Makan Siang ala "Viet" di Pho 24, Wolter Mongonsidi

Dihari menjelang akhir pekan dan menjelang libur lebaran 2018, kebetulan dapat rejeki dari My Bos. Berawal dari lauk makan siang catering yang kurang gimana gitu, telor balado. Awalnya pengennya ke KFC, tapi ternyata ada yang kasi ide ke resto ala Viet gitu.

Resto yang kita tuju adalah Pho 24. Kalau saya si jujur ya aneh waktu dengar namanya, apaan tuh. Kaya nama personelnya "teletubies". Lokasinya kebetulan tidak jauh dari kami berkantor, tepatnya di Jalan Wolter Mongonsidi, Senopati.

Sampai sana, resto masih sepi, maklum bulan puasa, jadi sedikit yang 'buka' disiang bolong begini. Tempatnya asyik, ya baguslah, nyaman juga. Kursinya doang yang kurang empuk, kebetulan yang saya duduki kaya agak jeglong gitu deh.

Pilih meja dan kita duduk deh. Oh ya, siang ini kami bertiga, ya tim purchase. Terus diberikan menu deh. Pilih-pilih, bingung juga mau apa. Saya lihat digambar menu, kebanyakan sih menu kaya sop atau soto berkuah gitu, dinamainya juga aneh, ada yang dikasi nama "bun", "thai" dll. Kalaun saya lihat penyajiannya seperti apa, banyak gak, pas gak buat nahan lapar sampai sore. Hanya saya lihat, yang menu kaya soto kuah itu, mangkoknya kecil. Masalahnya harganya lumayan lho untuk satu porsi, jadi jangan sampai sia-sia beli mahal, gak kenyang. Memang sih tiap menu model kuah itu ada dua ukuran small dan reguler. Hanya kan kita tidak tahu seberapa besar ukurannya.

Lihat-lihat menu, saya dibuat bingung, soalnya yang ada menu nasi sedikit, ada sih nasi goreng, tapi kan umum, terus ada bistik ayam gitu, tapi kan umum. Yang lainnya tanpa nasi, kalau mau nasi harus nambah sendiri. Akhirnya, saya pilih menu berdasarkan budget saja dan yang ada beefnya agak banyak. Tapi hampir kebanyakan menunya memang ada topping beef. Terpilihlah namanya Manggo Papaya Beef Salad. Terkesan aneh sih, tapi namanya tempat baru, harus coba. Saya ingat pesan seseorang, kalau makan di tempat baru, pilih yang aneh sekalian, biar tidak penasaran, percuma kalau beli menu-menu biasa, di tempat biasa juga ada.

Manggo Papaya Beef Salad

Kalau my bos itu pilih menu 'bun' apa gitu, hmm, kalau tidak salah dan senior saya itu pilih apa ya namanya, saya lupa-lupa ingat juga, kalau tidak salah Pho Thi Cin.

Pho Thi Cin

Bun

Setelah pesan, tunggunya bisa dibilang lama ya sedikit, cepet juga tidak. Yang jelas tidak kaya kita pesen makan di salah satu resto berkelir ungu berinisial "S".

Pas datang duluan itu menu yang berkuah, dan saya dibuat kecele. Karena justru menu small yang dipesan itu disajikan dimangkuk besar, wah, porsinya lumayan juga. Tahu begitu, saya coba yang kaya begitu, pengen yang seger-seger berkuah padahal. Nah, jadi perbedaan antara small dan reguler bukan dibanyaknya porsi sebenarnya, tapi lebih kepada besar kecilnya si mie atau mereka biasa menyebut "bun".

Akhirnya pesanan saya datang, pas datang lihat, hmm, saya dibuat kecele lagi, saya pikir besar, eh ternyata kecil. Hahaha, tau gitu pesen menu sama seperti yang lain.

Oh iya, pas menu saya datang, aroma yang tercium pertama adalah bau pepaya. Ya memang benar sih, salad yang disajikan itu memang ada pepayanya, ada mangganya, plus ditambah bawang goreng, ada daun mint juga sebagai penghias, plus disediakan jeruk. Pas saya cium sih aromanya segar dari salad tercium. Daging di atasnya dimasak bakar, bumbunya cenderung manis. Saladnya juga waktu saya cicipi, segar dan pas masuk mulut itu enak, seger deh. Untung saya pesan nasi satu porsi sebagai tambahan. Saya jadi kaya makan rusak buah pake nasi deh, dengan lauk daging bakar. Rasa dagingnya macam sate, empuk sih.

Overall sih enak, saya juga sempet cicipi menu tetangga, dan enak koq. Ya sensasinya cenderung manis dan ada asam-manisnya gitu deh. Kalau soal harga sih ya lumayan mahal sih, tapi ya mungkin pasarnya memang berbeda, kan di sini kawasan elit.

Ya ini semua karena traktiran my bos, thx ya bos. Lain kali gantian deh kita yang traktir. Hehehe. Asyik, siang-siang makan enak lagi. Saya cukupkan dulu catatan saya tentang makan siang enak hari ini. Thx God, thx bos.cpr.