Konsep Kematian dan Makluk Astral dari Pikiranku

Menarik dan sekaligus menakutkan ketika membahas kematian dan hal-hal berbau mistis atau makluk tak kasat mata. Tapi bikin penasaran, karena satu kematian memang rahasia Ilahi, tidak ada seorang pun yang tahu, bahkan peramal atau ahli nujum sekalipun.

Berkaca pada ramalan salah satu peramal kawakan almarhum, waktu itu beliau meramalkan masa depan, tapi katanya gelap. Ternyata, dimasanya itu beliau ini meninggal karena sakit. Gelap itulah yang dianggap sebagai rahasia Ilahi. Jika mungkin ada ramalan yang menjadi kenyataan, tapi soal kematian orang lain atau bahkan diri kita sendiri tidak akan ada yang tahu.

Baca juga: Takut Kematian dan Takut Mati


Apa sih konsep yang ingin dibahas atau dicatat yang ada dipikiran saya ini? Sebenarnya pemahaman saya ada yang saya peroleh dari beberapa pandangan orang, hasil diskusi, saling mengutarakan pandangan masing-masing.

Oh ya, ini hanya pandangan pribadi, jika salah atau ada pandangan lain mohon disampaikan, ini soal diskusi, karena memang saya sendiri tidak begitu paham hal yang sebenarnya, karena kebenaran hakiki soal hal ini tidak ada yang tahu.

Ilustrasi

Beberapa konsep yang saya pahami mengenai hal yang berkaitan dengan kematian dan makluk astral atau tak kasat mata, sbb.:
+ Jodoh, rejeki dan mati adalah kuasa Ilahi, Tuhan Yang Maha Kuasa. Termasuk soal mati, kapan kita dipanggil, dengan cara apa itu adalah ranah Tuhan. Takdir hidup kita dan dengan cara apa kita mati itu ranah Tuhan. Termasuk mati karena proses alamiah (sakit, tua); karena mendadak (pembunuhan, kecelakaan).

+ Karena itu wewenang kuasa Ilahi, Tuhan Yang Maha Esa, ketika kita meninggal, wafat atau mati, roh kita akan langsung diambil Nya, melalui perantara malaikat Nya. Jiwa fisik kita tertinggal dan dikuburkan, atau ada yang dibakar tergantung keyakinan masing-masing.

+ Makluk astral atau makluk tak kasat mata yang ada di dunia ini adalah ciptan Nya. Dia menciptakan juga makluk lain selain manusia, yang biasa kita kenal dengan jin. Kepercayaan agama mana pun menyampaikan itu dengan berbagai konsepnya. Bahwa makluk bernama iblis atau sebangsanya merupakan malaikat yang membelot, yang mana punya tujuan menyesatkan manusia supaya tak berbakti kepada Tuhan. Mereka diciptakan sama seperti manusia dan hidup di alamnya.

+ Tidak ada arwah manusia gentayangan yang diakibatkan meninggal secara mendadak tadi (pembunuhan atau kecelakaan). Karena semua arwah manusia yang mati dengan cara apapun akan kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

+ Jika ada arwah penasaran, mengganggu dalam wujud orang yang meninggal mendadak itu sebenarnya adalah jin yang berusaha menyerupai orang yang meninggal mendadak tadi, mengecoh dan mengaburkan manusia yang hidup, agar takut dan percaya pada mereka. Jika dia mengingat, mengetahui semua hal, itu karena memang dia hidup di sekitar kita, mereka tahu apa yang kita buat, jadi bisa saja dia menggali informasi dari apa yang mereka (baca: jin) lihat.


Beberapa pemahaman di atas, ada yang berbeda dengan pandangan orang lain, yang saya peroleh dari hasil diskusi. Secara umum hampir sama, tapi ada sedikit hal yang berbeda, coba saya rangkum di bawah ini, sbb.:
+ Benar, bahwa jodoh, rejeki dan mati adalah kuasa Ilahi, Tuhan Yang Maha Kuasa. Termasuk juga soal mati, kapan kita dipanggil adalah rahasia Ilahi. Tetapi, kematian yang ditakdirkan adalah kematian karena proses alamiah (sakit, tua). Kematian mendadak juga ditakdirkan oleh Nya. Namun, sampai pada proses waktu kematian alami sesungguhnya itu, baru dia akan ditarik kepada Dia. Selama masa itu, arwah ini akan 'penasaran' dan berada di dunia, hidup bersama manusia hidup tapi di alamnya sendiri.

+ Lanjutan penjelasan di atas, sebagai contoh: si A, ditakdirkan hidup hingga mati selama usia 40 tahun, mati karena sakit jantung, namun diusia 20 tahun dia mati karena kecelakaan. Ada sisa waktu 20 tahun, dimana dia akan 'penasaran', menanti masanya di 40 tahun saat dia waktunya mati secara alamiah. Gerbang cahaya yang menariknya kepada Ilahi baru dibuka pada waktu itu. Ketika arwah si A pada waktunya itu iklas kembali, maka dia akan kembali tak lagi penasaran. Jika tidak kembali, ya akan terus 'penasaran' hingga akhir jaman. Dia akan membaur bersama alam jin yang lain.

+ Kenapa arwah 'penasaran' terkesan linglung, terkadang dia tidak menyadari bahwa dirinya telah mati, dan merasa masih hidup. Itu karena, ketika dia mati mendadak, otomatis kaget. Dia tak lagi bisa berpikir logika, otak dan segala pemikirannya selesai sampai di situ (saat dia mati). Jadi begini, ketika kita hidup, otak merekam semua kejadian yang ada, namun ternyata proses rekaman itu terus berjalan selama kita hidup dan tidak instan, misalnya rekaman kejadian 1-2 hari lalu, itu terekam dalam memory cache tapi belum terekam secara baik diotak, baru setelah beberapa waktu barulah terekam. Nah apabila, si A ini, mati mendadak pada masa proses perekaman cache itu ke memory, otomatis ada gagal saving, ketika mati cache itu akan hilang dan memory yang terakhir terekam hanya beberapa hari yang lalu. Itu kenapa, arwah yang meninggal terkesan linglung dan tak tahu apa-apa, dan tidak bisa berpikir logis sebagaimana layaknya manusia hidup. Itu kenapa, ada cerita arwah anak kecil, mati saat kecil, bahkan sampai jaman berganti si arwah ini hanya sebatas anak kecil saja, sampai terakhir dia hidup. Memory dan rekaman cepat atau tidak tergantung daya memory si manusia itu sendiri.

+ Mereka yang sudah meningga itu dikumpulkan dalam suatu tempat, di sana mereka seperti berada di dalam, dimana di depannya dia melihat alam setelah kematian dan sebaliknya alam hidup, dimana dia bisa melihat sanak keluarganya. Dia tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa melihat. Kesedihan dan kegimbiraannya, disampaikan melalui sarana mimpi dan ikatan batin. Walaupun konsep ini lebih ke subjektifitas.

Ya itulah beberapa pemahaman soal kematian dan makluk astral. Kebenarannya seperti apa ya tidak ada yang tahu, selama masih sesama manusia kebenarannya akan sulit dipastikan.

Atau mungkin ada pandangan lain?

Saya tidak terlalu saklek soal ini, karena selama belum tahu kebenaran yang pasti, ya akan terus merangkum apa yang diperoleh, setidaknya demi tersambungnya benang merahnya. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar