Membaca Kejiwaan dari Cara Makan @dedysusantopj

Belakangan ini saya jadi sering mampir ke channel-nya pakar psikologi Om Dedy Susanto di Instagram @dedysusantopj. Beliau ini saya kenal sejak sering mengisi slot di Radio Elshinta tentang penyembuhan luka batin, beliau ini juga aktif memberikan seminar-seminar tentang bagaimana menyikapi luka batin, tidak soal cinta, relasi antar teman, keluarga, pekerjaan dan banyak hal tentang kehidupan.

Di channel IG beliau ini, banyak hal menarik yang bisa kita ambil manfaat dan pelajaran, meski sekedar tulisan atau video atau meme. Pelajaran tentang psikologi bagaimana menyikapi kehidupan ini dengan segala masalah yang ada. Beliau juga punya beberapa buku Pemulihan Jiwa yang sudah ada beberapa seri.

Kali ini saya dibuat tertarik dengan salah satu postingannya, tentang menbaca kejiwaan seseorang dari cara makan. Bukan jaminan sih, kalau kata Om Dedy ini, "agak kebaca".

Pernahkan melihat cara orang (bisa anak atau orang dewasa) makan makanannya. Ada yang makan lauknya terlebih dulu, lauk yang enak dihabiskan lebih dahulu, baru kemudian nasinya diakhir. Ada yang lauk enak dan nasinya dimakan bersamaan, habis bersamaan. Ada juga yang makan nasinya dulu, baru kemudian makan lauknya yang enak belakangan. Atau malah, makan nasi dahulu, lauk enaknya dimakan secuil-secuil, sampai nasi habis baru setelahnya lauknya digado. Nah, saya itu termasuk yang terakhir, lauk enak saya makan belakangan, bahkan jika lauknya enak, saya bisa menghabiskan nasi lebih dari satu porsi, tanpa menghabiskan lauk yang enak tadi.


Ternyata, menurut Om Dedy ini, dari cara makan ini agak kebaca kejiwaannya. Nah, untuk jawabannya itu bisa dilihat dari postingan Om Dedy di bawah ini:

Sumber: IG @dedysusantopj

Semuanya tidak ada yang mutlak koq, jadi ya gak usah baper juga kalau ada yang merasa tidak sesuai. Tapi buat yang merasa cocok atau pas, mungkin bisa senyum-senyum sendiri. Terima kasih ya Om Dedy, saya jadi pinjam tautan postingan di IG nya untuk bahan catatan harian saya. Terus postingan hal-hal yang bermanfaat, bantu anak muda jaman now untuk sehat psikologinya, supaya tidak jadi generasi "mecin" yang merusak bangsa. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar