Entah kenapa awal dari fobia saya sama balon ini mulai sejak kapan. Biasanya sejak kecil anak² ya senang sama balon, bahkan ketika dewasa ya jadi biasa saja dengan balon. Tapi tidak dengan saya, saya merasa tak nyaman, tidak aman ketika berada di dekat balon. Bahkan saat pagi ini saya berada di dekat penjual balon, padahal saya di dalam mobil, tapi saya merasa tak akan dan nyaman.
*Fobia merupakan kondisi keterbatasan karena dorongan kecemasan dan ketakutan akan sesuatu.
Sesuatu yang saya takutkan di sini adalah balon. Balon yang terisi udara ya, kalau hanya balon karet tanpa ada udaranya itu saya gak takut, tapi kalau sudah diisi udara barulah saya merasakan takut atau gak nyaman.
Baca juga: Fobia Balon dan Kecoa
Yang ada dipikiran saya adalah balon itu menghimpit saya sampai membuat saya tak bisa bernafas, mau saya letuskan takut meledak jadi akhirnya gak bisa berbuat apa². Kemudian hal lainnya, karena balon menghimpit terus dan terus menggelembung membuat ada potensi balon ini terbang ketiup angin, dan membuat saya terbang terbawa balon² itu ke tempat entah dimana yang saya tidak ketahui.
Membawa balon di dalam mobil, bawa naik motor, lalu kemudian ada balon di dekat saya kapan pun itu tetap menakutkan dan buat saya tak nyaman. Bahkan ketika saya menulis catatan ini, saya pun merasakan perasaan tak nyaman itu.
Fobia balon ini punya sebutan ilmiahnya yaitu globophobia.
![]() |
| Ini foto saya ambil ketika lagi menunggu waktu berangkat kantor di halaman parkir tempat wisata Chengho, di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Tampak penjual balon gas sedang mengisi karet² balon dengan gas, persiapan untuk jualan. Jarak sejauh ini saja saya dibuat tak nyaman ada balon seperti itu. |
Fobia satu ini umumnya berhubungan dengan fobia sama badut. Balon dan badut biasanya umum ditemukan bersama saat perayaan anak², pesta anak, ulang tahun anak, atau acara lain² yang melibatkan anak².
Fobia yang saya alami adalah jika melibat balon langsung, jika hanya digambar tidak begitu terpengaruh, tapi kalau langsung depan mata, itu baru ngefek. Selain itu ketika membahas dalam bentuk pikiran, seperti saya lagi menulis bahas tentang balon, itu terasa tidak nyamannya.
Balon dan bola itu berbeda, jika bola saya tidak punya masalah sama sekali, saya sangat amat biasa terhadap bola. Mandi bola, main dengan bola² baik ukuran besar maupun kecil saya normal. Alasannya apa, karena logika saya berpikir bola tidak bisa terbang, bola tidak bisa meletus sesensitif balon, sehingga jika menghimpit saya pun saya bisa melawan tanpa harus takut meletus.
Fobia perlu dikonsultasikan ke tenaga kesehatan mental (baca: psikolog) jika sudah mengganggu kehidupan. Tapi selama masih bisa dikendalikan saya pikir okelah, siapa tahu perlahan waktu bisa terbiasa, walau kemungkinannya kecil, perlu dorongan yang sangat kuat sekali untuk melawan ketakutan dalam diri.
Ya itu saja sih sharing saya, terlintas ketika melihat penjual balon yang sedang mempersiapkan dagangannya. Semoga laris ya pak jualannya. Tentunya bukan untuk orang² seperti saya, yang fobia dengan balon. Sampai jumpa dicatatan lainnya. -cpr-

0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6