Bersahabat dengan Kamar Mandi Umum

Berteman dan bersahabat terkadang dilandasi beberapa alasan, bisa karena faktor kecocokan atau tidak, suka atau tidak dan mungkin juga karena alasan asas manfaat. Jika semua alasan itu positif, bisa jadi rujukan melanjutkan pertemanan/ persahabatan, jika negatif ya yang terjadi sebaliknya, hanya sekedar "cukup kenal".

Nah itu kalau hubungan sesama manusia. Kalau ini saya harus bersahabat dengan kamar mandi umum di kosan, yang sudah hampir setahun dijalin. Kalau boleh jujur, ya saya tidak cocok, kalau ditanya suka, jujur saya tidak suka. Alasan yang mungkin adalah manfaat, karena hanya itu yang bisa saya manfaatkan di sini. Maklum karena fasilitas kamar mandi dalam tidak tersedia untuk kamar kos berharga 350K per bulan. Harga yang relatif murah ditengah inflasi sekarang ini.

Banyak yang menyarankan suruh pindah, tapi apa boleh buat ada faktor lain yang buat saya bertahan di sini.

Tampak depan sebelum masuk

Sebelumnya saya pernah punya kamar dengan fasilitas include kamar mandi, dan itu menyenangkan dibandingkan ini, kalau dihitung-hitung mungkin lima tahunan lah saya menikmati suasana itu. Kamar mandi di sini ya kamar mandi ala budaya Indonesia ya, jadi kamar mandi plus kloset.

Plus minus punya kamar kos include kamar mandi, tapi buat saya lebih banyak plusnya. Plusnya antara lain:
  • Soal privasi. Ya kalau kamar kos include kamar mandi, saya tidak perlu repot-repot bawa perlengkapan mandi, semua tersedia di kamar mandi. Ganti baju dll bisa dilakukan tanpa harus ribet pakai pakaian ganti atau handukan.
  • Soal efisien waktu. Saya tidak perlu antre, kapan pun saya bisa pakai kamar mandi suka-suka saya. Apalagi ketika lagi kebelet, tidak perlu buang waktu menunggu apabila kamar mandi dipakai orang lain, kecuali ada tamu dan sedang pinjam kamar mandi kita.
  • Soal kebersihan. Untuk kebersihan bisa dijamin, karena hanya saya yang pakai, tingkat kebersihan ya tanggung jawab sendiri.
  • Soal kepraktisan. Kalau punya kamar mandi sendiri, kalau mau cuci piring, cuci pakaian itu lebih praktis, ini juga berhubungan dengan kebersihan dipoin sebelumnya. Karena kamar mandi sendiri, relatif aman.


Kalau minusnya punya kamar mandi di dalam kamar antara lain:
  • Aroma kelembaban. Ya taulah kamar mandi itu lembab, jadi kalau ada kamar mandi ya jadi agak lembab. Kemudian aroma dari WC jadi suka tercium jika tidak menjaga kebersihan kamar mandi.
  • Harus rajin membersihkan setiap bulan. Kalau mau punya kamar mandi bersih, ya harus begini.
  • Buat becek kamar. Maklum, kamar mandi di dalam otomatis mengurangi luas kamar, jadi area kamar mandi dan kamar bersinggungan. Cipratan air dari kamar mandi terkadang juga mencemari area kamar. Ini tergantung dengan kondisi pintu kamar mandinya sih. Pengalaman saya dulu, pintu kamar mandinya sudah agak lapuk.


Ya begitulah plus minus punya kamar include kamar mandi di dalamnya. Pengalaman berbeda setahun ini ketika saya ngekos tanpa menyediakan kamar mandi di dalamnya. Otomatis semua kenyamanan (plus) tidak bisa saya rasakan.

Beberapa catatan yang saya rasakan setahun ini menggunakan kamar mandi umum, antara lain:
  • Hilangnya sisi privasi.
  • Harus antre kalau keduluan orang lain. Apalagi dapat sisa, air sudah habis, mesti nunggu ngisi dulu #lama.
  • Repot kalau mau pakai kamar mandi, tidak bisa ready to use. Terutama saat kebelet.
  • Tingkat kebersihan diragukan, karena dipakai bersama, karena kebiasaan orang melakukan kebersihan beda-beda. Ada yang jorok, kencing tidak disiram (seperti tamu "langganan" dari kamar sebelah saya, kalau tiap tamunya datang, pasti kamar mandi jadi pesing).
  • Tidak praktis mau melakukan cuci piring (alat makan) dan cuci pakaian.
  • Kalau fasilitas kamar mandi rusak, harus menunggu si empunya kos melakukan perbaikan dulu. Rugi kalau perbaiki sendiri. Contoh, lampu kamar mandi mati, slot kunci kamar mandi rusak, keran patah dll.

Satu keuntungannya adalah kita tidak perlu pusing membersihkan kamar mandi, karena ada yang bertugas untuk itu.

Interior dalam (bak dan kloset)

"exhaust alam" dan pintu yang sudah diperbaiki, plus slot kunci ala mcgyver

Catatan seperti ini akan berbeda untuk standar kosan diatas 1000K ya, pastinya lagi dikelas 2000K up, pengalaman seperti saya ini tidak akan dialami. Menerima kenyataan adalah alasan kenapa saya masih bersahabat dengannya. Bayangkan saja jaman now, masih ada yang buka kamar dibawah harga pasar, apalagi untuk daerah penyangga ibukota.

Fasilitas include, air bersih yang segar dan cantolan baju

Hal lain yang membuat saya masih bertahan adalah halaman yang luas, alam yang rindang dan sejuk serta penampakan dari luar kosan ini cukup temaram kalau malam, maklum karena banyak pohon rindang di kavlingnya, memudahkan kuntilanak singgah dari satu pohon ke pohon lain hahahaha.

Bersahabat dengan kamar mandi umum adalah suatu keterpaksaan situasi yang pada akhirnya saya amini dan nikmati. Seperti peribahasa Jawa, "witing tresno jalaran soko kulino", inilah yang sedang saya jalani.cpr.

Posting Komentar

0 Komentar