Pempek Cekmah, Jl. Kostrad, Petukangan Utara

Tiap kali jalan kaki, godaan terbesar adalah laper mata, yang turun ke perut. Kini, rute baru berangkat pulang kerja kiri-kanan itu banyak sekali warung/ kedai jajanan. Kalau pagi itu memang semuanya masih tutup, tapi kalau sore semuanya pada buka. Inilah jadi godaan tersendiri.

Ada beberapa tempat sih yang masuk scaning 'lapar mata'. Salah satunya ya ini, yang mau saya catat kali ini. Kedai pempek ala 'palembang'. Namanya Pempek Cekmah, lokasinya itu ada di Jalan Kostrad, Petukangan Utara.


Ya pulang kantor, perut lapar, apalagi perjalanan saya masih jauh. Jadi, saya putuskan mampir ke kedai pempek ini. Mau tahu apa saja yang dijual di sini, bisa lihat didaftar menu di bawah ini:


Kalau soal harga, hmm, masih okelah untuk pempek untuk rakyat jelata, apalagi buat kantong karyawan. Kali ini saya pesan yang harga @4K, yaitu lenjer, kapal selam kecil dan kulit ikan. Kalau lenjer dan kapal selam sih sudah biasa, saya pilih satu yang agak beda itu yg pempek kulit ikan. Warnanya hitam kaya gorengan tempe dage, makanya bikin penasaran.


Di sini pempek disajikan keringan, bersama mie dan potongan dadu timun. Saya sempat heran, koq tidak dikasi kuah. Ternyata, kuahnya itu dipisah. Jadi di tiap meja disediakan macam botol kecap, nah isinya itu kuah pempeknya. Kuahnya ini yang pedes-pedes gimana gitu, ya sama sih kuah pempek pada umumnya. Pedesnya sih menurut saya pas, masih ramah sama perut saya.


Untuk sejauh ini memang sih ada harga ada rupa. Tapi, pempek yang sejauh ini berkesan dilidah saya ya, pempek yang asli dari Palembang, yang kalau dikirim via ekspedisi itu tidak bertahan lama, itu lebih enak, macam lebih fresh gitu kalau digoreng, gurihnya dapet, empuk tidak terlalu liat.

Ya segitu saja catatan saya pas kebetulan mampir jajan di kedai Pempek Cekmah. Kalau ada rejeki ya mampir lagi. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar