Mengenal Kisah Santo Paulus (Saulus)

Santo Paulus sangat dikenal dalam gereja, sosoknya penting setelah St. Petrus dalam sejarah gereja, dengan tidak mengesampingkan rasul-rasul lainnya.

Dulu, ketika saya kecil saya merasakan bahwa tokoh-tokoh itu hanya khayalan, bak kisah-kisah epik legenda. Seiring waktu, saya sadar semua itu nyata dan tercatat sejarah. Gereja Katolik yang saya yakini menyandarkan semuanya kepada catatan sejarah.


Semua didasari bukan atas dasar klaim, misalnya abad-abad awal sebelum kelahiran Yesus, ada nabi-nabi pendahulu. Tapi bapa-bapa gereja tidak mengklaim bahwa nabi-nabi itu seorang Kristen, para bapa gereja tetap menganggap mereka adalah nabi pada masanya, yang punya nubuat-nubuat untuk masa depan. Sekali lagi tidak ada klaim-klaim yang memberi mereka gelar santo atau santa. Mereka tetap nabi pada masanya.

Kembali ketopik, saya ingin tahu tentang kisah dari Santo Paulus, hingga dia menjadi pengikut Yesus dan kiprahnya menjadi tonggak penting dalam kekristenan hingga saat ini.


Dia dilahirkan dengan nama Saulus. Saulus dikenal sebagai orang Tarsus, itu kenapa ada sebutan Saulus dari Tarsus.

Saulus lahir sebagai orang Yahudi, dari Suku Benjamin. Kental dengan kebudayaan Yunani. Saulus ketika itu berkewarganegaraan Romawi. Tarsus sendiri merupakan tanah kelahirannya, yaitu Kota Tarsus tanah Kilikia (saat ini merupakan bagian dari negara Turki). Saulus lahir diperkirakan tahun 3M.

Saulus besar di Yerusalem, dibawah bimbingan Gamaliel. Gamaliel merupakan Rabi Yahudi yang sangat terkemuka dan sangat disegani diantara tiga aliran Yahudi yaitu Farisi, Saduki dan Eseni.

Saulus sendiri berpegang pada aliran Yahudi, Farisi, dikenal merupakan aliran Yahudi yang sangat keras, sangat taat pada Hukum Taurat. Pada masa mudanya, Saulus dikenal sebagai penganiaya para pengikut Kristen mula-mula. Sebelum Saulus mengenal Kristus pada akhirnya.


Pertobatan Saulus
Pertobatan Saulus terjadi karena kehendak Yesus sendiri yang memilihnya dan juga jawaban Saulus atas panggilan Yesus tersebut.

Terjadi ketika perjalanan Saulus ke Damaskus atau Damsyik. Sejarah coba mengulik kapan itu terjadi, diperkirakan terjadi pada tahun 33-36M (34M). Ketika itu Saulus meminta kewenangan kepada imam-imam besar Yahudi, agar ketika dia menemukan laki-laki atau perempuan pengikut Kristus, dia bisa langsung membawa dan menyeret mereka ke Yerusalem untuk dihukum.

Ketika sedang dalam perjalanan menuju Damaskus atau Damsyik bersama pengikutnya, diperjalanan Saulus dan pengikutnya dihadang oleh cahaya terang yang memancar dari langit mengelilinginya. Saat itu waktu tengah siang hari. Cahaya dari langit itu begitu menyilaukan.

Ilustrasi

Serombongan itu pun jatuh ke tanah. Tiba-tiba terdengar suara yang entah dari mana asalnya, yang berkata dalam bahasa Ibrani,
"Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
"Sukar bagimu menendang ke galah rangsang."

Saulus melemparkan pertanyaan, menjawab suara itu. "Siapakah Engkau, Tuhan?"

"Akulah Yesus orang Nazaret yang kau aniaya itu."

Saulus menanggapi suara itu, "..Apakah yang harus kuperbuat?"

"Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu."
"Aku menampakan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kau lihat daripada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan."


Setelah itu, bangunlah Saulus dengan dibantu para pengikutnya. Namun Saulus tak dapat melihat. Saulus kemudian dituntun menuju Damsyik.

