K. Kalau yang 350K itu untuk yang bawa elektronik lebih.

Tapi kita ambil saja diangka bawah 300K per bulan, dikalikan 12 pintu, dapat Rp 3.600.000,- per bulan. Dengan jadwal bayar beda² per kamar ya. Jika dikalikan setahun dapat Rp 43.200.000,- harus dikurangi biaya listrik per bulannya dengan token. Biaya listrik per bulan yang saya kurang begitu paham.

Akhirnya kini kosan kita punya sumber air sendiri, "sumber air sudekat". Hari ini persiapan pengeboran dimulai, kemarin Sabtu alat² untuk ngebor seperti diesel dan alat bantunya sudah didatangkan. Per hari ini, Minggu proses ngebor mulai dilakukan. Entah perlu berapa lama untuk dapat air bersih dan berapa meter yang harus dilubangi ke dalam.

Saya coba dokumentasikan proses awal ini, ya untuk nostalgia diwaktu yang akan datang.



Semoga kedepannya masalah air terselesaikan, meski begitu kita penghuni kos harus tetap berhemat menggunakan air, karena air itu harus dijaga dan dibagi dengan generasi berikutnya. Mengingat betapa vitalnya air bagi kehidupan.

Segitu saja deh catatan pagi ini, bisa jadi hahan nostalgia ditahun yang akan datang. Sampai jumpa dicatatan lainnya. -cpr

Posting Komentar

0 Komentar