Sudah Saatnya Waspada Hipertensi


Untuk kesekian kalinya saya diingatkan soal kesehatan. Usia produktif generasi saat ini nampaknya rentan sekali dengan penyakit berat yang mengurangi angka harapan hidup. Dibuktikan dengan banyak yang meninggal diusia yang relatif muda akibat penyakit.

Entah karena stroke, serangan jantung, ginjal, diabetes hingga hipertensi dan masih banyak penyakit berat lainnya seperti berbagai jenis kanker. Orang-orang terdekat saya sudah banyak yang kena, ada yang nyaris dan ada yang lewat. Sebenarnya dari mereka saya sudah diingatkan akan bahaya penyakit berat tersebut.

Tapi apa daya, tuntutan hidup di ibukota yang padat, demi efisiensi terkadang mengabaikan hal lain yang lebih penting, yaitu kesehatan.

Saya tidak tumbuh normal seperti adik-adik saya, untuk gemuk saja sulit, dengan standar makan sama adik-adik saya bisa sampai pada indeks tubuh yang normal, sedangkan saya selalu dibawah ideal. Pengaruh sakit muntaber akut ketika balita berdampak hingga kini.

Awalnya saya merasa baik-baik saja dengan kesehatan, paling sakit normal soal maag dan masalah pencernaan ya paling diare atau menci-menci. Tapi sekarang sepertinya saya merasakan ada penyakit lain yang menghantui saya.

Sejauh ini saya belum berani memeriksakannya ke dokter atau rumah sakit, karena prosedur periksanya harus melalui darah, otomatis harus disuntik atau dilukai dengan jarum, itu yang buat saya ogah ke sana. Nampaknya memang tidak ada cara lain untuk mendiagnosa penyakit tanpa melukai ya. Karena itu saya tidak kepikiran memeriksakan ke dokter. Sesekali pernah ke dokter untuk periksa gula darah, dan untung saja hasilnya normal.

Hanya saja saya khawatir dengan hipertensi, tekanan darah tinggi. Memang saya ada bakat darah tinggi alias emosian hahaha, tapi itu diluar konteks medis. Kembali ke netbook, ya saya sepertinya menyadari ada hipertensi beberapa tahun terakhir, kerap merasakan pusing dan tegang di bagian leher setelah mengkonsumsi daging-dagingan, kopi, efeknya adalah mata kaya kunang-kunang, rasa tidak enak dibadan kaya greges.

Panduan saya hanya beberapa literatur yang saya baca, yang saat ini akan saya rangkum, sehingga memudahkan saya mencari informasi tentang penyakit hipertensi ini.

Awal mula saya mulai punya gejala-gejala mirip hipertensi ini sejak saya bekerja di lapangan, karena sering di luar kantor, jadi sering lapar, mau tidak mau kalau makannya banyak budget operasional membengkak, sedangkan kantor dimana saya bekerja saat itu "miskin", boro-boro memperhatikan karyawannya, ya leasing jaman batu, berlabel "jaya-jaya-jaya", berkantor di Ruko Pecenongan, dekat Hotel Red Top.

Otomatis carilah tempat makan yang murah meriah, dapat ayam. Ketemulah itu nasi padang under 10K. Nah sering saya makan itu nasi padang, tahu sendiri nasi padang itu makanan jahat, minyaknya itu bisa bikin orang-orang tua berpenyakit komplikasi dalam masalah. Tiap hari makan padang terus, tanpa kombinasi makanan lain supaya seimbang. Dari situlah timbunan-timbunan biang penyakit. Ditambah lagi, saya minim sekali olahraga, karena lelah kerja di jalanan, waktu libur buat istirahat. Rasanya tiap hari bangun kerja itu badan lengket sekali ke kasur, karena lelahnya.

Nah dari situ, lama kelamaan saya baru menyadari efek dari kebiasaan buruk itu tadi setelah saya makan steak daging 250 gr. Setelah makan, saya langsung merasa badan jadi tidak nyaman, kepala berat, leher tegang, pokoknya rasa-rasa seperti masuk angin, tapi tidak lagi masuk angin toh sebelumnya fit. Baca-baca litetatur, dugaan awal ya mengarah pada ke hipertensi.

Pernah juga, saya waktu itu ada aktivitas non stop begadang, waktu itu saya tugas jaga paman saya yang mengalami stroke. Semalaman tidak tidur, membuat pengaruh pada tekanan darah, tensi saya itu bisa sampai 140. Tapi itu saya pikir wajar, karena kurang tidur. Pernah waktu sepulang habis trip ke Flores antar tanta, waktu itu memang saya melakukan trip panjang, cukup melelahkan karena dapat angkutan umum yang ngeteng, otomatis kelelahan, tensi saya sampai 160. Dari situ, nampaknya saya memang punya potensi ke arah hipertensi.

Ditambah lagi kemarin ini, saya coba minum kopi, memang sih saya sangat kurangi bahkan semi anti minum kopi. Tapi karena saat itu saya ngantuk berat, jadi saya minum kopi. Tidak lama setelah minum, badan jadi greges, mata jadi berkunang-kunang, lihat tulisan dikomputer jadi ngeblur semua. Waduh, parah juga nih. Baca-baca literatur, dugaannya kembali mengarah ke hipertensi. Hmm, saya nampaknya wajib waspada, karena dampak hipertensi akan sangat parah, terutama ke stroke, yang kini jadi penyakit pasaran menyerang usia-usia produktif.


Untuk itu, saya mau cari tahu apa itu hipertensi, menambah wawasan. Mari kita simak, apa itu hipertensi yang saya rangkum dari beberapa artikel yang saya baca diinternet.


Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Mereka yang didiagnosa mengalami hipertensi ketika tekanan darahnya berkisar diatas 140/90 mmHg, dan yang dianggap parah sekitar 180/120 mmHg ke atas.

Tekanan darah adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah (baca: arteri). Tekanan darah dapat berubah sewaktu-waktu bergantung pada aktivitas yang kita lakukan.

Tekanan darah yang normal adalah berkisar pada 120/80 mmHg.

Nah, membaca ukuran tekanan darah pada tensimeter. Saya gunakan contoh, 180 merupakan angka sistolik yang artinya menujukan pada saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan 120 merupakan angka distolik yang artinya saat jantung dalam keadaan rileks saat mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah.

Jadi sistolik merupakan angka tekanan darah maksimal dan distolik merupakan angka tekanan darah minimal. Sederhanya bisa dipahami seperti itu.

Secara umum, jika kondisi ini dibiarkan akan menyebabkan penyakit lain seperti jantung koroner gagal jantung, gagal ginjal, kebutaan, dan stroke.

Tekanan darah tinggi sering tidak menunjukan gejala. Itu kenapa banyak yang menganggap hipertensi membunuh secara diam-diam. Namun, bagi yang perhatian pada kesehatan, perlu memahami  gejala-gejala yang bisa dirasakan jika ada diindikasikan mempunyai masalah tekanan darah tinggi, antara lain:
  • sakit kepala sedang hingga parah;
  • pising;
  • penghlihatan terganggu, buram dan seperti berkunang-kunang, nampak ngeblur, tidak fokus;
  • mual;
  • merasa lelah;
  • detak jantung tidak teratur;
  • nyeri di dada, berikut sensasi berdetak di dada, leher dan telinga.

Untuk itu, supaya lebih memastikan apa yang dirasakan, rutin memeriksakan tekanan darah untuk melihat range tekanan darah kita disetiap waktu. Umumnya, pasien hipertensi dengan status gawat menyadarinya setelah terlambat, umumnya ketika sudah terkena stroke akibat hipertensi.

Lalu apakah yang menyebabkan hipertensi secara umum? Berikut ini adalah rinciannya:
  • Merokok. Jangan dikira, merokok itu hanya membahayakan paru-paru. Ternyata, merokok itu menyebabkan lonjakan tekanan darah sistolik 4 mmHg. Penyebabnya adalah pengaruh nikotin, reaksi kimianya membuat penyempitan pembuluh darah.
  • Makanan tinggi sodium alias konsumsi garam berlebihan. Betul, sayur tanpa garam itu hambar, garam itu memang gurih dan melezatkan makanan. Maksimum konsumsi garam harian kita adalah 2.000 - 2.300mg.
  • Obat-obatan. Obat ginjal dan obat jantung cenderung memicu tekanan darah tinggi. Bahkan pil KB dan obat sakit flu pun bisa memicu kenaikan tekanan darah.
  • Konsumsi alkohol berlebihan.
  • Konsumsi kopi berlebihan. Dibeberapa kasus tertentu, jika sudah ada benih hipertensi, minum kopi sedikit saja dengan mudah memicu gejala-gejala hipertensi.
  • Kelelahan dan kurang tidur juga bisa memicu kenaikan tekanan darah.
  • Kelola stres dengan baik. Secara tidak langsung, stres berat akan menaikan tekanan darah lho.


Bagaimana mengobati hipertensi? Kalau saya berpendapat sih ya, tidak bisa disembuhkan alias dikembalikan normal itu tidak bisa. Mengurangi dampak lanjutan hipetensi jadi sangat penting, melihat dampak mengular dari penyakit lainnya cukup berbahaya jika tidak diatasi sejak awal. Caranya:
  • berhenti merokok;
  • diet seimbang (diet garam);
  • berhenti minum-minuman beralkohol;
  • olahraga teratur;
  • melakukan pola hidup sehat, bangun dan tidur sesuai jam idealnya;
  • selalu berpikiran positif.
Itulah beberapa catatan yang agak ilmiah tentang bagaimana dan apa itu hipertensi. Catatan ini setidaknya membantu saya agar lebih berhati-hati sejak saat ini, karena potensi sudah ada, jangan memperparah keadaan diumur yang akan datang. Sehat adalah dambaan semua orang, termasuk saya, jangan sampai masuk RS dan merasakan 'kebengisan' jarum-jarum suntik, demi menghindari itu, saya setuju untuk melalukan pencegahan daripada tidak bisa diobati sama sekali. -cpr-


Sumber:
Halo Sehat. Hipertensi Adalah Darah Tinggi | diakses 08 November 2018
Wikipedia. Tekanan Darah Tinggi | diakses 08 November 2018

Posting Komentar

0 Komentar