Tiba di Damsyik Saulus tinggal di rumah Yudas. Selama tiga hari lamanya Saulus tak bisa melihat, dan tidak makan dan minum. Saulus hanya berdoa. Setelah tiga hari, Saulus mendapat penglihatan, bahwa ada seorang bernama Ananias, masuk ke dalam dan menumpangkan tanganya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.

Ananias merupakan salah satu murid Yesus yang tinggal di Damsyik. Ananias dipilih Tuhan dalam karya penyelamatan Nya untuk menjadi petunjuk bagi Saulus, menggenapi penglihatan Saulus.

Pada awalnya Ananias sempat meragukan, karena Ananias tahu bahwa Saulus adalah penganiaya para pengikut Kristus selama ini. Namun Tuhan punya kehendak lain.

"Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."

Ananias pun menggenapi apa yang Yesus perintahkan. Saulus pun dapat melihat kembali. Kemudian Saulus dibaptis. Setelah dibaptis, kehidupan Saulus berubah, kini dia adalah pengikut Kristus. Saulus pun mengganti namanya menjadi Paulus. 

Perjalanan awal Paulus memberitakan Yesus adalah ke tanah Arab, lalu kemudian kembali ke Damaskus atau Damsyik.

Usaha Paulus memberitakan tentang Yesus ini mendapatkan perlawanan dan kebingungan orang-orang Yahudi kala itu. Karena orang Yahudi tahu kiprah Saulus (Paulus) selama ini, dan mereka tahu tujuannya datang ke Damsyik untuk apa. Tetapi di Damsyik Paulus justru melakukan hal yang sebaliknya. Orang-orang Yahudi berusaha membunuh Paulus. Murid-murid Yesus lain  menyelamatkan Paulus, dan membawanya keluar Damsyik.

Paulus pergi ke Yerusalem untuk bergabung bersama dengan murid Kristus lain. Namun murid-murid lain takut pada sosok Saulus. Barnabas salah satu murid Yesus membantu menjelaskan apa yang terjadi pada Saulus hingga kini menjadi murid Yesus.

Barnabas adalah salah satu anggota jemaat mula-mula di Yerusalem, yang berasal dari Siprus. Nama aslinya Yusuf. Barnabas adalah nama panggilan dari para rasul yang lain. Barnabas sendiri mempunyai makna 'anak penghiburan'. Barnabas adalah orang Yahudi dari keturunan suku Lewi. Ia dikenal sebagai penginjil di Anthiokia dan Siprus dan menjadi teman seperjalanan Paulus.

Di Yerusalem Paulus bertemu juga dengan Yakobus dan tinggal bersama Simon Petrus selama 15 hari.


Paulus dikenal sebagai rasul yang memberitakan injil diluar orang Yahudi. Karena Yesus memilih Paulus sebagai alat-Nya menyebarkan karya penyelamatan Allah kepada bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.

Adalah ketika Konsili Yerusalem (48M), sempat terjadi diskusi panjang akan keselamatan yang datang dari Yesus hanya untuk diantara bangsa Yahudi atau juga bangsa lain. Paulus juga sempat berselisih paham dengan Simon Petrus mengenai hal ini. Namun pada akhirnya, dicapailah pemahaman yang sama.

Dimana:
1. Untuk menikmati karya penyelamatan Yesus, orang tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu.
2. Orang-orang Kristen yang bukan berasal dari latar belakang Yahudi tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan pantangan Yahudi (misalnya perihal tentang sunat dan memakan makanan yang diharamkan).
3. Paulus mendapatkan mandat memberitakan Injil ke daerah-daerah berbahasa Yunani.


Paulus terus menyebarkan injil Kristus kepada semua orang. Walau terkadang mendapatkan tentangan dari pengikut Kristus Yahudi. Namun itu tidak menyurutkan mengabarkan Kristus kepada semua orang.

Pada akhir karyanya, Paulus ditangkap oleh tentara Romawi, atas tuduhan membawa orang-orang bukan Yahudi ke Bait Allah.

