Cacing Rambut Kuda atau Horsehair Worm

Serangga merupakan makluk hidup yang tidak teralu saya suka, cenderung ingin menyingkirkan apabila menemukan atau didekati. Kalau menemukan, pasti saya hindari. Salah satunya, belalang, kecoa, tawon dll.

Karena saya tidak suka, sering sekali saya dikerjai oleh teman kantor dengan diberikan belalang ini. Saya harus berlari menghindar dari kejaran teman saya ini yang hendak melemparkan belalang pada saya. Lalu, sebenarnya apa yang ditakuti? Khusus belalang, saya takut pada tajam kaki-kakinya yang kalau 'jeplak' bikin kaget dan sakit kalau kena. Belum lagi, menjijikan perutnya kalau mejret, hijau-hijau. Kalau kecoa ya hampir sama, hanya karena jijik juga dengan perutnya yang bisa jadi sumber penyakit.

Tapi tahukah, ketakutan saya ini ternyata berdasar lho. Ada sebuah film Korea mengangkat tema fiksi ilmiah dari parasit yang ada di tubuh belalang. Film itu berjudul Deranged (2012). Film ini mengisahkan wabah menular pada manusia yang disebabkan oleh parasit dari serangga. Paraasit yang diceritakan di sini adalah cacing rambut kuda (horsehair worm).

Dimana, dikisahkan dalam film ini, siapapun yang terjangkit parasit ini otaknya akan dikendalikan dan selalu ingin menceburkan diri ke perairan. Karena di airlah parasit ini bisa menelurkan larvanya untuk memperbanyak dirinya. Parasit inu hidup di tubuh inang untuk hidup.

Jadi penasaran kan saya dibuatnya, apa sih sebenarnya cacing rambut kuda ini? Nyata atau hanya hayalan belaka?

Cacing rambut kuda itu memang benar adanya, bukan hayalan. Lalu akankah bisa menyebabkan pandemi seperti yang ada difilm yang dibahas tadi di atas? Rasanya tidak ya.

Tapi cacing rambut kuda secara alamiah memang hidup pada tubuh serangga sebagai inangnya. Cacing ini hidup menginfeksi serangga seperti jenis belalang, kecoa, jangkrik, kumbang. Menurut penelitian di Prancis tahun 2005, larva cacing ini masuk ke tubuh serangga melalui air yang diminum oleh serangga.


Yang unik dari kemampuan cacing ini adalah menguasai otak dan sistem kerja tubuh dari inangnya. Jadi ibaratnya si inangnya hidup seperti zombie. Cacing ini mengendalikan tubuh si inang ini untuk jatuh ke air, dimana di air itulah si cacing akan mengeluarkan larvanya untuk kembali memperbanyak keturunannya.

Secara ilmiah, apa yang diadaptasi difilm tersebut ya ada benarnya. Hanya saja, apakah ada kasus dimana parasit ini menjangkiti manusia?

Di daerah Jogja, banyak sekali penduduk yang menjual belalang goreng untuk oleh-oleh. Bagi saya itu menjijikan. Apalagi setelah saya tahu belalang sering dijadikan tempat hidup parasit cacing rambut kuda ini. Apa tidak berbahaya jika memakan belalang yang terjangkit parasit ini? Memang sih, belalang tersebut sudah diolah dan dimasak, kemungkinan parasit akan mati melalui pemanasan proses pemasakan. Tapi tak perlu khawatir, belalang sembah lebih sering dijangkiti oleh parasit ini dibandingkan belalang kayu.

Cacing rambut kuda atau dalam bahasa Inggris dikenal horsehair worm atau dikenal juga Gordiacea atau cacing gordian, ada juga yang menyebutnya sebagai cacing kawat, cacing ini masuk ke dalam filum Nematomorpha. Cacing ini dapat tumbuh dari 50-100 cm, bahkan ada yang bisa mencapai 200 cm.

Habitat hidup cacing ini adalah di perairan, tempat yang lembab, kolam renang, sungai, genangan air, hingga tangki air / tempat penampungan air. Itu kenapa, ketika inang yang dikendalikan oleh parasit ini, akan berusaha mencari air atau tempat yang basah untuk menetaskan larvanya.


