Tips Mengetahui "Politisi Kompor" ala Jokowi

Peribahasa "tong kosong nyaring bunyinya" ternyata dipahami Jokowi sebagai peribahasa yang memang benar adanya. Wajar saja sih, melihat beberapa tahun terakhir, ketika kebebasan demokrasi diakui, kebebasan berpendapat diakui, banyak orang bisa berkata apapun tentang apa yang diyakininya, tanpa berpikir data atau dasar atas apa yang diucapkannya.

Apalagi ketika jaman sosial media sudah dianggap umum digunakan semua orang, kesempatan untuk mengungkapkan kebebasan berpendapat jadi lumrah. Benar tidaknya akhirnya sulit ditentukan.

Apalagi ketika ada pro dan kontra, masing-masing pendapat dikemukakan dengan destruktif, menjatuhkan satu dan yang lainnya, bukan menampilkan gagasan logis berdasarkan data valid. Masih wajar jika yang mengungkapkan adalah orang awam, rakyat biasa. Parah itu yang berpendapat adalah politikus kawakan, bahkan calon presiden pula.

Jadi masalah adalah ketika pendapatnya tidak lagi objektif. Demi ambisinya mencari dukungan memperoleh suara demi dipilih rakyat.

Melihat itu semua, Jokowi ternyata punya tips untuk mengetahui mana yang politikus benar dan politikus yang hanya berpendapat sekedar sebagai 'kompor'. Caranya adalah dengan, lihatlah rekam jejaknya, lihat track recordnya, pernah jadi apa, prestasinya apa, kinerjanya apa.

Jaman sekarang banyak hoax berkeliaran disosial media, entah itu muncul dari broker-broker hoax atau dari mulut politikus. Apalagi saat menjelang kontestasi pemilu, baik tingkat daerah maupun nasional. Untuk itu, kita harus pandai memahami memisahkan mana yang fakta, mana hoax dan mana yang sekedar memanaskan situasi istilahnya 'kompor'.

Jadi mulai sekarang, ketika mendengar atau membaca sesuatu, kita perlu memahami baik betul, tidak membaca dan menelan mentah-mentah, tapi pahami betul kemudian cari tahu rekam jejaknya, lihat track recordnya, pernah jadi apa, prestasinya apa, kinerjanya apa, terutama apa yang disampaikan politisi. Agar kita tidak terbawa arus yang salah.cpr

"Lihat rekam jejaknya, lihat track recordnya, pernah jadi apa, prestasinya apa, kinerjanya seperti apa. Harus dilihat. Jangan gampang percaya." JKW (saat berbicara pada 14/7/2018, di kunjungannya ke Ponpes An-Najah, Gondang, Sragen, Jawa Tengah)

Posting Komentar

0 Komentar