Paulus dibawa kehadapan Gubernur Romawi saat itu Antonius Feliks di Kaisarea. Paulus ditahan selama dua tahun, sampai Gubernur Romawi yang baru Perkius Festus. Paulus mengajukan banding ke Kaisar, sehingga kasusnya ditindaklanjuti ke Roma. Karena hanya mereka yang berkewarganegaraan Roma sajalah yang bisa mengajukan banding ketika dihadapkan pada pengadilan.

Paulus dibawa ke Roma dengan kapal laut. Dalam perjalanannya, sempat karam dan terdampar di Pulau Malta, di sana Paulus bertemu dengan Publius. Publius merupakan gubernur di pulau itu. Akhirnya menjadi uskup Kristen pertama di pulau itu. Menjadi bangsa pertama yang menjadi Kristen. Selama tiga bulan terdampar di pulau itu, Paulus banyak melakukan karya Allah, menyembuhkan orang tua Publius, menyembuhkan orang-orang sakit di sana.

Di Roma Paulus menghabiskan 5,5 - 6 tahun masa pelayanannya sebagai tahanan di dalam penjara.

Selama menjadi murid Yesus dan selama melakukan pengajaran ke banyak tempat, Paulus banyak menuliskan surat. Surat-surat itu berisi ajaran teologis tentang Kristus dan kabar karya penyelamatan Yesus. Para ahli mencatat beberapa hal, surat yang memang hasil tulisan Paulus atau yang mengatasnamakan Paulus. Surat-surat itu terbagi dua yaitu surat-surat Pauline (karya Paulus) dan surat-surat deutero Pauline (mengatasnamakan Paulus).

Surat-surat Pauline, antara lain:
+ Surat 1 Tesalonika
+ Surat 1 Korintus
+ Surat 2 Korintus
+ Surat Galatia
+ Surat Roma
+ Surat Filipi
+ Surat Filemon

Surat-surat Deutero Pauline, antara lain:
+ Surat Kolose
+ Surat Efesus
+ Surat 2 Tesalonika
+ Surat 1 Timotius
+ Surat 2 Timotius
+ Surat Titus


Bagaimana Paulus wafat? Tidak ada tertulis dalam Alkitab tentang bagaimana Paulus wafat. Namun, diperkirakan Paulus wafat dengan cara dipenggal pada masa pemerintahan Kaisar Nero pada pertengahan tahun 60-an.


Jalan panjang Saulus, hingga akhirnya menjadi alat penting Yesus dalam menyebarkan karya penyelamatan Allah terhadap manusia tidak hanya bagi orang Yahudi, tapi kepada semua orang.

Meskipun Yesus terlahir sebagai orang Yahudi, lahir, besar dan wafat di Yahudi, serta banyak melakukan mukjijat di tanah itu, ternyata keselamatan dari Allah tidak terbatas di sana. Melalui murid-murid-Nya, karya Allah disebarkan lagi ke seluruh dunia.

Kini tugas itu dilanjutkan oleh para misionaris, oleh para klerus, imam yang tersebar di seluruh dunia, untuk membimbing umat-umat Allah, agar hidup seturut kehendak Bapa di Surga.

Saya makin menyadari karya Yesus itu nyata, dari kelahirannya, karyanya ketika hidup, wafat hingga bangkit, lalu dilanjutkan para murid setelah roh kudus turun, menyebar dan terus menyebar.

Kita yang lahir dijaman sekarang ini pun diberikan utusan yang sama, memberitakan Injil kepada siapapun, karena Yesus akan datang lagi nanti pada akhir jaman.

Semoga kisah singkat dari Santo Paulus ini bisa memberikan kita kekuatan, semangat untuk terus jadi saksi Yesus di dunia, dengan perkataan dan perbuatan, terhadap sesama tanpa memandang perbedaan. Semoga demikian, Tuhan memberkati. -cpr-

Sumber Informasi:
Paulus dari Tarsus. Wikipedia | diakses 24 Januari 2020
Gamaliel. Wikipedia | diakses 25 Januari 2020
Simon Petrus. Wikipedia | diakses 25 Januari 2020
Konsili Yerusalem. Wikipedia | diakses 27 Januari 2020
Barnabas. Wikipedia | diakses 27 Januari 2020
Publius. Wikipedia | diakses 27 Januari 2020

Posting Komentar

0 Komentar