Depot Janur Kuning, Lawang

Pagi ini demi urusan tugas, saya dan tim trio kwek-kwek pergi menuju Pasar Lawang, arah Malang. Di sana kami harus mencari sesuatu yang urgent.

Karena berangkat pagi, ya gak pagi sekali juga, masih jam 08:30 lah, kita jadi gak sempet sarapan. Soalnya kita buru-buru harus dapatkan sesuatu itu, takut kehabisan atau takut barang tidak ada, jadi kita bisa manuver nyeser ke tempat lainnya.

Sampai di lokasi, kami berhasil menemukan yang kami cari. Karena lapar, kami cari makan di sekitar Pasar Lawang. Ada tempat makan, namanya Depot Janur Kuning. Nampak di spanduknya jual makanan. Kita mampirlah ke sana.


Kita duduk dan lihat price list menu. Hmm, lihat-lihat, harganya lumayan juga ya. Padahal awal bulan lho, tapi setingan mind set tanggal tuanya masih bertahan.

Akhirnya, pilih-pilih menu, saya menjatuhkan pilihan pada menu Nasi Bali Telur, tertulis di sana Rp 13.000,- per porsi. Minumnya saya pilih jus sirsat di sini biasa menyebutnya begitu, tapi sama lah dengan jus sirsak, harganya Rp 8.000,- per gelas.


Tunggu sebentar makanan tiba. Saya cukup dibuat terpana ketika menu datang. #wew, realistis sekali judul menu dan kenyataannya. Saya pesan nasi bali telur dan datangnya sangat sesuai sekali, yaitu nasi putih, dengan menu masakan telur bali + bumbunya + sambel sedikit + tahu. Yups hanya itu, tidak ada sayur seperti buncis atau mie atau apapun. Ya awalnya saya kira ada pelengkapnya, ternyata memang jujur sekali menunya. Untuk porsinya ya, saya rasa porsi perempuan ini.

Padahal enak, sayang saja dengan harga segitu tidak dapat sayur, ternyata Lawang itu lebih high kelasnya ya daripada Pandaan, Pasuruan

Segelas jus sirsaklah yang akhirnya mengenyangkan, dan jadi penghibur 'kejujuran' yang saya lihat. Hmm, mungkin saya harus coba menu lain untuk membuktikannya.

Saya suka jus sirsaknya, segar

Pernah ada ungkapan, ketika wisata kuliner atau jajan di tempat makan baru, pilihlah menu makan terenak di sana, karena di situ jadi barometer menu-menu yang lain.

Tapi saya pikir, buat saya pribadi justru sebaliknya, saya akan coba ke menu sederhana yang paling murahnya dulu, karena ingin tahu bagaimana 'pelayanan' pada yang 'papa', jika oke, berarti untuk yang 'enak' pasti enak lagi. Saya punya prinsip terbalik dibandingkan orang-orang optimis, dimana berpikir hal terburuk, karena ketika dapat yang terbaik kita sudah pasti bisa menerimanya. Yang buruk saja mampu, apalagi yang baik. #intermesso

Buat yang mampir atau mau mampir, cobalah menu lain ya. Kalau kita sih ya tidak rekomended menu yang saya pilih. Tapi kalau boleh jujur, enak sih masakannya, tapi ya mbok yao dikasi sayur barang buncis atau mie atau apa gitu dikit lah. Tidak perlu merubah harga lah. Ini sih saran saja.

Segitu aja deh catatan saya. Sarapan pagi saya di Pasar Lawang, ketika cari strawberry. Sampai jumpa dicatatan lainnya. Buat yang orang Malang dan sekitarnya, yang pernah mampir ke sini dan punya pengalaman menarik, bisa share dong, siapa tahu kita kepo dan balik lagi, kan tujuan yang dicari ada di sini, pastinya akan ke sini-sini lagi. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar