Aturan Edisi Covid-19 Tak Boleh Makan di Office

Pandemi covid-19 mulai merajalela di Indonesia sejak awal tahun 2020, sejak saat itu hingga saat ini sudah terjadi beberapa kali gelombang pandemi. Sempat menurun, menjelang akhir tahun naik lagi.

Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya sikap skeptis masyarakat kita menyoal covid-19 ini. Akhirnya membuat penyebaran covid-19 makin tak terkendali. Stampel dan stigma yang membuat orang akhirnya "silent" merasa tak terjangkit, padahal ada kemungkinan.

Oleh karena informasi kenaikan gelombang yang terkena covid-19 membuat banyak stakeholder mengeluarkan kebijakan guna menekan penularan. Salah satunya perusahaan dimana saya bekerja.

Muncul memo aturan dilarang makan dan minum di office. Memang sih, sebelumnya memang diharapkan ruang office ya hanya untuk bekerja, untuk makan minum dilakukan di kantin sesuai jamnya. Namun, seiring waktu, saat kita bekerja kan butuh cemilan atau ngantuk butuh ngopi. Nah kini aktivitas itu dilarang.

Ilustrasi larangan makan dan minum | source: pixabay

Hari ini adalah hari pertama penerapan memo pelarangan itu. Banyak yang kontra atau tak setuju, tapi mau tidak mau akhirnya hanya beringsut-ingsut saja di belakang. Tidak banyak yang bisa dilakukan, masalahnya ini aturan. Suka tidak suka harus diikuti.

Seiring waktu banyak pertanyaan muncul, apa sih yang melatarbelakangi aturan ini, selain situasi kondisi pandemi saat ini?

Tidak ada yang pasti sih, hanya dugaan dan asumsi saja, beberapa catatan yang bisa saya rangkum:
# Ada salah satu karyawan, off dalam waktu yang cukup lama, tapi tidak ada kejelasan itu sakit apa, hanya informasi sakit awal kelelahan akibat darah rendah, kemudian ada info types hingga DBD.
# Ada ruangan yang intens makan minum, ruangannya seperti mini market. Sebenarnya ini terjadi di semua dept. hanya saja, ada yang sembunyi ada yang terbuka.
# Saat makan di ruangan, aroma makanan ini menyebar di lorong ruangan, seperti beberapa waktu lalu ada bau ayam geprek, ternyata waktu itu bau ayam KFC.
# Dianggap mengurangi kebersihan, seperti ada sisa-sisa atau remahan makanan di pantry Teknik, di ruangan atau di tempat lain.
# Dugaan lagi, katanya saat meeting itu ada yang makan cilok atau makan terus keseringan buka masker, dan itu kelihatan oleh 'polmas' (baca: polisi masker).

Pada akhirnya, yang ada hanyalah muncul rasa suka tidak suka. Ada yang menyalahkan mereka yang makan dan minum seenaknya. Belum lagi ditambah ketidaksukaan personal dibawa-bawa, memperkeruh masalah.

Ada yang menyalahkan dept. terkait yang ada sangkut paut dengan beredarnya memo ini. Ada pula yang menyalahkan keadaan.


Saya pribadi berpandangan, jujur saja saya gak setuju sih. Gak perlu aturan ini sih, seperti biasa saja. Masa kita tidak bisa nyemil atau minum kopi, atau minum minuman berwarna lain. Sedangkan kita butuh untuk booster. Tentunya kita paham, lakukan dengan sewajarnya. Tapi ketika hal ini dijadikan peraturan dan ada saksi atas pelanggaran saya kira saya ada dikelompok yang gak setuju.

Arah tujuan aturan yang berlaku saat ini menurut saya sebenarnya adalah seminimal mungkin tiap-tiap personel melepas masker. Mungkin perlu dipikirkan lagi bagaimana soal masker ini supaya tidak terlepas terlalu lama.


Hari pertama berlakunya memo itu ya kita semua masih protes lah. Banyak cara sih protesnya. Saya sendiri protes dengan pasang status, intinya kalau ngantuk makan aja permen 'kopiko' tanpa harus buka masker, setidaknya walau tidak menggantikan sensasi kopi, bisa membantulah.

Tapi ternyata, ada yang bilang, itu juga termasuk yang gak boleh katanya. Hmm, cukup aneh si ya, bisa dibilang kontraproduktif, masa permen saja gak boleh. Kalau satu permen buat bergantian ya itu gak boleh, wong dimakan sendiri. Rasanya terlalu masuk ranah pribadi, toh yang penting tujuan utamanya soal masker terbuka bisa dihindari. Harusnya kan gitu.


Selepas pulang kantor, banyak karyawan buru-buru pulang, alasannya beragam, tapi kebanyakan mencandakan keadaan yang dialami hari ini. "Buru-buru pulang mau ngopi."

Ya begitulah catatan soal aturan baru, efek pandemi, aturan yang begitulah, bingung mau berkomentar apa, paling bisa melakukan dulu dan melihat perkembangannya. -cpr-

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Setelah evaluasi hari pertama, masih ada yang gak makan di kantin, maka pagi ini ada daftar hadir yang makan di kantin. Makin ramai, makin asyik .....

    BalasHapus
  2. Setelah pembatasan soal makan ini, sekarang di kantin itu disediakan Vitamin C siap minum, barang siapa butuh vitamin, bisa langsung ambil dan minum se tablet.

    BalasHapus
  3. Setelah pembatasan aktivitas makan, sekarang ini ada aturan soal ruang meeting yang dibatasi. Ruang meeting kecil hanya maksimal 5 orang, ruang meeting besar maksimal 7 orang. Sisanya yang tak tertampung disuruh meeting online via zoom, jadi meeting tetap harus berjalan. Beginilah dampak covid-19 gelombang yang kesekian.

    BalasHapus
  4. Berkunjung ke teman yang bekerja di perusahaan farmasi lain, memberikan saya tambahan pandangan, soal aturan gak boleh makan di ruang office dalam usaha pencegahan penyebaran pandemi ini.

    Fokus utama penyebaran jika perusahaan manufaktur adalah bagian produksi, kita kan harus menjamin produk yang kita buat tidak terpapar, seharusnya bagian produksi ini yang dapat perhatian.

    Seharusnya, ketika staf office datang ke kantor, mereka hanya diperbolehkan aktivitas di ruangan office saja, makan, kerja dan segala macam dilakukan hanya di office, kebutuhan tertentu disuplai oleh petugas antar jemput. Kecuali mereka akan ke kamar mandi. Jadi mereka tidak diperkenankan berjalan ke area produksi atau berkeliling fasilitas, kecuali petugas tertentu.

    Untuk produksi, mereka diberikan tempat khusus untuk makan dan minum.

    Kalau ini dilakukan, jelas ini lebih baik daripada cara yang diterapkan di tempat saya, yang tidak berlogika.

    Sama saja, misalkan ada staff yang terjangkit, kita makan bersama dengan orang produksi, kemungkinan terpapar ya tinggi.

    Tapi entahlah logika apa yang digunakan, sehingga aturan ini diterapkan. Hanya Tuhan dan semut gula yang tahu.

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6