Kartini Trip 21 April 2018: Edisi Mendadak

Tidak ada plan, tidak ada rencana sama sekali hari ini untuk pulang ke Cirebon. Karena urusan yang mendadak, Jumat malam dapat telepon dari rumah, kalau bisa pulang dulu, akhirnya malam hunting tiket, baru pagi bisa eksekusi. Beruntung masih bisa dapat tiket yang diharapkan.

Hari ini, harinya Ibu Kartini, 21 April. Maka, trip mendadak ini saya beri nama Kartini Trip. Padahal sih hanya +- 3 jam perjalanan, tapi kata "trip" seakan-akan jaraknya jauh.

Suasana Stasiun Gambir sore (sekitar pukul 15:00) ini ramai, ada wanita dan pria berkostum adat Jawa ala "kartini". Kemudian di lobi utama, ada pameran fotografi di pajang di sisi pilar tembok stasiun. Ditemani instrumen lagu Ibu Kita Kartini. Cuma saya tidak sempat ambil dokumentasi tadi, karena buru-buru menuju restoran cepat saji, karena lapar.
Oh iya, untuk pameran fotografi ini sebenarnya adalah pameran foto pemenang lomba fotografi bertemakan pendidikan yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan RI tahun 2017 lalu.

Berhubung jadwal kereta yang saya tumpangi masih nanti malam, yaitu 22.00, jadi saya habiskan waktu di ruang tunggu deh, sambil mengamati tingkah laku manusia hilir mudik.

Oh iya, karena saking lamanya nunggu, smartphone jadi pelarian melepas jenuh. Akhirnya lowbet deh. Keliling-keliling cari colokan charger tidak mudah. KAI hanya menyediakan spot charger di lobi selatan saja, itu pun sudah terisi semua. Spot charger lain katanya ada di lobi utara nyatanya tidak ada. Saya ingat, spot charger lain ada di dalam, itu harus masuk area dalam stasiun, harus boarding dulu. Nah berhubung jadwal kereta saya masih lama, saya tidak bisa check in, katanya -+ 3 jam sebelum berangkat baru boleh masuk.

Jenuh juga tunggu di lobbi dengan kondisi gadget lowbat, gerah juga. Akhirnya saya coba ijin masuk, dan dibolehkan sih, tapi nanti jam9 harus check in lagi. Okelah tidak masalah, demi dapat colokan listrik.

Ini dia yang jadi minim fasilitas di stasiun besar macam Gambir, masa spot chargeran sedikit sekali. Apa susahnya sih buat colokan-colokan listrik di beberapa titik, guna memanjakan penumpang yang menunggu keberangkatan. Daripada berangkat mepet, banyak penumpang yang memilih menunggu di stasiun. Sudah selayaknya manajamen KAI berikan pelayanan terbaik lah.

Terus, spot-spot kipas angin juga kurang, entah karena hawa Jakarta sedang panas-panasnya, atau memang kurang sirkulasi udara, berasa gerah banget. Kipas angin besar posisinya tidak strategis, soalnya saya dari tadi duduk, tidak merasakan segarnya kipas. Kaya di sini saya duduk di ruang tunggu yang menghadap lobi utara, tidak ada kipas angin.

On The Train
Kali ini saya pilih kursi duduk tidak di belakang lagi, biar tidak berisik suara besi rel dan bordes. Saya pilih duduk lebih ke tengah. Dimana kursinya distel berhadap-hadapan dengan formasi 2-2. Alasan pemilihan kursi nomor ini adalah supaya saya bisa tidur, soalnya saya ngantuk banget.

Kebetulan, sepi sekali gerbong yang saya naiki. Aliasan tidak ada partner di sebelah saya. Ada juga partner di depan saya, seorang cewek namun ybs pindah ke kursi lain yang lebih sepi, karena nampaknya dia mau tiduran selonjor.

Kereta yang menghantar saya tiba di Cirebon sesuai schedule, tidak ada keterlambatan. Perjalanan pun lancar jaya tanpa ada hambatan selama perjalanan.

Di Cirebon
Selama di Cirebon, kesibukannya adalah wira-wiri, sana-sini, antar sana-sini. Sampai kasihan melihat Cella 'my little daugther', ditinggal melulu. Kepulangan saya kali ini memang pyur sibuk, tidak sempat bermain-main dengannya atau sekedar memberikan sensasi pijatan. Maklum, biasa saya sering memanjakannya dengan memijatnya.

Setiba di rumah pun tidak bisa langsung istirahat. Efeknya ya wira-wiri jadi ditemani ngantuk. Suasana Cirebon sendiri bervariasi, siang ya panas, malam Senin hingga Senin pagi diguyur hujan. Suasana yang bikin meriang kalau tidak fit betul badan ini.

Oh iya, satu yang jadi penghibur ditrip kali ini ya jajan mie koclok khas Cirebon. Mie Koclok Cirebon ya. Soalnya, mie koclok itu beda-beda, dan yang cocok dilidah saya ya khas Cirebon. Karena di Semarang juga katanya ada kuliner serupa, di Bandung juga ada. Tapi bagi saya, yang top ya khas Cirebon. Oh iya, saya pernah juga ulas singkat tentang mie koclok ini pas trip liburan Natal 2017 yang lalu. Hanya kali ini saya beli di tempat berbeda dengan yang trip Natal 2017. Yang kali ini di daerah Evakuasi, dekat dengan tempat wisata Gua Sunyaragi.


Back to Mother City
Waktu berlalu begitu cepat, hari ini full seharian di luar rumah, ke sana-ke sini tahu-tahu sudah sore saja. Itu tanda bahwa, waktu saya di Cirebon hampir berakhir, saya harus ke stasiun untuk bertolak ke Jakarta.


Suasana Stasiun Kejaksan menemani kepulangan saya. Kebetulan cuaca sore ini cerah, hanya berawan. Ya bikin sendu sih, tapi ya inilah sore hari.

Sambil menunggu kereta yang akan menghantar saya kembali ke Jakarta siap di peron, saya sempatkan berkeliling, jalan-jalan di sekitar peron. Lihat-lihat ada kereta langsir. Saya lihat ada kereta klinik (rail clinic) dan kereta perpustakaan (library rail) yang jadi satu rangkaian.

Dokumentasi di atas mengakhiri Kartini Trip di 2018 ini. Catatan ini saya tulis selama perjalanan sejak masih di Jakarta, hingga saatnya kembali ke Jakarta. Ya semoga ada rejeki lagi, jadi bisa kembali pulang menengok keluarga di rumah. Baik-baik dan sehat selalu, Tuhan memberkati kalian semua di rumah.cpr.

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Eh Mas di Cirebon tempat wisata yang recommended apa ya ?, Jalan2 pengen ke Cirebon hehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kota Cirebon sendiri sih minim tempat wisata jaman now. Tapi kalau wisata sejarah dan religi masih memungkinkan.

      Ada museum modern masih di komplek Keraton Kesepuhan, bisa juga mamlir ke Keraton Kanoman, serta keraton-keraton kecil lain (namun tidak terawat). Bisa juga mampir ke Masjid Agung Sang Cipta Rasa dekat dengan Keraton Kasepuhan. Bisa juga mampir ke Gunung Jati, di sana tempat buat orang pada nyekar gitu.

      Dibandingkan Cirebon, Kabupaten Kuningan punya banyak pilihan wisata, ada Cibulan, Sangkanurip, Linggarjati, Waduk Dharma dll.

      Hapus
    2. Add:
      Taman Gua Sunyaragi ada di wilayah Kota Cirebon. Cirebon Water Land Ade Irma Suryani.

      Tambahannya bisa lihat di sini:
      https://wisatalengkap.com/tempat-wisata-di-cirebon-terbaru/amp/

      Beberapa tempat dulunya saya sering ke sana hanya tempat biasa, tapi gak tw skr bagaimana setelah dijadikan tempat wisata.

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6