Kendaraan yang Jadi Biang

Semakin tahun perkembangan teknologi transportasi semakin maju, masing-masing pabrikan kendaraan berusaha menciptakan kendaraan yang ramah dengan lingkungan dan ramah dengan penggunanya. Entah itu mobil atau motor, masing-masing pabrikan menetapkan standar yang relatif tinggi untuk kendaraan yang mereka produksi, entah mengikuti standar yang dikeluarkan otoritas terkait atau pemerintah dimana kendaraan tersebut akan dijual massal. Seperti di Eropa, Amerika standar yang mereka tetapkan di sana cukup tinggi, mungkin sedikit berbeda dengan negara-negara di Asia. Ya mungkin itu juga yang membedakan antara negara maju dengan negara yang sedang berkembang.

Coba kita menilik jaman dulu, untuk kendaraan motor saja, dulu motor dengan mesin 2-tak masih banyak beredar, tapi kini motor dengan teknologi primitif itu sudah jarang ditemukan, hanya masih ada sisa-sisa peninggalan "masa lampau". Kini teknologi 4-tak yang sudah disempurnakan terus dikembangkan, tujuannya adalah kendaraan yang ramah lingkungan, rendah konsumsi bbm, serta lebih humanis digunakan. di Eropa dan juga Amerika teknologi primitif sudah jauh ditinggalkan. Bahkan di dunia balap motor sekelas MotoGP, kelas yang mengadu mesin 2-tak sudah ditinggalkan. Bahkan sekarang adu balap untuk kendaraan listrik pun sudah ada, Formula E.

Meski begitu masih saja ada sisa-sisa peradaban lampau yang masih berlalu lalang, terutama dinegara sedang berkembang, seperti di Indonesia. Apalagi Indonesia ini menurut saya warganya sangat pintar dalam merawat barang-barang antik, bahkan sisa-sisa penjajahan dulu. Malah kalau jaman "flinstone" punya kendaraan primitif di jaman tersebut, mungkin masih awet dan bisa digunakan di jaman sekarang yang sudah modern ini. Itulah uniknya Indonesia. Mungkin kalau di China terkenal sebagai negara industri peniru yang hebat,kalau di Indonesia adalah sebagai negara industri perawat.Bayangkan saja, kendaraan tua sisa perang masih bisa digunakan dengan baik, padahal sudah tidak ada lagi spare partnya, tetapi kepandaian orang Indonesia membuat kendaraan tua punya nilai jual yang tinggi, karena masih bisa berfungsi di jaman modern.

Saya bukan anti dengan barang-barang lama, terutama kendaraan. Tapi saya sangat merasa terganggu dengan penggunaan teknologi lampau yang sangat mengganggu lingkungan, baik dari sisi polusi udara, suara, bahkan sisi kenyamanan kendaraan yang jauh dari kata layak untuk manusia. Di Indonesia, terutama di Jakarta yang notabene adalah ibukota, saya masih menemui kendaraan yang seperti saya maksud di atas. Dan bahkan saya heran masih ada pabrikan yang mempertahankan teknologi lampau macam itu, sungguh heran. Berikut ini saya sampaikan beberapa kendaraan yang saya anggap menggangu kenyamanan, sbb.:

  • Mobil Bus & Truk
Mobil bus saya masukan ke dalam catatan saya sebagai kendaraan yang sangat mengganggu kenyamanan di jalan. Ya terutama untuk bus yang masih menggunakan teknologi promitif yang cocok disebut "senjata pemusnah massal" atau "mesin fogging raksasa". Bus ini termasuk bus berukuran besar dan sedang. Kalau di Jakarta,  bisa sering dilihat di bus besar angkutan umum, seperti bus damri, bianglala, mayasaribakti dll. Untuk bus ukuran sedang bisa dilihat ada metromini, kopaja. Itu semua adalah kendaraan "sampah", kendaraan pembunuh massal secara perlahan. Mereka ini sumber atau biang polusi baik udara, suara, kemacetan. Belum lagi, sisi kenyamanan baik penumpang maupun pengguna jalan lain tidak diperhatikan, yang penting kendaraan ini bisa melaju. Herannya lagi meski sudah tua, kendaraan-kendaraan ini masih saja diperas untuk memupuk rupiah dan menghidupi banyak kepala. Kalau di Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu, dikenal kendaraan bus tanggung, sebagai transportasi antar daerah, dikenal dengan nama bus elf. Kendaraan ini juga sama mengasilkan polusi udara  yang sangat mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain. Entah kendaraan-kendaraan tersebut dari merk pabrikan apa, yang jelas, kendaraan hasil produksi mereka itu jadi biang pembuat ketidaknyamanan lingkungan.
  • Kendaraan Roda Tiga 2-tak
Sekarang biang ketidaknyamanan selanjutnya ada pada kendaraan roda tiga bermesin 2-tak, yang sering kita kenal dengan BMW (bajaj merah warnanya). Ya bajaj roda tiga ini memang jadi biang polusi, kebisingan dan kemacetan juga di ibukota. Kendaraan ini pun sama, adalah sisa-sisa dari peradaban lampau. Mungkin kata-kata saya terlalu berlebihan, tetapi itu memang untuk menunjukkan betapa tidak layaknya kendaraan ini untuk dipertahankan. Sebenarnya pabrikan yang memproduksi kendaraan jenis ini bukan dari "bajaj" saja, tetapi karena selama ini semua kendaraan seperti itu disebut bajaj, ya sudah akhirnya dipukul rata. Ada pula kendaraan sisa peradaban lain yang dikenal di ibukota seperti kancil, bemo. Mereka ini masuk ke dalam kategori biang pembuat ketidaknyamanan lingkungan.
Namun untungnya, pabrikan kendaraan roda tiga ini sudah mulai sadar, mereka kini sudah mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Kendaraan roda tiga berteknologi 4-tak sudah banyak beredar, dengan menggunakan bahan bakar gas pun ada, ada pula yang hybrid. Pabrikan yang konsen dalam hal ini yang saya lihat ada Bajaj, TVS dan bahkan Piaggio. Untuk pabrikan lain, ayolah produksilah kendaraan yang lebih layak dan beradab!
  • Motor bermesin 2-tak
Kendaraan lain yang masuk ke dalam catatan saya adalah motor dengan mesin 2-tak. Memang sudah banyak pabrikan motor yang meninggalkan teknologi primitif ini. Namun sisa-sisa produksi mereka masih ada, dan yang paling bertahan (saya langsung saja sebut merk-nya, karena saya sangat terganggu dengan polusi yang mereka hasilkan) adalah Yamaha RX-King series & Kawasaki Ninja 150 2-Tak. Dua kendaraan ini adalah sumber polusi baik suara maupun udara. Kalau dilihat dari model memang untuk Ninja 2-tak tidak ketinggalan jaman, namun dari sisi teknologi menurut saya, motor yang masih mengeluarkan asap layaknya mesin fogging adalah motor jaman primitif. Yang lebih parah ini adalah RX-King, motor ini sedari awal memang sudah dicap jelek, sebagai motor jambret lah, motor begal lah, motor malinglah. Tapi memang cocok sih penyematan gelar itu dari masyarakat untuk motor ini. Memang iya, motor ini punya performa baik, tetapi motor ini tidak layak ada di jalanan yang ditinggali manusia, lebih cocok dibuang ke hutan untuk motor lintas alam. Motor ini sangat bising dan polusinya itu mengganggu sekali. Herannya pabrikan Yamaha masih saja mempertahankan model ini, buang saja model seperti ini! Simpanlah motor ini di museum, lebih baik kita membanggakannya di sana, bahwa pernah ada motor dengan kemampuan baik namun tak layak untuk manusia jaman modern. Jujur saya sangatt terganggu berdampingan dengan dua kendaraan ini, ingin rasanya membumihanguskannya.
  • Scooter Jaman Baheula
Untuk kendaraan yang terakhir ini sebenarnya saya masih bisa memaklumi. Karena pemilik kendaraan ini sepertinya sudah sadar akan lingkungan di sekitarnya. Meskipun kendaraan yang mereka miliki ini sudah uzur, peremajaan yang dilakukan. Jadi meski motornya sudah uzur dari sisi penampilan tapi si pemilik bisa memimalisir polusinya, baik udara maupun suara. Tapi kadang masih saja ada pemilik yang tidak sadar akan itu. Tapi kini pabrikan yang memproduksi motor scooter sudah beralih ke teknologi yang lebih maju. Ada Vespa, Piaggio, Pigeot mereka ini gencar memproduksi scooter yang ramah buat lingkungan, lanjutkanlah!

Itulah beberapa kendaraan yang sering mengganggu kenyamanan berkendara di jaman modern sekarang ini. Pemerintah dalam hal ini juga peran untuk menciptakan regulasi yang lebih humanis dan ramah lingkungan. Pabrikan kendaraan juga punya andil yang sangat penting, karena mereka juga memproduksi kendaraan tersebut. Pihak R&D pabrikan harus bekerja keras memikirkan teknologi yang layak untuk kehidupan, karena kenyamanan buat si pengendara dan lingkungannya harus jadi perhatian utama. Kita juga sebagai pemakai kendaraan juga cobalah untuk lebih cermat dalam memilih kendaraan atau memodifikasinya. Buanglah jauh-jauh modifikasi yang sifatnya mengganggu lingkungan. Jika semua pihak mau dan bertindak sebagaimana idealnya, saya yakin hidup akan lebih baik dan kenyamanan berkendara bisa diciptakan. cpr.

Posting Komentar

0 Komentar