Back to Flight

Seperti biasa, kalau mau pergi jauh dan jadwal keberangkatannya pagi, mau tidak mau ya bangun lebih awal, tidur tidak tenang karena takut kesiangan. Terpaksa, tidur tanpa kasur, soalnya kalau pakai kasur, dijamin bisa bablas. Belum lagi dari tempat saya menuju lokasi berangkat relatif jauh dan lalu lintasnya tidak bisa diprediksi.


Kebiasaan saya memang start lebih awal dari jadwal, jadi tidak tegopoh-gopoh, bisa jalan santai, menikmati perjalanan. Maklum, jarang-jarang juga bisa berpergian jauh, jadi harus dinikmati dong.

Dulu, kalau mau terbang harus antre boarding dulu, tapi kini semuanya sudah dibuat mudah, ada mesin swa-check in. Jadi, tinggal tekan nomor booking, otomatis deh langsug cetak boarding pass. Pintu masuknya pun dipisahkan dengan yang penumpang yang mau cetak boarding manual. Namun ada beberapa catatan, penumpang yang hamil, dll itu harus melalui pintu check in manual. Kebetulan, saya tidak ada bawaan banyak, jadi cari yang praktis saja. Tapi prosedur setelahnya si sama seperti biasa.


Oh iya, saya berangkat dengan Citilink, itu keberangkatan via Terminal 1C, maklum ini kali pertama naik maskapai ini dan tidak ada info berangkat dari terminal berapa. Tanya melalui twiter @citilinkindonesia no respon, alias lama. Ya akhirnya, kira-kira saja, untungnya saya berangkat lebih awal jadi lebih tenang. Di Terminal 1C itu ada maskapai Citilink, Lion Air, Batik Air.

Ruang tunggu di gate C4 ya tidak luas-luas banget, sedang lah, tapi kalau lagi jam sibuk pasti sangat hiruk pikuk di sini. Ini berhubung karena masih pagi banget, jadi ya nampak lengang. Ada beberapa penumpang yang tiduran di kursi tunggu.


Oh ya sedikit intermezzo, ada hal menarik perhatian saya. Ada penumpang yang ketinggalan pesawat, entah karena datang terlambat sampai bandara atau hal lain, tapi hasil dengar-dengar pembicaraan ybs. dengan petugas rupanya ybs. ketiduran deh, namun ketidurannya bukan di area gate tunggu keberangkatan pesawatnya. Nah, pas sadar terbangun, mungkin ya bingung, tanya sana-sini, yang ditanya mungkin pun bingung, akhirnya salah arah. Akhirnya, tertinggalah dia, dan tidak diijinkan masuk. Memang sih, sebelum last minute pesawat siap berangkat, sudah dipanggil berulang-ulang. Ya saya pikir itu orang sudah datang, eh ternyata tertinggal. Apa boleh buat, tiketnya hangus deh. Tuh, buat yang sleboran, suka seenaknya sendiri, atau mungkin terlalu percaya dengan keberuntungannya wajib hati-hati. Semua hal harus dipersiapkan dan jangan meremehkan sesuatu. Kasian juga penumpang yang lain kan, harus menunggu satu dua orang, apalagi kesalahan karena kelalaian. Kecuali, banyak duit dan tidak khawatir ketinggalan, no problem santai-santai.


Melihat kejadian tadi, saya jadi pikir-pikir mau tidur, berhubung berangkat sendirian, resiko juga tidur. Meski waktu berangkat masih lama, tapi belajar dari pengalaman orang tadi. Kenikmatan tidur tidak seberapa, jika ketinggalan begitu tidak ada nikmatnya sama sekali, yang ada ngenes, nelongso. Eman-eman duite, mending buat jajan steak. hahahaha

Akhirnya, ya ngeblog aja deh, sambil nikmati wifi Bandara yang speednya lumayan, tapi kaya tidak stabil, sering reconnect.

Oh iya, Februari ini bulan nya tahun baru China, jadi hiasan-hiasan bertemakan imlek. Menarik bagi saya ada hiasan di sini, ya berbeda dari yang lain, jadi saya ambil gambar deh buat oleh-oleh.


Akhirnya setelah beberapa jam menunggu, tiba waktunya keberangkatan. Katanya sih, perjalanan memakan waktu 1 jam 15 menit. Tapi, saya rasa sih agak terlambat, karena suasana pagi di sana cukup berkabut. Di udara ya sempat bergetar beberapa kali, tapi it's oke, semua berjalan baik sampai akhirnya mendarat di Sidoarjo.

Pendaratan ini adalah start awal dimulainya perantauan saya di sebuah desa. Semoga semuanya berjalan baik dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Baiklah, saya cukupkan catatan saya di bawah ini, saya mau melanjutkan aktivitas hari ini.cpr.

Posting Komentar

0 Komentar