Yerusalem, Kota Tua, Kota Suci 3 Agama

Yerusalem, nama salah satu kota tua yang ada di dunia. Kota ini menjadi makin terkenal beberapa hari ini sejak pemerintahan Donald Trump mengakui sepihak Yerusalem sebagai ibukota dari negara Israel, yang mana Israel sendiri belum banyak diakui sebagai negara oleh kebanyakan negara-negara di dunia. Sebenarnya, tidak hanya beberapa hari ini saja Yerusalem 'terkenal', bahkan sejak dari dulu, kota ini selalu jadi rebutan.

Permasalahan hingga saat ini adalah mengenai status kota ini masih diperebutkan oleh bangsa Palestina dan Israel, yang merasa berhak atas kota ini. Jalan damai, konfrontasi hingga damai lagi, sampai konfrontasi lagi sudah berjalan cukup lama, berganti-ganti pemimpin namun tidak pernah ada titik temu yang adil dalam hal "memiliki" kota satu ini.

Negara-negara di dunia sendiri masih menyerahkan masalah ini dalam musyawarah, sehingga tidak ada yang dirugikan. Karena memang sulit, memberikan kepada siapa atas satu tempat yang mana masing-masing merasa punya hak akan tempat tersebut, ditambah lagi sejarah pun menyatakan masing-masing punya sejarahnya. Sampai di tahun 2017 ini, pemerintahan USA oleh Donald Trump membuat kegaduhan dengan memberikan dukungan kepada Israel, yang dianggap lebih barhak atas Yerusalem. Situasi ini menciderai bangsa Palestina dan warga Muslim dunia lainnya. USA sebenarnya punya kesempatan membuat kegaduhan ini lebih awal, karena ada aturan untuk mengakui dan memindahkan kedutaan besar USA di Israel ke Yerusalem, apabila diamini oleh presiden terpilih. Tapi untungnya presiden-presiden sebelumnya memilih tidak mengambil opsi itu, hanya Trump yang melakukan ini.

Karena keterkenalan kota ini, maka saya juga perlu tahu seperti apa dan apa sih Kota Yerusalem ini. Saya akan coba resume dari beberapa sumber dan akan saya catat di sini.

Yerusalem terletak di sebuah dataran tinggi (754 meter) di Pegunungan Yudea, antara Laut Tengah dan Laut Mati. Yups, menurut sejarah, kota ini dianggap penting oleh tiga agama samawi, Yahudi, Kristen dan Islam. Karena memang, dari awal sejarahnya, yang pertama adalah Yahudi, kemudian lahir era Kekristenan setelah lahir Yesus dan dilanjutkan era Islam.

Orang Yahudi dan Kristen menyebut kota ini Yerusalem atau Jerusalem. Karena sejarah dua kepercayaan ini dimulai dari di tanah yang sama. Bagi orang Muslim menyebut kota ini dengan sebutan al-Quds.

Luas kota ini adalah 125.156 kilometer persegi. Yerusalem sendiri sudah banyak berkembang, melebihi batas-batas Kota Lama (seluas 0,9 kilometer persegi). Kota Lama sendiri sudah masuk kedalam Situs Warisan Dunia di tahun 1981, yang statusnya dalam bahaya. Maklum, karena tingkat konflik di sini sangat tinggi, yaitu perang. Di dalam Kota Lama sendiri banyak terdapat situs-situs keagamaan penting seperti: Bukit Bait Suci (Kompleks al-Haram) dan Tembok Baratnya, Gereja Makam Kudus, Kubah Batu (Kubah Shakhrah), Makam Taman, Masjid al-Aqsa.

Menurut sejarah, di Alkitab tercatat bahwa Raja Daud merebut kota ini dari suku Yebus, lalu kemudian mendirikan ibukota di sini. Raja Salomo kemudian melanjutkannya dengan membangun Bait Allah. Peristiwa ini terjadi diawal millenium, ke-1 SM. Bagi orang Yahudi, kota ini punya peran sentral dan simbolik.

Bagi orang Kristen, kota ini ada ditegaskan oleh Perjanjian Baru, di sini dikisahkan tentang Yesus, sejak lahir di Betlehem hingga wafat pada peristiwa Penyaliban Yesus. Dan di sana ada situs kuno makam suci Yesus, sebelum pada akhirnya bangkit.

Bagi orang Muslim, kota ini dianggap sebagai kota ketiga terpenting bagi mereka selain Mekkah dan Madinah. Dalam tradisi Islam pada tahun 610 SM, Yerusalem jadi kiblat pertama dalam menentukan arah shalat.

Banyak kisah sejarah yang terjadi di kota ini, yang pada intinya rebut dan merebut, kuasa menguasai, hanya itulah kisah yang lahir dari kota ini, bahkan sampai saat ini perselisihannya hanya itu-itu saja. Sejarahnya cukup panjang, jadi wajar saja, banyak klaim atas tempat ini, karena semua pihak merasa pernah menduduki.

Saya tidak ingin ngupas sejarah yang njelimet di sini. Lebih jelasnya, bisa lihat di Wikipedia. Karena sejarah yang cukup panjang akan pendudukan dan penjajahan, mungkin hal ini juga yang menyebabkan sulitnya menentukan kepada siapa hak pengelolaan kota ini. Entahlah, seharusnya kita bisa berpikir lebih jernih menyikapi masalah ini, sehingga jalan damailah yang ditempuh, bukan cara kekerasan dan perang. Tapi inilah wajah manusia, meskipun sudah ada agama yang mengatur tingkah lakunya, tapi justru karena agama jadi alasan mereka saling bertikai. Semoga ditahun-tahun ke depan ada jalan keluar penyelesaian konflik di kota ini.cpr

Posting Komentar

0 Komentar