Menurut peneliti, cacing rambut kuda ini tidak menyerang manusia. Ada sempat informasi yang menyampaikan, bahwa jika kita menginjak kecoa hingga 'mejret' maka nanti cacing yang ada ditubuh si kecoa itu akan masuk ke dalam kaki kita. Informasi ini salah, cacing rambut kuda ini tidak memungkinkan untuk masuk ke kulit manusia, terutama kulit kaki, karena kulit kaki manusia cukup tebal untuk itu. Namun, jika cacing jenis lain kemungkinan itu ada, contohnya adalah cacing tambang. Hanya saja, sifat cacing tambang tidak separasit cacing rambut kuda.

Lalu, apakah bisa menginfeksi manusi seperti pertanyaan di atas? Rasanya tidak, jika pun terjangkit ke tubuh manusia tidak akan membuat masalah kesehatan apapun. Kecuali jenis cacing hair-filaria worms yang punya bentuk mirip cacing rambut kuda. Cacing hair-filaria worms adalah cacing yang menyebabkan penyakit kaki gajah pada manusia. Beda dengan cacing rambut kuda, cacing hair-filaria worms menjangkit melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi cacing ini. Jadi perlu dibedakan ya, catat ini!

Ilustrasi cacing penyebab kaki gajah yang ditularkan melalui nyamuk .source: alodokter

Berikut ini beberapa cacing yang memungkinkan tumbuh di dalam tubuh manusia sebagai parasit, antara lain:
# Cacing pita, biasanya ada di air yang terkontaminasi telur atau larva cacing ini, pada daging setengah matang. Cacing ini akan menetap di usus manusia dengan menanamkan kepala mereka ke dinding usus. Lalu kemudian cacing ini menghasilkan telur dan larvanya dan bermigrasi ke bagian tubuh lainnya.

# Cacing pipih, cacing ini sering terdapat pada salada air mentah dan tanaman air tawar lain. Di dalam tubuh manusia cacing ini membuat rumah di usus, darah atau jaringan.

# Cacing tambang, seperti yang saya sudah jelaskan sedikit di atas.

# Cacing kremi, ini nih cacing yang suka bikin pantat gatal saat habis duduk di sembarang tempat waktu masih kecil. Bahkan ketika sudah dewasa pun saya pernah mengalaminya hihihi #jadimalu, masih kremian. Cacing ini hidup di usus besar dan rektum. Cacing betina bertelur di sekitar anus pada malam hari. Telur cacing ini lalu kemudian menempel pada pakaian, tempat tidur, dan jika menempel pada tangan lalu masuk melalui makanan ke mulut atau bahkan bisa terhirup berpotensi kembali masuk ke dalam tubuh.

# Cacing trikinosis, cacing ini masuk ke tubuh manusia jika manusia senang makan daging setengah matang yang didalamnya ada larva atau telur cacing ini. Hidup di usus, cacing ini mampu pindah ke luar usus, hingga ke otot dan jaringan.


Hmm, serem juga ya cacing-cacing ini, panjang kecil dan menggelikan. Mungkin, cacing yang lebih bersahabat ya cacing tanah, lebih bermanfaat menyuburkan tanaman, bisa jadi umpan yang hobi mancing, kemudian bisa dijadikan bahan obat tipus juga. Kalau cacing lainnya, lebih banyak mudorotnya tuh.

Kembali ke film tadi di atas. Selalu saja bisa ya membuat karya film fiksi dari bahan-bahan ilmiah, seakan-akan mampu membuat imajinasi liar itu menjadi nyata dengan dibumbui keilmiahan. Ini juga yang bisa saja diadaptasi ke film mengenai virus corona ini, yang katanya berasal dari kelelawar. Tapi akankah seseru film cacing rambut kuda, ups, film Deranged? Hmm, entahlah.

Sekian dulu catatan kekepoan saya tentang cacing rambut kuda ini. Supaya tidak termakan hoax-hoax, apalagi hasil imajinasi liar manusia. Setidaknya banyak cari informasi supaya tidak terkecoh, apalagi jaman pandemi begini, hal-hal imajinasi liar bisa saja dianggap nyata oleh korban salah informasi. Sampai jumpa dicatatan lainnya. Catatan ini diambil dari berbagai sumber ketika lagi nonton breakdown tentang film Deranged (2012). -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar