Hukum yang Utama Kristiani: Kasih

Pagi ini, saya kembali diingatkan tentang hukum yang paling utama bagi kita umat Kristiani, yang percaya dan mengimani Yesus Kristus, karena melalui Dia, kita diajarkan tentang hukum yang paling utama.
"Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Sejak awal, Allah adalah sang maha kasih. Sejak awal, masa sebelum Yesus datang, Allah sudah bersabda, bahwa Allah akan selalu mendengar seruan-seruan mereka yang tertindas. Mereka yang lemah, yang digambarkan seperti orang asing, janda-janda, anak yatim, orang-orang miskin. Karena apabila kita tidak berlaku kasih pada mereka, Allah bisa murka. Karena, kita sendiri pun adalah sama seperti mereka.

Ilustrasi
http://www.ibccogca.org/.a/6a0148c81cfc73970c019b01ab75fd970d-pi

Seperti yang tertulis dalam Kitab Keluaran 22:21-27, tentang firman Tuhan, "Janganlah orang asing kau tindas atau kautekan, sebab kamu pun pernah menjadi orang asing di tanah Mesir. Seorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas. Jika engkau sampai menindas mereka ini, pasti Aku akan mendengarkan seruan mereka. Jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring. Maka murka-Ku akan bangkit, dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga istrimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim. Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, yakni orang yang miskin di antaramu, janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih utang terhadap dia; dan janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya. Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya sebelum matahari terbenam, sebab hanya itu sajalah penutup tubuhnya, hanya itulah pembalut kulitnya; jika tidak, pakai apakah ia pergi tidur? Maka, apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya sebab Aku ini pengasih."

Ketika Yesus datang, Yesus menggenapi apa itu hukum yang utama. Adalah ketika Yesus sedang dicobai orang-orang Farisi. Yesus ditanyai, hukum manakah yang paling terbesar dalam hukum taurat? Jawab Yesus, "Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Bdk. Mat. 22:34-40)

Dari sana, kita jadi tahu, bahwa Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi, yang artinya mengasihi Allah adalah utama dan pertama, janganlah kita menduakanNya. Kasih kepada Allah membuat kita untuk tidak berbuat dosa dan hidup menurut karya-Nya. Kemudian yang kedua, yang dikatakan 'sama' adalah kita diajak untuk mengasihi sesama manusia seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Kita tau dan sadar bahwa, untuk memanjakan diri kita, membuat nyaman diri kita, banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai bentuk rasa sayang terhadap diri sendiri. Untuk itu, hal yang sama diharapkan agar hal yang sama itu dilakukan kepada orang lain. Karena, dengan saling mengasihi antar sesama, terutama sesama yang membutuhkan tanpa memandang apapun dan tanpa unsur pamrih.

Melalui Yesus, kita pun ditunjukan bahwa melalui kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Oleh karena itu, adalah wajib bagi kita untuk memahami dan menjalankan apa yang sudah dihukumkan. Karena, melalui kasih pada Allah dan sesama, akan membuat kita hidup dijalanNya. Semoga, kita apa yang dipesankan Allah melalui sabdanya minggu ini menjadi pedoman umat Kristiani dalam berperilaku. Amin.cpr

Posting Komentar

0 Komentar