Trip Mancing di Mega Prima Fishing, Sidoarjo

Mengawali tahun 2020, sepulang dari Kediri saya langsung menuju spot mancing bandeng. Bro @kristiandwi1606 sudah di TKP duluan. Sebenarnya, dia dan saudaranya memang sudah merencanakan mancing di sana. Saya yang tahu, ingin juga ikutan. Kebetulan alat mancing selalu ready di bagasi SiDat. Kebetulan sekalian menjajal reel baru.


Berbekal shareloc saya menuju TKP dengan Google Maps. Lokasinya cukup terpencil, jalan menuju lokasi ya sempit, hanya mepet pas 2 mobil dengan arah berlawanan. Nama tempatnya Mega Prima Fishing. Lokasinya ya dekat dengan bandara Juanda, dan di sana memang areal pertambakan ikan darat. Tepatnya di Jalan Kalanganyar, Sedati - Sidoarjo, Jawa Timur.


Tiba di lokasi, ternyata luas parkirannya, begitupun tambaknya luas dan besar, fasilitasnya lengkap, kamar mandi/WC, rumah makan, hall untuk acara khusus. Tempatnya layaklah, lebih baik ini jika dibandingkan tempat mancing patin nila yang di daerah Tlocor.



Sampai lokasi di sana sudah banyak pengunjungnya, sisi kolam pun sudah ramai. Kolam bandeng yang dituju. Pas saya datang, sudah angkat ikan 8 ekor, kisaran itu saya lupa.

Area parkirnya luas sekali, bisa menampung banyak mobil, apalagi motor. Hanya saja, masih beralaskan tanah, jika musim hujan bakal belok-becek deh, bikin kotor karpet mobil. Andaikan dipaving blok, makin kece tempat ini. Foto diambil dari dalam, dari arah kolam yang dekat pencabutan duri dan bakar ikan.

Pas saya ke sana, saya persiapkan piranti dan lempar. Total saya hanya dapatkan tiga ekor ikan bandeng coy. Kalau ditimbang, itu beratnya 0,62 kg. Tapi total tim kita mancing ini.

Nah di lokasi yang saya lingkari ini yang hari ini paling banyak strike bandeng, dari yang besar hingga kecil. Pokoke strike terus di lokasi itu. Entah umpannya yang tokcer atau memang di sana sarangnya bandeng.

Ada yang menarik dalam trip mancing kali ini. Selain dapat ikan, saya juga dapat manusia. Ih, koq bisa? Iya bisalah, wong kail pancing saya nyangkut ke tangan salah satu pemancing yang kebetulan lewat di belakang saya ketika saya lagi mau melempar kail ke tengah kolam. Nyangkut ke telapak tangannya.

Wah, bener-bener deh, cari masalah saya ini dalam hati. Untung saja orang yang tangannya saya sangkut ini tidak marah dan menghantam saya. Saya tahu dia marah, menahan sakit juga. Dia lagi pun tak menyabut kail itu sendiri, justru saya diberi 'hukuman' tanggung jawab mencabut kail itu. Padahal saya sangat ngeri dengan hal ini. Dengan keberanian yang saya miliki dan tanggung jawab atas kesalahan saya, saya coba mencabutnya dan berhasil. Telapak tangan bapak itu moncor darah.

Selang beberapa menit dari peristiwa itu, langsung deh efek psikologisnya saya terima, saya tiba-tiba berkunang-kunang dan nyaris ambruk. Untung saja yang masih sempat mengatur ritme, saya perlahan-lahan duduk, mencoba kuat melawan 'serangan' panik ini. Saya duduk, dan minum untuk mentralisir 'sawan'. Selang beberapa menit, mengolah pikiran dan nafas, saya pun kembali normal. Bayangan darah, rasa sakit dan kengerian itulah yang membuat saya nyaris pingsan.

Ini jadi pengalaman tersendiri buat saya di awal tahun 2020 ini. Sekaligus ke depannya saya harus berhati-hati lagi dalam menekuni hobi mancing ini. Salah-salah, apes-apes akan berakibat membahayakan orang lain, bahkan juga bisa saja diri sendiri.


Lokasi mancing di sini menurut saya oke, luas tempatnya, banyak kolamnya, mau pilih mancing apa, tinggal pilih saja. Kemudian ada fasilitas restonya, membuat tempat ini cocok sebagai tempat menghabiskan waktu akhir pekan bersama keluarga.



Hanya saja lokasinya yang cukup jauh dari jalanan utama, menjadi tantangan tersendiri sih, ya menurut saya yang bukan asli orang daerah sini. Soalnya mau masuk menuju lokasi rasanya jauh sekali.


Harga per kilo bandeng di sini Rp 35.000,-. Nah di sini juga ada sedia jasa cabut duri, per ekornya Rp 3.000,-. Jika mau dibakar di sini untuk dibawa pulang itu bayarnya Rp 12.000,- (sudah include cabut durinya).

Pencabut duri ikan bandeng sedang melakukan pekerjaannya, per ekor 3rb, lumayan jika ramai pengunjung, penghasilannya jika dihitung per ekor

Menarik sih saya melihat keahlian pencabut duri ikan bandeng ini, dengan telaten sekali ikan-ikan bandeng segar, dibelah, dibersihkan dan dikuliti duri-duri halusnya. Memang ada bagian daging-daging yang terbuang, tapi di sana tempat melekat duri halus yang sangat mengganggu ketika kita makan ikan bandeng. Hasil dari cabut durinya menurut saya efektif, meski tidak 100% menghilangkan duri halusnya, tapi saya yang suka rempong dengan duri bandeng bisa menikmati ikan bandeng goreng dengan santuy sambil nyocol dengan sambel terasi #mantab.

Bagi yang mau menyalurkan hobi bersama keluarga, tempat ini bisa jadi tujuan menghabiskan akhir pekan. Saya merekomendasikan lokasi ini untuk mancing. Selamat mencoba ya. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar