Crash Done! Gasruk di Darmawangsa Raya

Entah mimpi apa semalam dan ada firasat apa pagi ini. Bangun ya seperti biasa, bangun pagi, berangkat saat matahari belum mengudara, semua ya biasa aktivitasnya. Yang membedakan ini hari Sabtu, dimana biasanya saya start lebih siang dihari Sabtu.

Pagi berangkat tidak ada firasat apapun, semua fine-fine saja sampai saat kejadian crash ini. Hmm, tidak disangka dan tidak diduga, entahlah salah makan kali ya abang gojeknya sampai hari ini apes begini.

Jadi begini,  hari ini misi saya adalah untuk ke Polres Jakarta Selatan dalam rangka mengurus berkas-berkas. Supaya dapat antrian awal, jadi saya putuskan berangkat lebih pagi. Aktvitasnya sama seperti hari kerja biasa. Namun demi menuju lokasi yang dituju, tidak ada ada angkutan umum yang saya tahu, jadi akhirnya ojol yang jadi solusi.

Akhirnya pas sampai di Jalan Darmawangsa Raya, saat lagi nyelip mobil putih, tiba-tiba ada kendaraan dari arah depan setelah mobil putih melintas ada motor yang habis nyebrang memanfaatkan timing yang mepet banget. Akhirnya abang ojol yang saya tumpangi kaget tidak ada kesempatan ngerem, akhirnya brak gasruk lah kita.

Padahal di daerah ini dulu ketika masih bermotor, sering saya gunakan untuk istirahat dan pakai jas hujan kalau pas lagi kena hujan di daerah ini. Eh sekarang crash di sini, memang lokasi penuh kenangan

Saya terjatuh ke kanan, dengan menumpukan beban pada dengkul dan pergelangan tangan kanan, otomatis dua bagian itu lecet. Setelahnya, rasa linu njarem itu berasa dibagian paha ke atas dan lengan ke atas. Karena tertahan dua organ tadi, jaket yang saya kenakan tidak sempat tergesrek sama aspal. Si abang ojolnya pun nampaknya sama, hanya saja dia luka dibagian jempol kaki, dan lecet di jari jemarinya, dan luka lecet ditangan dan bagian lain. Motornya pun 'remuk', spion patah, body patah remuk deh.

Saya masih beruntung karena saya senang memakai sepatu karet. Karena sepatu karet itulah yang melindungi kaki saya. Si abang ojol itu, jarinya bonyok, karena kaki terutama bagian jarinya tak terlindung dengan baik. Sepatunya itu 'mangap', kalah sama aspal, akhirnya jari jadi korban.

Saat kejadian, saya tidak langsung bangun, sempat terduduk beberapa saat, memastikan apa saja yang terluka dibadan, setelah scaning selesai, saya baru bangun. Barangkali ada luka lain yang saya tidak rasa, supaya tidak salah penanganan.

Sambil scaning dalam hati sempat tertawa, hmm, apes bener nih pagi, sudah tersungkur di aspal begini. Sebenarnya kronologis lakanya saya tidak begitu tahu. Saya hanya dapat informasi dari warga sekitar yang melihat di lokasi. Sebenarnya saya pengen ambil dokumentasi after crash ini, hanya saja tidak enak. Mungkin orang heran sama saya, habis laka, dengan pincang masih sempatnya ambil gambar.

Setelah kejadian, kendaraan dipinggirkan dan abang ojolnya benahin lukanya. Lawan tabrakan kami ini tidak luka, hanya motornya rusak sedikit. Si bapak ini terkesan menyalahkan si abang ojol. Padahal kalau dirinci dari kronologis, tidak semua salah si abang ojol. Tidak ada yang dilanggar, ini hanya soal apes.

Di jalan itu memang dua arah dengan pembagian jalan memang tidak adil, karena marka jalan itu membagi jalan tidak adil. Marka jalan di sana pun adalah garis putus-putus, artinya masih dimungkinkan untuk overtake. Hanya saja, si bapak ini menyebrang jalan pada saat timing yang limit sekali, disaat waktu bersamaan ojol yang saya tumpangi melakukan overtake. Akibat kaget dan timing pengereman yang minim, tak terhindarkanlah crash ini. Seharunya, tidak bisa si bapak ini main menyalahkan, karena ybs juga salah. Harusnya dia sadar diri, namun ini ciri psikologis orang supaya tidak disalahkan, dia nyolot duluan. Saya masih ingat wajah si bapak ini, dan saya rasa tidak asing dengan muka orang ini. Tapi entah saya bertemu dimana. Semoga bapak ini tidak mendapat karmanya.

Laka pagi ini murni musibah, jadi tidak perlu menyalahkan satu sama lain. Kalau si bapak itu menyalahkan hendaknya dia sadar diri juga. Kalau masih merasa benar, saya hanya berdoa semoga dilain waktu keadaan bisa berbalik, nikmatilah diposisi yang pernah kau persalahkan pada orang lain.

Dari kejadian ini, meski saya juga jadi korban, saya jadi tidak enak dengan si abang ojol. Kebetulan transaksinya via cash, akhirnya si abang jadi tidak dibayar. Saya memang diantar ke lokasi tujuan, dengan dibantu abang ojol lain. Saat saya mau memberikan duit ongkos, si abang menolak. Akhirnya, kebetulan saya masih ada saldo gopay 5K, saya berikan saja ke si abang ojol, melalui fitur tip, sambil menuliskan nomor WA saya, entah barangkali si abang ojol menagih biar saya bayar.

Beruntung hanya lecet, karena saya benci berdarah, lebih baik pegel linu daripada berdarah-darah, karena momen mandi akan jadi sangat menyiksa

Dengan terpincang-pincang saya menuju kantor dengan kendaraan umum, ternyata bagi komuter keselamatan itu penting dan bahaya bisa mengintai kapan saja. Jadi pelajaran, kita harus berhati-hati, selalu waspada dan berjaga-jaga.

Sekian dulu catatan apes saya di bulan Agustus 2018 ini. Hmm, kalau dihitung ini kedua kalinya apes menjelang b'day. Tahun depan saya wajib berhati-hati menjelang b'day, musibah dalam bentuk apapun sepertinya dapat mengintai. Sebagai penutup, semoga abang ojol saya itu bisa lekas sembuh dan motornya bisa lekas baik dan bisa ngojek lagi, supaya selalu berhati-hati. -cpr-

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Bbrp hri ni jln hrs terpincang-pincang, sakit bwt nekuk, saat pup dan tidur jadi tdk bebas gerak. Jln kaki menuju halte tj koridor Ciledug jd peer.

    Masih bersyukur tdk brdrh2, stdkny sakit ny sy rasakan tdk saat mandi. Bgni lbh baik.

    BalasHapus
  2. Akhirnya setelah seminggu terpincang-pincang, hari ini saya bisa berjalan agak normal, tidak pincang lagi. Meski masih agak sakit, tapi jauh lebih baik.

    Korengnya mulai mengering. Hanya otot paha belakang masih agak linu, telapak tangan kanan pun masih linu tidak kuat untuk digunakan mendorong dengan telapak tangan.

    Additional sick saya rasakan di bagian dada kanan tiga hari ini, entah pengaruh benturan waktu laka tapi saya tidak menyadarinya atau hal lain. Terasa nyeri dalam, ketika saya telungkup lalu bangun, seperti nyeri. Entahlah, yang jelas ada yang tidak beres sih.

    Tapi syukurlah saya sudah bisa berjalan cepat lagi, hanya naik tangga belum bisa cepat.

    Seminggu termasuk cepat buat saya untuk pemulihan.

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6