Nostalgia, Ziarah ke Gua Maria Kerep, Ambarawa

Perjalanan #jawatrip kali ini sebenernya tujuan utamanya adalah nyekar, di Semarang. Tapi berhubung, banyak hal yang ingin dikunjungi, jadi disisipkanlah beberapa tempat tujuan tambahan, baik yang tujuannya silahturahmi maupun ziarah dan jalan-jalan.

Awalnya sesampai di Purwokerto, pengennya mampir ke Goa Maria Kaliori, tapi apa daya, waktu yang sempit karena habis muter ke Cilacap, jadinya cancel tujuan ke sana.

Kebetulan, tujuan kami memang ke Semarang. Semarang menuju Ambarawa itu tidaklah jauh, bisa diakses melalui tol Semarang - Bawen, jadi singkat perjalanan, makan waktu tempuh kurang lebih 1jam saja.

Akhirnya kami putuskan pergi ziarah ke Gua Maria Kerep, Ambarawa. Memang adik nyokap, Bude Puji memang sering ke sana, nyokap kalau ke Semarang pun pasti kunjung ke sana, jadi malamnya setelah sampai di rumah bude, kita berziarah ke GMK, Ambarawa.


Perjalanan malam ini ke Ambarawa via tol lancar. Tapi tol ini gelap gulita, kurang pencahayaan, penerangan ya terbatas. Jalanan pun menanjak di tol ini, hal baru bagi saya yang selama ini ketemu tol datar saja. Kemudian, kendaraan yang melintaa di sini duh banter banget, mungkin karena saya belum tahu juga jadi aneh melihat traffic di sini.


Sampai di GMK, Ambarawa langsung disambut sama hawa dingin plus angin. Di sini suasananya sedang berangin. Menuju tempat parkir mobil, lalu kami jalan kaki menuju komplek GMK.

Suasananya masih sama seperti dulu, ketika saya pertama kali ziarah dulu waktu masih mahasiswa. Entah, tahun berapa 2004-2005 mungkin.

Suasana hening ditemani dingin angin malam tak menyurutkan pengunjung datang. Malam ini banyak juga peziarah datang silih berganti. Saya kira akan sepi, ternyata tidak, banyak umat datang untuk berdoa, menikmati suasana hening, berosario, ada yang berdevosi di ruang adorasi.




Saya pun langsung menuju depan gua, untuk berdoa di sana. Bener-bener kaya flashback dulu. Setelah berdoa, saya sempet coba ke taman doa, tapi karena malam jadi tidak kelihatan, hanya nampak samar cahaya temaram lampu taman.


Rasa syukur saya panjatkan atas penyertaan Tuhan pada kami, selama perjalanan dari berangkat, ke Purwokerto, Cilacap, Pemalang hingga tiba di Semarang. Bersyukur punya teman saudara yang baik dan berdoa untuk keluarga mereka, seperti keluarga @adyana dan keluarga opung semua di Purwokerto. Serta memohon kekuatan pasrah dan berserah pada kehendak-Nya, apapun itu. Belajar memahami kebahagiaan sejati itu datang dari hati, dengan iklas memahami cara Tuhan membentuk hidup kita. Selalu jadi domba-domba yang baik :p

Oh ya, kami ke GMK, Ambarawa ini berlima, ada kami bertiga (saya, nyokap dan my brother), bude dan rewangnya bude.

Setelah selesai semua berdoa kami putuskan kembali ke Semarang. Tapi sebelumnya mampir jajan ronde dulu di pedestrian depan komplek GMK. Lumayan untuk menghangatkan tubuh dan tenggorokan, maklum flu batuk saya belum sembuh sudah berjalan 3 minggu ini.

Kami kembali ke Semarang melalui jalur biasa, non tol. Jalanan lancar cenderung sepi didominasi jalanan menurun. Sekitar pukul 00:30 sampai juga di rumah Karangrejo, dekat Stadion Jatidiri.

Sampai rumah, bersih-bersih, kami pun istirahat untuk persiapan aktivitas besok. Ya sekian dulu catatan saya dalam #jawatrip Lebaran 2018, catatan ini dibuat untuk nostalgia.cpr.

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Balasan
    1. Iya pastinya, jalan-jalan itu harus dinikmati :) hehehe

      Hapus
  2. Wahhh suasana nya sakral dan syahdu banget ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget, itulah feel yang didapat, pas buat merefresh otak yang penat.
      Kalau dekat2 Smrg, plg krj penat, bs lngsg via tol ke sini .. Udara yg sejuk bikin ati adem.

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6