Memahami Bahasa Isyarat

Pernahkan bertemu atau berada di lingkungan mereka yang berkebutuhan khusus, dalam hal ini mereka yang tuna wicara bahkan tuna rungu? Pastinya pernah lah ya, atau kalau tidak pun, pasti pernah melihat asisten pembaca berita yang sering tersemat di layar televisi ketika pembacaan berita? Beliau ini yang memberikan isyarat tentang berita yang sedang dibacakan oleh presenter berita utama. Kalau tidak mengetahui juga, hmm, sungguh 'sempurnanya' hidup mu?

Saya ingat dulu ketika sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama, pernah punya teman yang berkebutuhan khusus. Dia tunarungu dan tunawicara. Namanya Sherly. Entah dia sekarang dimana, saya sudah lost contact dengannya ketika saya pindah sekolah SMA.

Berteman dengan teman yang berkebutuhan khusus dalam hal ini memang sedikit kerepotan dalam berkomunikasi. Komunikasi verbal kita hanya berdasarkan isyarat. Kalau kepepet tidak paham juga, akhirnya via tulisan deh.

Saat itu saya tidak begitu memahami soal bahasa isyarat atau sistem isyarat yang umum digunakan mereka yang berkebutuhan khusus seperti ini. Jadinya ya pakai isyarat seadanya.

Beberapa kali sejak saya mulai sering menggunakan angkutan umum, ketika saya menggunakan rute Tj.6M, bus yang saya tumpangi sering juga ditumpangi anak-anak yang berkebutuhan khusus seperti yang sedang saya bahas. Kalau tidak salah di kawasan Semanggi. Entah, apakah ada sekolah khusus di sana atau memang mereka transit di sana. Tujuan mereka itu biasanya ke Halte Manggarai. Mereka biasanya berkelompok, terkadang ditemani guru atau mentornya, mungkin sama-sama komuter pulang ke rumah masing-masing.

Saya sering mengamati cara mereka berkomunikasi satu sama lain. Yang unik adalah cara mereka memberikan isyarat. Terkadang, saya bertanya dalam hati, apakah yang mereka bicarakan. Apakah satu sama lain mengerti dan memahami apa yang diisyaratkan itu? Lalu bagaimana mereka di sekolah menangkap semua materi pelajaran. Sedangkan setiap pelajaran perlu penjelasan yang biasanya di sekolah umum dijelaskan dengan verbal berkata-kata.

Dari kekepoan inilah, akhirnya saya searching, mencoba membaca dan memahami sedikit apa itu bahasa isyarat atau sistem isyarat.

Bahasa isyarat adalah bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tunuh, gerak bibir dan gerak tubuh. Gerak tubuh ini terkadang merupakan kombinasi dari  bentuk tangan, gerak tangan, lengan, hingga tubuh, ekspresi wajah guna menyampaikan apa yang dipikirkan. Seperti yang sudah saya singgung di atas, penggunanya adalah mereka yang berkebutuhan khusus.

Bahasa isyarat ini unik ditiap negara dan belum ada bahasa isyarat internasional yang dipahami bersama. Bahkan di negara yang punya bahasa tulis sama, bahasa isyaratnya bisa berbeda. Malah ada yang bahasa tulisnya berbeda, bahasa isyaratnya ada kesamaan. Ini yang membuat bahasa isyarat unik.

Meski begitu, secara umum ada hal yang bisa dipahami mereka yang menggunakan bahasa isyarat satu sama lain. Sebagai menambah pengetahuan kita, ada baiknya kita memahami bahasa isyarat yang berlaku di Indonesia.

Di Indonesia dikenal bahasa isyarat Indonesia disingkat BISINDO. BISINDO ini dikembangkan oleh kerjasama lembaga donatur dari Jepang, Chinnese University of Hongkong, dan Universitas Indonesia.

Tidak hanya BISINDO di Indonesia juga dikenal SIBI atau sistem isyarat bahasa indonesia. Sistem isyarat ini dikembangkan oleh orang-orang dengar tanpa melibatkan orang tunarungu, dalam pendidikan luar biasa. SIBI dikembangkan guna mempresentasikan bahasa Indonesia pada tangan, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kosa kata isyaratnya sendiri lebih banyak diambil dari bahasa isyarat Amerika.

Dalam dunia pendidikan formal (pendidikan khusus), SIBI lebih sering digunakan sebagai bahan atau metode pengajaran kepada siswa tunarungu dan tunawicara. BISINDO sejauh ini belum dipercaya sebagai bahasa pengantar yang efektif. Meskipun dalam penggunaannya, BISINDO lebih mudah dipahami dibandingkan SIBI.

Beberapa contoh bentuk sistem isyarat yang umum digunakan, yang tercatat pada kamus SIBI bisa lihat ke tautan ini.

Pengajaran atau tugas memberikan pembelajaran tentang bahasa isyarat ini kepada mereka yang berkebutuhan khusus dal hal ini tunarungu dan tunawicara dijamin oleh hukum internasional, dalam Konvensi Hak Penyandang Disabilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa pasal 24 ayat 3.

Nah sedikitnya kita bisa memahami mengenai bahasa isyarat dan sistem bahasa isyarat. Setidaknya bisa menjadi tambahan informasi. Syukur-syukur bisa belajar sedikit-sedikit untuk sekedar tahu. Meskipun secara alamiah, kita yang normal secara tidak sadar pun pernah menggunakan bahasa isyarat atau bahasa tubuh atau bahasa ibu saat balita ketika masih belajar berbicara dan memahami.

Dengan kita belajar memahami, membuat kita juga bisa berinteraksi dengan siapa saja, termasuk saudara kita yang berkebutuhan khusus ini. Sekian catatan tentang kekepoan saya. -cpr-


Sumber bacaan:
Wikipedia. Bahasa Isyarat | diakses tanggal 7 Agustus 2018

Solider. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia vs Bahasa Isyarat Indonesia | diakses tanggal 7 Agustus 2018

LokerNia. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia | diakses tanggal 12 Agustus 2018

LokerNia. PDF Kamus SIBI | diakses tanggal 12 Agustus 2018

Posting Komentar

0 Komentar