Lagu Rohani: Nderek Dewi Maria

Bunda Maria, bagi umat Katolik dianggap sebagai ibu semua anak² di dunia. Kita umat Katolik menganggap peran penting Bunda Maria dalam karya penyelamatan Allah di dunia, melalui Putera Nya, yang dikandung oleh rahim Bunda Maria.

"Terjadilah padaku menurut kehendak Mu."

Kata² inilah yang jadi pedoman bagi kita yang meneladani Bunda Maria, yakni soal berserah pada Tuhan, apapun yang Tuhan hendak bentuk pada diri kita, maka percayalah pada Nya.

Hal yang sama Yesus tunjukan ketika malam sebelum Dia sengsara, ketika Yesus berdoa di Taman Getsemani, Yesus berdoa, ”Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

Kita hendaknya belajar pada teladan ini, supaya hidup kita sesuai dengan kehendak Allah. 

Oleh karena Bunda Maria adalah Bunda, Ibu kita semua, maka sudah selayaknya kita sebagai anak mendekat pada ibu kita, berkeluh-kesah, pelukan ibu selalu memberikan ketenangan. Untuk itu kenapa kita orang Katolik selalu membawa Bunda Maria dalam doa. 

Ketika kita tengah berdevosi melalui perantaraan Bunda Maria, lagu satu ini selalu jadi pilihan. Lagu berlirik bahasa Jawa ini sering jadi lagu wajib ketika momen devosi pada Bunda Maria. Lagu ini berjudul Nderek Dewi Maria.

Tidak diketahui pasti siapa pencipta lirik lagu ini. Pada awal² lagu ini dikenal, hanya diinformasikan lagu ini diciptakan olen anonim (NN). Tapi seiring waktu, ada tersebut nama seorang romo, yang dikatakan sebagai pencipta lagu ini. Namun sampai saat ini informasinya belum ada yang sahih.

Ya siapapun penciptanya, lagu ini adalah lagu yang baik dan bagus, terima kasih telah menciptakan lagu ini, dimana lagu ini telah menjadi sarana kita umat untuk semakin dalam berdevosi melalui perantaraan Bunda Maria, Bunda Yesus.

Berikut ini lirik dari lagu Nderek Dewi Maria:

NDèrèk Dewi Maria, tamtu geng kang manah.

mBoten yèn kuwatosa, ibu njangkung tansah.

Kanjeng Ratu ing swarga amba sumarah samya.

Sang Dewi, Sang Dewi mangèstunana,

Sang Dewi, Sang Dewi mangèstunana.


Nadyan manah getera, dipun goda sètan,

nanging batos èngetnya, wonten pitulungan.

Wit Sang Putri Maria, mangsa tèga anilar.

Sang Dewi, Sang Dewi mangèstunana,

Sang Dewi, Sang Dewi mangèstunana.


Menggah saking apèsnya ngantos kèlu sètan.

mBoten yèn ta ngantosa klantur babar pisan.

Ugeripun nyenyuwun Ibu tamtu tetulung.

Sang Dewi, Sang Dewi mangèstonana,

Sang Dewi, Sang Dewi mangèstonana.


Hayo siapa orang muda Katolik yang tidak mengenal lagu ini? Untuk orang muda Katolik di pulau Jawa harusnya tahu ya, toh ini sering jadi lagu wajib terutama saat bulan Maria.



Catatan ini sebenarnya jadi pengingat buat saya pribadi, jika butuh lirik lagu ini, saya bisa langsung mampir ke blog saya dan menyanyikannya di sini. Walau sering menyanyikan, tapi kadang liriknya masih suka keseleo, maklum saja saya tidak begitu faseh bahasa Jawa.







Segitu saja sharing saya malam ini, terinspirasi setelah mengikuti Novena 3x Salam Maria hari ke-4 bersama Romo Haryanto, Pr, di channel IG @mohary.bdg. Follow channel beliau, untuk mendapatkan undangan doa bersama atau event² tertentu terkaut kegiatan orang muda Katolik. Tuhan memberkati kita semua. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar