Games: Pokemon Go

Kalau ditanya, games apa yang tersimpan digadget android saya? Saya hanya bisa bilang tidak banyak, karena saya bukan gamer. Hanya ada TEW dan Pokemon Go. Soal TEW saya pernah bahas dulu banget, sampai sekarang masih main, tapi kadang-kadang, makanya levelnya agak jauh tertinggal.


Game satu lagi yang sering saya mainkan adalah Pokemon Go. Game ini yang sering menemani saya saat jalan kaki dari halte satu ke yang lain, atau dari stasiun menuju halte terdekat. Lumayan, ada sesuatu yang diraih, jalan jadi tidak sia-sia. Kan mekanisme game ini pakai GPS, dan langkah atau jarak tempuh satu tempat ke tempat lain itu ada hitungannya.

Ilustrasi

Meski sudah dewasa, saya masih suka game ini. Saya tidak ngoyo ngejar level. Game ini saya gunakan pyur sebagai teman bosan saat lagi di bus juga, selain mendengarkan musik.

Poke Go saya kenal beberapa tahun lalu, tepatnya 7 Juli 2016. Pada tanggal segitu saya mulai download dan registrasi accountnya. Saya ingat dulu, aplikasi game ini belum ada di playstore. Kebetulan Indonesia dapat kebagian rilis sangat telat dibandingkan negara asalnya Jepang dan negara lain. Meski begitu, euforia game ini dulu begitu tinggi. Akhirnya saya download via browser yang diupload gamers baik hati.

Pokemon Go merupakan permainan realitas mobile (smartphone) yang berbasis Located-based yang dikembangkan oleh Niantic, yang berplatform Android dan iOS. Perusahaan sempalan dari Google. Game ini sendiri dirilis 6 Juli 2016.

Permainan games ini sangat mudah, tidak menantang sebenarnya, tapi tidak tahu, game ini yang paling lama bertahan di smartphone saya. Sampai saya ganti handphone pun, game ini tak lupus saya instal kembali.

Kalau sekarang sih sudah jarang yang memainkan game ini, kelihatannya sih begitu, tapi tetap masih ada yang memainkan. Buktinya, tower atau Gym yang ada di spot-spot tertentu, selalu berganti yang jaga. Entah kadang tim merah, kuning atau biru. Kalau dulu, wah, buat berjaga di Gym itu sulit, baru sebentar eh sudah digusur tim lain. Kalau sekarang, sudah tidak begitu banyak yang main, jadi kesempatan buat bertahan di Gym lebih lama masih memungkinkan.

Oh iya, dalam game ini dibagi ke dalam tiga tim, yaitu tim valor (merah), instinc (kuning) dan mystic (biru). Kalau saya punya dua account yaitu @cocoper6 dan @cocoper666, keduanya saya masukan ke tim instinc. Account kedua saya yang lebih saya mainkan, ya meski begitu levelnya masih rendah #26 untuk pengguna yang memainkan sejak awal peluncuran. Gamers lain kayanya ada yang sudah level 30-40an.


Seperti yang saya bilang tadi, saya memang tidak getol mainkan game ini, saya hanya jadikan teman komuter sehari-hari, ya terutama ketika transit halte satu ke halte lain, stasiun satu ke stasiun lain dan ketika di dalam bus atau kereta.

Saya juga minim upgrade digame ini. Saya hanya upgrade bag penyimpanan utility, macam poke ball, egg, incubators, chemical live, uniqe stone to envolve. Soalnya pernah kehabisan stok utility, mau nambah lagi tidak bisa karena full bag. Mau dibuang yang tidak diperlukan tapi butuh, jadi serba salah. Maka dari itu upgrade saja. Kalau pokemon bag saya tidak upgrade, karena saya hanya simpan pokemon dengan CP besar saja, pokemon lain saya tukar dengan candy. CP tertinggi dari pokemon yang saya miliki pun hanya sampai 2450.


Dulu sewaktu awal rilis, total pokemon yang harus dicari tidaklah banyak, hanya ada satu grup yaitu kanto yang berisi 151 jenis pokemon, itu sudah termasuk jenis evolusinya. Sekarang saya lihat sudah nambah dua grup lagi yaitu johto berisi 100 pokemon dan hoenn 125 pokemon. Kalau saya sih jujur lebih suka pokemon grup kanto, kalau yang lain itu bikin pusing, bentuknya juga aneh-aneh.


Dari ketiga grup itu belum semua pokemon saya berhasil tangkap sih kanto 82,11%, johto 46% dan hoenn 41,6%. Sisanya sih ada yang pernah nyaris tertangkap dan kabur, dan memang ada yang belum menampakan diri sama sekali.

Ya, mengumpulkan pokemon diusia dewasa memang aneh sih. Malah kadang anak-anak sekarang mainnya mobile legend. Tapi saya sendiri tidak tertarik dengan game kekinian. Saya lebih suka main game yang tidak dikejar deadline atau level, mengalir saja itu lebih menikmati permainan. Bahkan kalau saya amati dalam game Poke Go yang sudah level #30an saja, ketika battle dengan level #20an tidak terlalu nampak perbedaannya, jadi mengejar level juga tidak begitu gimana gitu, biasa aja.

Sayangnya antar trainer digame ini tidak bisa saling berkomunikasi, kemudian tidak ada fitur bertukar pokemon. Tapi untuk bertukar pokemon sepertinya kurang pas, nanti malah jadi bahan trading lagi, diperjualbelikan gitu, kaya dulu waktu awal-awal, account Poke Go banyak diperjualbelikan.

Bagi saya game itu harus jadi sesuatu yang menyenangkan, bukan memusingkan atau diuber-uber target tertentu. Itu mungkin perbedaan gamers sejati dengan hanya sekedar penikmat games.cpr.

Posting Komentar

0 Komentar