Bagaimana Perhitungan THR yang Berlaku?

Iseng dan penasaran sih dengan namanya THR. Saya ingat dengan kata-kata mantan saya, dia adalah bagian dari departemen terkait (baca: HRD), ketika kita berdiskusi soal THR.

Ini yang saya tangkap ya dan ini akan saya buktikan dengan aturan yang ada dan pendapat dari ahli terkait. Jadi, dikasi tahu dulu, ketika gaji yang digunakan untuk perhitungan THR itu lebih kecil dari UMR yang ditetapkan dimana perusahaan itu berada, maka besaran THR mengikuti UMR. Jika sebaliknya lebih besar, maka besaran THR mengikuti gaji yang digunakan untuk perhitungan THR.

Nah, itu sih dari perusahaan dimana mantan bekerja, mengadopsi aturan itu, yang nampaknya sejalan dengan aturan pemerintah soal THR. Tapi, belum tentu hal yang sama ini berlaku di perusahaan lain. "Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya."


Hasil hunting di Google, ada web yang menjelaskan pertanyaan umum soal THR ini. Web itu adalah gajimu.com.

Baca juga: Tanya Jawab Seputar Tunjangan Hari Raya (THR)

Di sana ada pertanyaan umum, "Berapa besar THR yang harus diberikan kepada pekerja?"


Cuplikannya bisa dilihat di atas ya, sedangkan bagaimana perhitungannya dalam contoh bisa lihat dibawah.


Jadi yang diperhitungkan adalah gaji pokok + tunjangan tetap. Tunjangan yang sifatnya berhubungan dengan kehadiran kita, itu tidak masuk ke dalam perhitungan. Ingat itu ya, karena pengertiannya kadang suka disalah artikan.


Cobalah untuk memahaminya ya, supaya tidak salah sangka atau salah perhitungan.

Berdasarkan catatan di atas, saya bisa menghitung yang pasti berdasarkan kisah nyata. Jadi si Tn.C ini punya penghasilan lebih besar 37,8% dari UMR kabupaten. Untuk perhitungan THR nya adalah sbb.: Gaji pokoknya tercatat Rp 2.100.000,- dan tunjangan jabatannya Rp 900.000,-. Jadi, dari angka itu diperbolehkan perhitungan THR Tn.C sebesar Rp 3.000.000,-. Ini sesuai dengan apa yang dia peroleh ditahun ini, 2020, mengikuti aturan pemerintah. Clear!

Pertanyaannya, lalu THR tahun 2019 mendapatkan sebesar Rp 3.850.000,- itu berdasarkan perhitungan dari mana ya? Sedangkan tahun itu komposisi gapok dan tunjangan itu hanya selisih 150.000 - 300.000 saja. Hayo, siapa bisa jawab? Hanya Tuhan dan departemen terkait yang tahu.


Penjelasan diatas menjawab pemahaman yang salah selama ini, mungkin lain ladang dan belalang, atau ada hal lain. Jadi, selama mengikuti aturan Permenaker No.6/2016 apa yang diberikan adalah legal, walau itu diberikan dibawah UMR. Yang penting THP yang diterima karyawan itu sesuai UMR berlaku.

Jadi adalah salah pemahaman, jika THR lebih kecil dari UMR maka THR harus ikut UMR, karena perhitungan THR itu bergantung pada gapok + tunjangan tetap dimana besaran keduanya diatur dalam PP atau kesepakatan bersama antar perusahaan dan karyawan dan itu legal. Jika, besaran THR dibawah gapok + tunjangan tetap barulah ditanyakan, kenapa?

Itu saja sih, inilah hasil cari tahu dan akhirnya clear. Yang belum clear hanya kenapa tahun lalu besar koq sekarang kecil, padahal dasar perhitungannya ya sama saja, bisa saja tahun lalu lebih kecil karena waktu itu belum penyesuaian setelah penilaian kerja.

Dan itu meng-clear-kan kegalauan saya seputar THR dituliskan sebelumnya di bawah ini, intinya terjawab di postingan ini. Di sana saya akan menjelaskan tautannya untuk ke postingan ini, supaya clear.

Baca juga: THR yang Diluar Harapan

Baiklah, semoga sharing informasi ini bisa membantu mereka yang masih bingung bagaimana hitung THR. Kembali lagi perhitungan dan kesepakatan upah ini bisa berbeda, sehingga besaran THR karyawan ya bisa saja berbeda satu sama lain. So, satu kuncinya bersyukur itu cara paling mendamaikan hati. -cpr-

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Tahun lalu kekecewaan saya bisa ditutupi dengan aturan yang saya cari lalu kemudian saya tuliskan di atas.

    Tapi semua itu sirna dengan masuknya THR tahun ini, dan juga perbandingan THR dari karyawan yang THR Idul Fitri ditahun yang sama juga, dimana mereka mendapatkan angka THR penuh tanpa ada komplainan sama sekali, sedangkan kita yang Natal dapat tidak sesuai harapan (kecewa). Lalu kenapa dibedakan, dimana keadilan sosialnya, sedangkan kita ada di bawah payung yang sama.

    "Masa kita harus ganti agama di KTP supaya demi mendapatkan THR yang berkeadilan sosial bagi warga stadion 26?" #ironi

    BalasHapus
  2. Akhirnya semalam trf sisanya dikirimkan, mendarat dengan sempurna. Mungkin setelah menerima banyak pertanyaan why? Maka terjawablah sudah.

    Menyoal hal ini bisa baca catatan lain tentang hal ini dipostingan tersendiri. Karena saya akan catat setiap tahunnya.

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6