Servis Rutin SiDat Beres Nissan Malang

Hari ini, H-1 schedule servis SiDat untuk kilometer 40.000. Secara real count di dasbor spedometer sih masih menunjukan angka 12.945 kilometer.

Servis rutin semester I 2020 ini saya lakukan di Bengkel Resmi Nissan Malang, yang terletak di Jl. Let.Jen. S. Parman, Kota Malang.


Kenapa bisa nyasar ke sini? Semester II 2019 lalu, saya servis di Nissan Sidoarjo. Berhubung pandemi covid19, bengkel di sana tutup, dialihkan ke Surabaya. Berhubung ke Surabaya ribet dan zona merah kehitaman, saya putuskan cari ke daerah lain, coba searching ke Malang ternyata ada dealer besar.

Booking by telepon, dibantu oleh Pak Anton desk 3. Niatnya pakai aplikasi, tapi ternyata syarat booking minimal 2 hari sebelumnya. Jadi booking by telepon saja dan simpel tidak ribet, caranya cukup infokan nomor plat, dicek disistem mereka dan informasikan besok datang atas nama siapa.  Kemudian, dijadwalkan jam 10:00.

Btw, protokol kesehatan nampaknya sudah berlaku, di meja pendaftaran, koq tidak disediakan kursi duduk. Kemudian, di ruang tunggu dekat mushola, kursinya sudah disilang-silang merah, tanda duduk harus mengikuti aturan. Handsanitizer standby di beberapa titik.

Ruang tunggu ber-AC ada di lantai 2, aksesnya naik tangga di antara ruang tunggu mushola dan ruangan registrasi servis. Di sini ruangannya dingin coy. Di ruangan ini sama seperti fasilitas ruang tunggu 'beres' Nissan lain, ada dispenser air panas dan dingin, kopi, teh dan gula, serta cangkirnya. Ada pula playground mini di sisi lainnya. Sofa empuk dan kursi biasa pun tersedia. Untuk televisi tersedia channel National Geographic.

Sofa merah ini harusnya muat 3 orang, karena protokol kesehatan, yang tengah jadi 'bangku kosong'

Ada penempatan rak gelas besih, dan gelas kotor. Tiap beberapa waktu sekali ada petugas yang akan ambil gelas kotor untuk dicuci

Kamar mandinya bersih cuy, konsepnya kamar mandi kering. Tissue tersedia, sabun cair juga tersedia. Bersih deh pokoknya, beda banget dengan kamar mandinya di bengkel yang lain. Saya berikan nilai positif di sini.

Kembali ke soal servis nih. Ternyata, saya baru tahu, kalau 40.000 kilometer masuk ke dalam servis besar. Besar di sini ya dilihat biayanya juga besar. Berasa sekali dari servis sebelum-sebelumnya yang tidak masuk kategori 'besar'.

Hasil screening oleh petugas pendaftaran servis, tercatat beberapa catatan untuk mobil saya ini, antaralain:
- tarikan berat dan nggelitik
- kabin kotor kemasukan tikus
- kebersihan udara AC perlu mendapatkan perawatan rutin

Kalau merinci dari daftar pekerjaan servis dan total biayanya, apa saja yang jadi biaya bisa dilihat di bawah ini:
+ Filter oli Rp 36.000,-
+ Oli Nissan 10W30 3 botol Rp 231.000,-
+ Cleaner mesin (LCT throttle cleaner gold) Rp 95.000,-
+ Cleaner pembersih AC (ekathronic cabin treatment) Rp 85.000,-
+ Evaporator cleaning Rp 275.000,-
+ Brake & part cleaner Rp 80.000,-
+ Wheel balancing (type 1) Rp 80.000,-
+ Spooring Rp 175.000,-
+ Engine Cleaning Rp 225.000,-

Nah kalau ditotal semua untuk rincian tersebut di atas adalah Rp 1.282.000,-. Biaya tersebut tidak termasuk biaya servis ya, biaya servisnya itu dikenakan Rp 407.550,-. Karena ini masih masuk dalam servis gratis, maka biaya servis itu bisa tidak dimasukan dalam list. Sama free cuci mobil. Kebetulan pas saya masukin ke bengkel ini SiDat agak kotor, ya ketaian sama burung-burung di udara dan kena cipratan semen proyek kantor.

Padahal ya, sebelum datang ke 'beres' ini saya sempet searching ke beberapa postingan tentang biaya servis Datsun di kilometer 40.000 itu tidak lebih dari 900.000-an. Tapi ternyata, estimasi saya salah.

Ya, mau tidak mau, sudah sampai di bengkel, dan saya rasa itu perlu diganti ya sudah. Terutama si soal AC, soalnya kan sekarang sedang covid19, mungkin perlu membersihkan saluran udara supaya clear dan selanjutnya tinggal menjaga kebersihannya saja.

Ini tempat pengecekan akhir sepertinya, sebelum mobil ini masuk proses cuci atau after pencucian. Foto ini saya ambil dari atas, ruang tunggu ber-AC

Ini adalah untuk garasi cuci gratis dari Nissan

Oh iya untuk servis besar ini, saya menghabiskan waktu dari masuk pendaftaran itu 09:55, estimasi selesai itu jam 15:00. Lama sekali ya, ini servis yang paling lama sih sejak servis pertama kali.

Untuk pembayaran di kasir beres Nissan Malang ini, tersedia pembayaran debit koq, ada EDC BCA dan juga Mandiri, terlihat di loket kasir. Ini baru bagus, soalnya pembayaran kali ini saya pakai hutang dulu dengan CC BCA hihihi, ya maklum lah namanya juga kreditor.

Inilah yang perlu jadi informasi, bahwa punya mobil itu belum tentu mampu secara finansial, jangan lihat dari covernya, malah kadang yang biasa-biasa saja itu duitnya lebih banyak. Itu semua tergantung kebutuhan sih, kebetulan ya ini cara saya untuk mengamankan uang supaya jadi sesuatu, walau ada biaya yang harus dikeluarkan rutin. It's my ninja's way! hahahaha

Saat SiDat lagi dimandiin, lagi digosok, biar kinyis-kinyis

Setelah selesai servis ada beberapa catatan dari advisor yang melayani saya pendaftaran di awal tadi, antara lain:
+ Untuk ban, sisi sebelah kiri baik depan dan belakang itu habisnya tidak merata. Entah, itu karena cara berkendara atau bagaimana. Dugaan saya, saya lebih sering berkendara sendiri, otomatis sisi kiri jarang mendapatkan beban stabil, nah mungkin kena lubang atau bagaimana membuat cepat aus.
+ Kompartemen di bagian dalam mesin dekat kisi-kisi AC ada yang kegerus digaruk oleh tikus. Untung tidak merusak kabel-kabel di bagian itu. Solusi untuk tikus ini, bisa gunakan mengusir tikus supaya tidak bersarang lagi.
+ Hasil cucian dari dealer ini membuat body SiDat jadi kinyis-kinyis. Ada lecetan di body sebelah kiri pun digosok halus, dempul jadi tidak begitu parah kelihatan bekas senggolan.

Sekian dulu deh catatan saya berbagi pengalaman servis 40.000 untuk Datsun Go 2018. Catatan lainnya ada di postingan lain tentang topik yang sama. Sampai jumpa di servis berikutnya di semester II 2020. -cpr-

Posting Komentar

4 Komentar

  1. wahhhh,,, servis yah, jadi inget si hitam yang selalu nongkrong nggak pernah disentuh.. empunya selalu suka mondar mandir naik motor atau sepeda sambil nyari golden hour.. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nganggur asal gk lupa manasin mah aman. Kalau terparkir di garasi pastikan aman dari tikus. Soale tikus itu racun, ibarat virus dalam tubuh, merusak soale dan membuat bau.

      Hapus
  2. wah, jarang bgt dipake.. jadwal servis di 40.000 km tapi realnya masih 12ribuan,, mantap.. mulus kinyis-kinyis nih..

    -traveler paruh waktu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, karena dulu di Jakarta dibiasakan pakai angkutan umum, kebetulan sudah teritegrasi dengan baik.

      Begitupun sekarang, di desa, jarak tempuh dekat2.

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6