Tunjangan Hari Raya selalu ditunggu setiap pekerja, karena itu jadi tambahan pendapatan, apalagi saat menjelang hari raya. Di Indonesia, pembagian THR dibagi dua, Lebaran dan Natal.
Kalau saya kebagian jatah yang Natal. Sejak tiga tahun lalu, THR bukan sesuatu yang menarik dan diharapkan, ya tetap mengharap sih tapi sejak tiga tahun ke sini, THR itu jadi suatu ketidakpastian angkanya. Yang pasti hanya "kecil", itu saja.
Di perusahaan yang dulu, THR itu patokannya digaji atau diUMR kab./kota. Itu angka yang bisa dipastikan yang akan kita terima.
Tapi sekarang, hitungannya gak jelas, dan sedih kalau bayangin. Tahun pertama saya 2017, hanya dapat proposional dari angka pengali yang sudah kecil. Tahun 2018 dapat full dari angka pengali yang juga kecil itu, walau ada kenaikan sedikit saja. Tahun 2019, itu jadi tahun keemasan bagi saya dapat THR, 3850K utuh. Senangnya tahun itu saya bisa menyenangkan keluarga, walau sederhana.
Tahun ini 2020, ya alasan apalagi, pasti pandemilah yang disampaikan pihak terkait (baca: HRD), jika ada 'penurunan'. Jadi, hasil hunting informasi ke beberapa karyawan lain yang terima THR lebaran lalu, ternyata mereka dapat tidak seperti tahun lalu (2019). Diakui THR nya kembali ke tahun sebelumnya (cara hitungnya). Dan ternyata, memang begitu, dan itu yang saya alami. Walaupun, jika dibandingkan 2018 ya masih lebih besar, pasti itu. Perhitungan saya, THR yang saya peroleh tahun ini turun 22% dari tahun lalu.
Entah, sampai saat ini saya masih bingung perhitungan THR di sini seperti apa. Apakah sesuai tidak dengan aturan yang berlaku. Tapi semua kembali lagi ke tempat dimana anda bekerja, suka lanjut, gak suka tinggalkan. Itulah pernyataan simpel dari departemen terkait (baca: HRD).
Ilustrasi | Source: okenews |
Namun bukan soal itu, THR adalah hak, dan kita juga berhak dapat penjelasan yang matematis dan bisa dilogikan. Beberapa kali saya diskusi dengan rekan sekerja lain, mereka menjelaskan perhitungannya seakan matematis tapi menurut saya hitungan yang aneh. Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena dulu saya pernah bekerja, dan terkait (HRD) bisa menjelaskan secara matematika normal, hitung segini hasilnya sama dan itu berlaku untuk semua karyawan. Tidak berbeda untuk karyawan A itungannya begini, untuk B begini, C begini. Sedangkan yang saya lihat di sini, ya tidak ada rumus baku.
Tapi sudahlah, ini yang saya dapat. Mau gak mau, kembali ke aturan awal, "suka lanjut, gak suka tinggalkan." Nikmatilah saja yang ada.
Sengaja saya catat apa yang saya rasa di sini. Saat dapat THR kemarin (16/12) saya sempet searching dicatatan blog saya, barangkali saya catat soal THR tahun lalu, ternyata tidak ada. Padahal saya merasa pernah mencatat atau bereaksi tentang THR ini, tapi lupa dimana, atau mungkin catatan itu sudah saya take down dan hapus, atau saya catat tersirat dalam catatan lain, entahlah.
Maka dari itu, tahun ini akan saya catat supaya ketika tahun depan saya bisa flashback, melihat seperti apa tahun depan. Harapannya, pandemi ini lekas berlalu dan kembali seperti normal lagi. Saya ingin THR setara UMR saja cukup, karena GP dan tunjangan jabatan nampaknya dibawah UMR yang ditetapkan, walaupun secara THP dapatkan lebih dari itu.
Sebuah catatan provokatif sih bagi yang kenal dan membacanya. Tapi ini kembali sebuah catatan pribadi, menanggapi soal THR, yang diharapkan tapi harus sadar itu semua diluar harapanmu, karena hanya Tuhan dan "terkait" yang tahu. -cpr-
Kebimbangan dan kegalauan postingan saya ini sudah dijawab dipostingan selanjutnya, hasil hunting informasi, setidaknya menjawab kenapa dan bagaimana. Mencari tahu sendiri lebih baik daripada mendengar jawaban departemen terkait soal ini.
Baca juga: Bagaimana Perhitungan THR yang Berlaku?
Oleh karena itu, case ini sudah clear dan kita lihat implementasinya apakah berjalan masih selalu sesuai atau tidak. -cpr-
3 Komentar
THR Idul Fitri 2021 di kantor kali ini infonya sih karyawan dapat full sesuai gaji yang biasa mereka dapat. Nah ingin tahu saja, besok pas Natal, THR nya sebesar apa?
BalasHapusUntuk karyawan HL, THR diberikan full, bagi yang sudah setahun, kalau yang gak setahun ya proposional. Ini sekedar info pengingat, yang akan saya buktikan nanti di Desember, sejauh mana perusahaan berbuat adil.
Ini jadi catatan ketidakadilan, tahun ini THR yang diperoleh sama seperti tahun lalu 2020, parah ini sih jika dibandingkan dengan THR Idul Fitri 2021, ini kenapa? Ini jujur parah sekali sih, THR koq bisa turun begini ya.
BalasHapusAkhirnya semalam trf sisanya dikirimkan, mendarat dengan sempurna. Mungkin setelah menerima banyak pertanyaan why? Maka terjawablah sudah.
BalasHapusMenyoal hal ini bisa baca catatan lain tentang hal ini dipostingan tersendiri. Karena saya akan catat setiap tahunnya.
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6