Martabak Manis Babel Favorit

Setiap kali pulang, makanan jajan yang sering nganenin adalah martabak manis. Memang sih, di  ibukota martabak manis ada, bahkan dimana-mana juga ada. Kalau soal rasa secara umum ya sama-sama saja, namanya juga martabak manis. Tapi kalau soal lidah, bagi saya berbeda.

Saya punya langganan martabak manis yang biasa saya beli. Tapi pas saya mau beli eh pas tutup. Akhirnya saya belilah martabak manis lain dengan brand berbeda. Lokasi gerobaknya itu masih satu jejeran dengan martabak langganan yang saya suka.


Lokasinya di Jalan Ciremai Raya, dekat dengan ATM BCA Ciremai Raya. Namanya adalah martabak "Babel Favorit". Apakah rasany juga seperti namanya, favorit?

Kalau tidak salah, saya ini pernah mencobanya. Hmm, tapi kapan saya lupa. Waktu saya coba itu tidak sempat mencatatkannya, jadinya saya lupa kan. Untuk kali ini saya harus catatkan, supaya tidak abai dan bisa jadi pembanding.

Saya beli martabak manis rasa coklat keju, harga seporsi itu Rp 45.000,-. Cukup kaget juga sih waktu tahu harganya segitu, biasanya beli martabak manis gak semahal itu. Tapi okelah, coba, mungkin ada yang spesial.

Setelah jadi, saya coba makan, hmm, rasanya sih okelah, rasa standar sebuah martabak tersampaikan. Tapi ada yang aneh, ketika saya makan martabak ini tidak ada rasa ketagihan. Rasanya flat, kejunya tidak ada gurih-gurihnya, kemudian rasa coklatnya juga biasa aja, meskipun coklat yang ditawarkan ini dari silverqueen. Hanya itu sih catatan saya ketika makan martabak ini. Jika ditanya enak, iya enak sih, tapi flat.


Jika dibandingkan dengan harganya segitu rasanya kurang worth it untuk rasa flat. Jika harga segitu bikin nagih itu baru okelah. Tapi untung juga harga segitu, jadi kepentok gak kepengen lagi ya sudah.

Tapi balik lagi, ini soal selera. Nah buat kalian orang Cirebon yang pernah nyoba martabak ini dan memang suka dan punya pendapat berbeda boleh deh komentar di bawah, supaya memperkaya selera lidah. Sepertinya segitu dulu deh catatan saya, setidaknya catatan ini bisa jadi pembanding dilain waktu, siapa tahu lain waktu beli lagi dan rasanya sudah berbeda, why not. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar