Pagi² menjelang siang aroma bau sate kambing sudah mengampiri hidung, hmm wanginya. Seneng rasana masih bisa mencium aroma, tandanya itu masih sehat. Maklum, saat² begini, kalau gak bisa cium bau itu pertanda 'buruk'.
Sedari pagi saya memang gak bangun pagi seperti biasa, saya bangun agak siang. Di luar terdengar suara sayup² dari toa masjid, khotbah shalat Idul Adha, ditambah lantunan doa dari kejauhan.
Semalam saya dan teman sekosan dapat rejeki, nasi kotak. Sehingga semalam ya rejeki gak keluar uang buat makan malam.
Soalnya kita lagi harus berhemat, karena gaji kita harus dibagi untuk bayari tes swab di kantor. Maklum, kami bekerja di kantor yang tak memikirkan hal ini. Tapi banyak koq perusahaan lain setipe ini.
Sambil mencium aroma sate, sambil mikir aja, "ada gak ya yang kira² bakal memberikan bebeapa kg daging buat kami sate." Ya berharap sih.
Tahun lalu saya juga stay di kos saat pandemi begini. Ya ini jadi tahun kedua hari raya Idul Adha, dibarengi dengan pandemi, suasana PPKM Darurat, suasana tertekan takut tertular, tertekan karena harus dibayangi bayar untuk test swab terus-menerus. Campur aduk semuanya jadi satu, bikin imun berpotensi terganggu.
Di depan kos, anak² lingkungan sini sedang asyik bakar² sate. Wah senangnya ya lihat mereka bakar². Aromanya itu bener² menggugah selera.
Jika beli sate kambing sendiri rasanya tak mampu di kondisi saat ini, ya itu gara² swab yang gak guna itu. Coba gak ada itu, setidaknya ya bisa beli sate kambing seporsi untuk menaikan imun.
Berhubung perut lapar, ditambah serangan aroma sate yang membabibuta ini, diputuskanlah untuk keluar cari makan, ya cari sesuap nasi ya, bukan sesuap swab.
![]() |
Hanya ini yang mampu kubeli saat ini, dua porsi untuk pagi sarapan dan untuk siang tengah hari nanti, menu 10K ngirit untuk semua. Karena jujur saya gak iklas buat bayar swab. |
![]() |
Teman yang lain memilih menu ini untuk menemani aroma asap sate kambing yang lagi dibakar arek² krucil. |
Menu 10K yang mungkin hanya ditawarkan oleh gudeg, soalnya kalau yang lain belum tentu buka, jika buka pun pasti lebih dari budget yang saya siapkan.
Suasana hari ini sangatlah cerah, matahari bersinar terik, langit pun biru keputihan. Pemandangan arah gunung tak begitu jelas, emtah tertutup kabut awan atau ketutup kabut asap sate 😂.
Hari ini akan jadi hari nyate se-Indonesia, meski ditengah pandemi, ketika Idul Adha nyate itu tidak bisa dihindari. Selamat Hari Nyate Nasional (Idul Adha 2021).
Akhirnya sampai malam tiba sate yang kami harapkan tak juga datang. Sampai malam, jam makan malam akhirnya kita beli nasi goreng murah, karena duitnya buat swab besok. Kita hanya bisa lihat orang pada bakar² sate di depan mata kita. #mirissekali
![]() |
Kalau ini dokumentasi tetangga yang asyik bakar² sate bersama keluarganya, saya cuma bisa melihat dari jauh, sambil kepikiran soal swab besok, buang duit 100ribu demi kertas yang berharap tertulis 'negatif" |
Padahal di rumah orang tua di Cirebon sana sedang ada pesta sate, bakar² sate, aduh senangnya, kita di sini cuma merasakan aroma asap bakarannya saja. Beruntung masih bisa mencium aromanya sekali lagi, berarti sehat untuk saat ini.
![]() |
Ini dia dokumentasi kiriman dari keluarga di Cirebon, pada nyate rame², menyedihkan sekali saya diperantauan begini #nasib |
Inilah catatan edisi Idul Adha tahun ini, tahun lalu saya tak sempat mencatatnya. Jadi berhubung tahun ini ingat dan sempat memcatat, jadi saya simpan dimemory blog ini. Karena dimasa yang akan datang pasti akan diingat kenangan ini, dimasa pandemi masih menyerang. -cpr-
0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6