Klenteng SAM POO KONG, Semarang

Sudah di Semarang, bingung juga mau kemana, jalan-jalan yang praktis dan tidak ribet. Ada ide ke Lawang Sewu, saya sendiri belum pernah, tapi ada yang sudah pernah, jadi ya lebih baik pilih tempat lain yang belum pernah. Tidak perlu egois untuk kesenangan bersama toh.

Akhirnya, Klenteng Sam Poo Kong dipilih, karena aksesnya yang mudah, kami putuskan berkunjung ke sini, karena juga kami belum pernah main ke sini.



Kebetulan belum masuk hari raya, baru H-1 sebelum lebaran, jadi tempat wisata masih normal, parkir kendaraan pun tidak sulit.



Kami menuju loket tiket. Tiket masuknya itu terbagi ke beberapa golongan, turis asing dan turis domestik dibedakan ratenya. Kemudian, tiket di dalam juga dibagi, tiket biasa dan tiket terusan. Tiket biasa kita hanya bisa mengunjungi area luar, tidak bisa masuk ke situs bangunan klentengnya. Untuk tiket terusan itu all in bisa mengunjungi semuanya.


Luas klenteng ini tidaklah luas-luas banget, tapi cukup menampung tiga bangunan besar ala Cina Town, belum lagi ada tanah lapang di tengah bangunan-bangunan utama. Aktivitas yang bisa dilakukan di sini paling ya berfoto berlatar belakang bangunan ala Cina Town, foto di patung-patung, bisa juga wisata jajan, tapi siang ini kios makanan di dalam komplek klenteng sedang tutup, maklum bulan puasa.





Beberapa bangunan klenteng utama antara lain Klenteng Dewa Bumi biasa digunakan untuk pemeluk agama Kong Hu Chu untuk beribadah, Klenteng Juru Mudi dan Klenteng Kyai Jangkar, Klenteng Sam Poo Tay Djien.

Sejarah
Sedikit saya informasikan soal sejarah tempat ini, biar setidaknya paham. Kebetulan saya juga kurang informasi tentang tempat ini, jadi sekalian saja saya sajikan informasinya di sini.

Klenteng ini merupakan petilasan atau bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam, yang bernama Zheng He atau kita sering dengar Zheng Ho. Klenteng ini terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang.

Kini klenteng ini dipergunakan sebagai tempat peringatan dan pemujaan, bersembahyang serta tempat peziarahan.

Awalnya Laksamana Zheng Ho ini sedang melakukan perjalanan laut melintasi Laut Jawa. Namun ketika melintas di Laut Jawa, anak buah kapal banyak yang mengalami sakit, akhirnya diputuskan untuk melego jangkar di sekitar pantai utara Semarang, untuk berlindung di sebuah gua. Lalu dikisahkan, mereka membuat masjid yang pada akhirnya kini tampak menjadi seperti klenteng.

Lokasi dimana didirikan bangunan ini pada awalnya berada di tepi pantai, namun karena proses sedimentasi atau pendangkalan, akhirnya garis pantai semakin menjauh ke utara, akhirnya sekitar klenteng menjadi daratan, membuat klenteng ini terkesan berada jauh dari laut (ada di daratan).

Laksamana Zheng Ho sendiri pada akhirnya melanjutkan perjalanan pelayarannya. Beberapa anak buah kapalnya ada yang tinggal di klenteng ini, hingga akhirnya berkeluarga dan bercocok tanam di sekitar klenteng. Salah satunya adalah juru mudi kapal, yang dimakamkan di sekitar klenteng.

Kami ke sini tidak lama, hanya ingin mengobati rasa penasaran saja. Kami hanya berfoto sebentar dan lihat-lihat apa sih isinya di dalam komplek ini.

Satu hal yang saya penasaran adalah bagaimana keadaan tempo dulu, topografi daerah ini. Dikatakan sejarah bahwa dulunya di sini adalah tepi pantai, namun berjalannya waktu akibat pendangkalan, akhirnya klenteng yang tadinya berada di tepi laut seakan-akan ada di tengah daratan.

Untuk bangunan di dalamnya saya hanya merasakan feel berada di sebuah kota di China sana, nuansa merah dan arsitektur bangunannya membawa saya berhayal berada di negeri asalnya.


Ya sekian dulu catatan saya ketika mampir ke Klenteng Sam Poo Kong, Semarang. Saya tidak banyak menggali sejarah di tempat ini karena keterbatasan waktu. Sebenarnya banyak catatan sejarah yang bisa saya ketahui dengan membaca satu per satu catatan yang terpasang di patung, bangunan atau catatan lain tentang informasi tempat ini lebih detail.

Ya kekurangannya akan saya baca dari catatan blogger lain atau literatur lain. Setidaknya, saya pernah ke sini dan sedikit tahu tempat ini. Baiklah, saya akan lanjutkan aktivitas lainnya.cao.cpr.

Posting Komentar

0 Komentar